Tidak Kapok, Masih Ada Mercon di Lokasi Petasan Maut 2023
Bahan mercon masih ditemukan di sejumlah lokasi di Kabupaten Magelang, termasuk wilayah yang terkena ledakan pada 2023.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS - Mendekati Lebaran, bahan peledak atau mercon masih saja ditemukan di sejumlah lokasi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Tidak hanya di lokasi baru, mercon bahkan juga masih ditemukan di wilayah yang pernah menjadi lokasi ledakan mercon hingga menimbulkan korban jiwa pada 2023.
Kepala Kepolisian Resor Kota Magelang Komisaris Besar Mustofa menuturkan, dalam operasi Pekat Candi 2024 yang berlangsung 6-25 Maret 2024, pihaknya menyita 18,7 kilogram (kg) bahan mercon, 223 sumbu mercon, dan 100 petasan siap pakai dari lima pelaku di empat lokasi di Kecamatan Muntilan, Kecamatan Tegalrejo, dan Kecamatan Sawangan.
Namun, di luar itu, dari pengembangan yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah Jawa Tengah terhadap kasus temuan di Kabupaten Temanggung, polisi juga masih menemukan 12 kg bahan mercon di Kecamatan Kaliangkrik.
”Seperti kita tahu, pada tahun 2023, di Kecamatan Kaliangkrik sebenarnya juga pernah ditemukan bahan mercon yang akhirnya menimbulkan satu korban tewas dan menimbulkan kerusakan rumah-rumah warga dalam lingkup satu RT,” ujarnya, dalam pemaparan hasil pengungkapan operasi Pekat Candi, di Kabupaten Magelang, Rabu (27/3/2024).
Diberitakan tahun lalu, pelaku pemilik bahan mercon, yang kemudian diketahui tewas terkena ledakan, memesan 7,5 kg bahan mercon.
Temuan ini menunjukkan ledakan mercon belum cukup meninggalkan trauma di masyarakat. Sebagian orang, termasuk tokoh ulama, masih sulit meninggalkan kebiasaan untuk menyalakan mercon atau petasan dan justru menganggapnya sebagai budaya atau tradisi yang lekat dengan kemeriahan Lebaran.
Kebiasaan buruk itu seperti dijalankan oleh DFS dan AMA, dua orang yang ditangkap polisi. Mereka adalah pemilik dan peracik bahan petasan di Kecamatan Muntilan. Setelah membeli 14,5 kg bahan mercon tahun 2023, mereka masih memiliki sisa-sisa bahan mercon dan berencana memanfaatkan atau menggunakan mercon tersebut pada tahun ini.
”Petasan itu nantinya akan kami gunakan, dinyalakan untuk kepentingan sendiri, dan sebagian lainnya akan kami jual kepada teman-teman,” ujar DFS.
Temuan ini menunjukkan ledakan mercon belum cukup meninggalkan trauma di masyarakat.
Pada 2023, mercon itu dinyalakan untuk kepentingan mereka sendiri. Sisa bahan mercon tersebut disimpan bengkel di tempat mereka bekerja. Sekalipun mengaku sempat takut dan khawatir bahan mercon tersebut akan meledak, mereka tetap ingin menyimpan bahan peledak itu karena ingin menyalakannya saat bulan Ramadhan ataupun saat merayakan Lebaran.
Sementara itu, MN dan S diketahui memiliki dan menyimpan bahan petasan di Kecamatan Tegalrejo. Kegiatan meracik dan menjual mercon dilakukan sejak tahun lalu dan kembali mereka lakukan tahun ini.
MN dan S membeli bahan baku petasan, seperti belerang, brom, dan potasium, secara daring. Pencampuran bahan-bahan tersebut menjadi petasan dilakukan hanya dengan mengandalkan panduan dari Youtube.