Run The Ground, Lari Gembira Menuju LPS Monas Half Marathon
Bagi sebagian orang, lari tak sekadar olahraga, melainkan juga ajang silaturahmi, seperti di ajang Run The Ground.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Ratusan pelari berlari di ajang Run The Ground di Makassar, Minggu (24/3/2024). Ajang lari sembari bermain ini menjadi rangkaian menuju LPS Monas Half Marathon, ajang lari kerja sama LPS dan harian Kompas.
Round The Ground diikuti sekitar 120 pelari yang terbagi atas 24 tim. Setiap tim berisi hingga lima orang. Mereka berlari tanpa rute yang ditetapkan, tetapi wajib berhenti di setiap titik yang telah ditentukan.
”Kami hanya menentukan titik pemberhentian awal dan selanjutnya mereka ke titik lain yang ditetapkan. Mereka bebas memilih rute ke tempat cek poin atau titik yang telah ditentukan. Jadi, jaraknya bisa jadi hanya tiga atau lima kilometer, tergantung rute mana yang dipilih masing-masing tim,” kata Catharina Rini, tim event harian Kompas.
Ajang lari ini digelar Minggu sore dan start dari alan Sungai Saddang. Ada beberapa pemberhentian yang ditetapkan, seperti resto KFC Ratulangi, Kafe White House di Jalan Jenderal Sudirman, hingga taman tempat berkumpul komunitas penyanyi jalanan Makassar.
Walau berpuasa, para pelari tetap semangat mengikuti rangkaian acara.
”Lari itu bukan sekadar olahraga, melainkan juga ajang silaturahmi. Saya hampir tak pernah absen setiap ada ajang seperti ini. Apalagi ini lari diselingi gim. Harapan saya setelah ini bisa ikut LPS Monas Half Marathon,” kata Safaruddin dari Bosowa Runners.
Tak hanya dari Makassar, sejumlah komunitas juga datang dari daerah sekitar Makassar, seperti Maros Runners. Makassar adalah satu dari empat kota tempat Run The Ground digelar. Kota lain adalah Jakarta, Medan, dan Surabaya.
”Saya dan teman-teman datang ke sini bukan sekadar mau lari, tetapi juga silaturahmi dan kumpul-kumpul dengan komunitas-komunitas lari lainnya. Tentu saya juga berharap bisa ikut LPS Monas Half Marathon,” kata Rijal Muharram dari Maros Runners.
Sejumlah anggota komunitas yang tak bisa ikut lari bahkan tetap hadir dan ikut memberi semangat. ”Saya lagi hamil, tapi ingin ikut acara kumpul-kumpulnya, jadi tetap datang. Senang bisa berkumpul seperti ini,” kata Mutmainnah dari Bosowa Runners.
Sebagian besar peserta sudah sering mengikuti ajang lari yang digelar dengan kerja sama Kompas, seperti De’Tour, Friendship Run, hingga Borobudur Marathon.
”Saya sudah dua kali ikut Borobudur Marathon dan ikut yang maraton penuh,” kata Safaruddin.