Kapal Rohingya Terbalik di Laut Aceh, Puluhan Pengungsi Belum Ditemukan
Di dalam kapal itu terdapat puluhan pengungsi, tetapi yang dapat diselamatkan baru enam orang.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
MEULABOH, KOMPAS — Sebuah kapal yang membawa pengungsi etnis Rohingya, Myanmar, dilaporkan tenggelam di perairan Kabupaten Aceh Barat, Aceh, pada Rabu (20/3/2024). Puluhan pengungsi yang tenggelam bersama kapal hingga Kamis ini belum ditemukan.
Sekretaris Lembaga Panglima Laot/Lembaga Adat Laut Kabupaten Aceh Barat Nanda, dihubungi dari Banda Aceh, mengatakan, dia mendapatkan informasi dari nelayan mengenai puluhan orang di dalam kapal yang tenggelam tersebut.
”Yang selamat bisa dievakuasi ke darat sedikit, enam orang, yang lain masih terapung-apung di laut,” kata Nanda.
Kapal yang membawa pengungsi Rohingya masuk ke perairan Aceh Barat di sekitar Kecamatan Samatiga pada Rabu. Nelayan sempat melihat dan merekam kerumunan orang bertahan pada kapal yang telah terbalik.
Nanda mengatakan, nelayan Aceh Barat berusaha menolong dengan mengevakuasi pengungsi itu ke kapal, tetapi karena kapasitas kapal nelayan kecil, hanya beberapa orang yang bisa diangkut.
”Kapal nelayan ikut terbalik karena para pengungsi rebutan naik ke kapal,” kata Nanda.
Ia mengatakan, sebagai lembaga adat, mereka tidak punya kekuatan besar untuk mengevakuasi para pengungsi itu.
Sejak Rabu malam hingga Kamis, proses evakuasi pengungsi Rohingya masih berlangsung. Selain nelayan, tim dari Badan SAR Nasional Banda Aceh juga menurunkan tim untuk mencari keberadaan pengungsi.
Sebanyak puluhan atau ratusan pengungsi berdiri di atas kapal terbalik tersebut sekitar 7-12 mil (13-22 kilometer) dari permukaan laut di Aceh Barat.
Secara terpisah, Kepala Seksi Operasi Siaga Basarnas Banda Aceh M Fathur Rahman mengatakan, pihaknya telah mengerahkan sebuah kapal untuk mencari korban yang masih berada di lautan.
Tim berangkat dari Banda Aceh menuju Aceh Barat pada Rabu malam. Butuh waktu enam jam untuk mencapai lokasi.
Atika Paraswaty, aktivis Suaka, sebuah LSM yang bergerak di isu kemanusiaan, mendesak para pihak berwenang untuk memastikan upaya penyelamatan dan penampungan yang kayak bagi 50-150 pengungsi di atas kapal terbalik yang terjebak di laut Aceh Barat.
”Sebanyak puluhan atau ratusan pengungsi berdiri di atas kapal terbalik tersebut sekitar 7-12 mil (13-22 kilometer) dari permukaan laut di Aceh Barat,” kata Atika dalam keterangan tertulis.
Atika menambahkan, berdasarkan informasi yang mereka himpun, ada tubuh manusia di laut yang kemungkinan korban dari tragedi ini.
”Nelayan dalam kondisi takut untuk menolong mengingat kondisi penolakan Rohingya akhir-akhir ini yang disebabkan oleh disinformasi di media media,” katanya.
Suaka mendorong semua pihak terkait untuk memastikan perlindungan bagi nelayan yang ikut serta menolong pengungsi semata-mata karena alasan kemanusiaan.