Sampai Senin Sore, Ada 10 Korban Hilang akibat Longsor di Bandung Barat
Tim SAR gabungan belum menemukan 10 warga yang tertimbun longsoran tanah di Desa Cibenda, Bandung Barat.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Hujan deras selama berjam-jam menyebabkan longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kabupaten Bandung Barat, pada Minggu malam. Warga yang belum ditemukan karena tertimbun longsoran material tanah hingga Senin (25/3/2024) mencapai 10 orang.
”Upaya pencarian 10 warga yang tertimbun material longsor belum membuahkan hasil hingga Senin sore,” kata Hadi Rahmat Hardjasasmita dari bagian Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat.
Hadi mengatakan, pencarian 10 warga yang tertimbun longsoran tanah terkendala kondisi medan yang berlumpur dan berada di lokasi tebing dengan tingkat kemiringan hingga 40 derajat. Adapun upaya pencarian para korban melibatkan tim SAR gabungan yang mencapai sekitar 200 personel.
Diketahui identitas 10 warga yang belum ditemukan adalah Encep (60), Dadi (55), Eras (53), Aam (50), Opin (45), Lastri (32), Sifa (9) ,Diki Saputra (4), Nabila Destiani (4), dan Aji (2).
Ia pun memaparkan, dari pendataan sementara, longsor di Kampung Gintung mengakibatkan tiga orang terluka. Selain itu, 8 rumah rusak berat, sementara 2 sekolah dan 2 mushala terdampak.
Sebanyak 429 warga mengungsi akibat longsor di Desa Cibenda. Mereka mengungsi ke SD Negeri Padakati dan Gedung Olahraga Desa Cibenda.
”BPBD Kabupaten Bandung Barat telah menyediakan dapur umum bagi para pengungsi. Kami juga mengirimkan tim dan bantuan tenda serta makanan siap saji bagi warga yang terdampak longsor,” kata Hadi.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Bandung Hery Marantika menuturkan, pihaknya menerjunkan 20 personel untuk menemukan para korban yang tertimbun longsoran tanah. Pencarian difokuskan di tiga lokasi.
”Setelah melakukan pengamatan menggunakan kamera drone, tim kami pun memulai pencarian dengan alat mesin pompa air alkon dan anjing pelacak dari pihak kepolisian setempat,” ucap Hery.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat Meidi mengungkapkan, pemicu banjir karena hujan deras yang terjadi di Kecamatan Cipongkor selama dua jam. Hujan terjadi dari pukul 21.00 hingga 23.00.
Ia menambahkan, BPBD Bandung Barat telah mendirikan posko darurat di halaman SD Padakati. Adapun kebutuhan mendesak yang dibutuhkan para pengungsi, antara lain paket bahan makanan pokok, selimut, dan kasur.
”Kami telah menyalurkan bantuan makanan, pakaian, dan barang untuk kebutuhan ibu serta anak balita. Menurut rencana, kami akan menetapkan status tanggap darurat longsor selama 14 hari,” kata Meidi.
Empat lokasi
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu mengungkapkan, berdasarkan interpretasi citra radar, terpantau pertumbuhan awan di wilayah Bandung Barat perbatasan dengan wilayah Cianjur pada pukul 19.07 WIB. Kemudian, awan meluas ke arah timur di wilayah Rongga pada pukul 19.23 hingga 21.07.
”Kondisi tersebut mengindikasikan adanya hujan sedang dengan durasi yang cukup lama di wilayah yang terdampak,” kata Teguh.
Ia menuturkan, diperkirakan terdapat potensi hujan yang dapat disertai kilat dan angin kencang di empat wilayah Jawa Barat dalam tiga hari ke depan. Empat daerah ini adalah Kota Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bandung Barat.
”Potensi hujan yang dapat disertai kilat dan angin kencang dapat terjadi pada skala lokal dan durasi singkat antara siang hingga menjelang dini hari,” tutur Teguh.