Bantuan untuk Korban Gempa Bawean Mengalir dari Berbagai Kalangan
Masyarakat di wilayah terdampak paling parah, Pulau Bawean, juga mulai menerima bantuan untuk meringankan beban derita.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Bantuan untuk masyarakat terdampak gempa Bawean di berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur mulai mengalir. Bahkan, masyarakat di wilayah terdampak paling parah, yakni Pulau Bawean, juga mulai menerima bantuan untuk meringankan beban derita sekaligus memberikan perlindungan sosial.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Gatot Soebroto mengatakan, Pemerintah Provinsi Jatim sudah menyalurkan bantuan kepada para korban gempa di Pulau Bawean. Bantuan tersebut berupa makanan siap saji, air minum kemasan, terpal sebanyak 200 lembar, paket lauk pauk sebanyak 50 karton, paket sembako sebanyak 100 paket, matras tidur 100 lembar, dan selimut 200 lembar.
”Bantuan dikirim menggunakan kapal Bahari Ekspres sejak Sabtu (23/3/2024). Tim Reaksi Cepat BPBD Jatim juga sudah berada di lokasi bencana untuk melakukan asesmen terhadap masyarakat yang terdampak gempa,” ujar Gatot, Minggu (24/3/2024).
Berdasarkan data BPBD Jatim, dampak kerusakan akibat gempa tektonik yang berpusat di Laut Jawa sebelah barat Pulau Bawean dilaporkan terjadi di tujuh daerah, yakni Gresik, Tuban, Lamongan, Surabaya, Sidoarjo, Bojonegoro, dan Pamekasan. Jumlah rumah yang rusak ringan mencapai 2.654 unit.
Adapun sebanyak 1.177 rumah mengalami rusak sedang dan 779 rumah rusak berat. Jumlah sekolah rusak sebanyak 78 unit, rumah sakit 5 unit, pondok pesantren 1 unit, 5 kantor desa, dan 156 tempat ibadah. Gempa juga merusak delapan gedung, dua sepeda motor, dan dua kandang ternak.
Gempa juga memaksa 9.648 warga Pulau Bawean mengungsi serta mengakibatkan 4.300 bangunan di sana rusak. Dari total bangunan tersebut, sebanyak 4.100 di antaranya merupakan rumah warga.
Selain pemerintah, bantuan juga disalurkan oleh perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) di Jatim. General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jatim Agus Kuswardoyo mengatakan, selain fokus mengamankan pasokan listrik di wilayah terdampak bencana gempa Bawean, pihaknya juga mulai menyalurkan bantuan kepada masyarakat.
”Bantuan itu antara lain paket makanan seperti susu, mi instan, roti, serta bahan kebutuhan pokok. Bantuan tersebut hasil donasi para pegawai PLN melalui Yayasan Baitul Maal,” ujar Agus.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan, pihaknya juga mulai menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Pulau Bawean. Bantuan pertama yang diserahkan meliputi 100 paket beras, 50 kotak minyak goreng berukuran 1 liter, 10 karton gula, 12 karton mi instan, dan 12 tabung Bright Gas.
”Pertamina turut berduka atas musibah yang terjadi. Kami menyalurkan bantuan yang sifatnya first aider, sekaligus melakukan pemetaan wilayah dan titik-titik konsentrasi pengungsian,” ucap Ahad.
Ahad menambahkan, Pertamina langsung berkoordinasi dengan lembaga distribusi setempat untuk mencari cara tercepat dalam menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat terdampak bencana. Bantuan diserahkan di enam lokasi atau titik yang berada di dua kecamatan di Bawean.
Mohammas Ilyas, salah satu warga penerima bantuan di Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, mengaku masih trauma terhadap bencana gempa yang menimpa keluarganya. Dia pun memilih tidur dan beraktivitas di tenda selama beberapa hari, terutama saat malam.
”Kami mungkin masih akan bermalam di tenda hari ini. Adanya bantuan Pertamina ini sangat membantu untuk kebutuhan kami di tenda pengungsian,” ujarnya.
Pasokan BBM
Terkait kondisi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di Pulau Bawean, Ahad memastikan pasokannya aman dan distribusi juga lancar. Kapal MT Ferimas Sejahtera, pengangkut BBM, sudah bersandar di Pelabuhan Bawean pada Jumat (22/3/2024) pukul 20.10 WIB.
Namun, kapal tidak bisa bongkar muatan pada Sabtu (23/3/2024) karena kondisi dermaga yang retak. Hingga saat ini, Pertamina sedang mencari alternatif terbaik untuk memulai proses bongkar BBM berupa pertalite dan biosolar yang diangkut.
”Kami mohon dukungan dari pihak-pihak terkait juga untuk percepatan perbaikan kondisi dermaga,” kata Ahad.
MT Ferimas Sejahtera membawa kargo BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Pulau Bawean dan Pulau Masalembu, Madura. Di Pulau Bawean terdapat dua SPBU yang harus dipasok, yakni SPBU 56.611.01 dengan kuota pertalite 104 kiloliter (kl) dan biosolar 32 kl, serta SPBU 56.611.39 mendapat kuota pertalite 200 kl dan biosolar 80 kl.
Untuk Pulau Masalembu juga ada dua SPBU, yakni nomor 56.694.02 dengan kuota pertalite 32 kl dan biosolar 160 kl serta SPBU 56.694.08 dengan kuota pertalite 72 kl dan biosolar 96 kl. Stok BBM di Bawean sangat tebal, mencapai total pertalite 408 kl dan biosolar 368 kl.
”Stok elpiji 3 kg ada sekitar 8.400 tabung plus tambahan suplai 12.500 tabung kemarin dari kapal KM Rosita Indah. Dengan kondisi stok tersebut, masyarakat Bawean tak perlu khawatir dan tetap mengonsumsi BBM dan elpiji secara wajar,” kata Ahad.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa pertama terjadi pada Jumat (22/3/2024) pukul 11.22 WIB dengan kekuatan atau magnitudo 5,9. Pusat gempa atau episenter berada di kedalaman 10 kilometer (km). Adapun lokasinya di laut pada jarak 37 km arah barat Pulau Bawean dan 126 km arah timur laut Tuban.
Beberapa jam setelahnya, tepatnya pukul 15.52 WIB, terjadi gempa bumi berkekuatan 6,5. Pusat gempa berada di kedalaman 12 km dengan lokasi di laut pada jarak 114 km arah timur laut Tuban. Hingga saat ini gempa susulan masih terus bermunculan.