4 Orang Masih Hilang, Pencarian Korban Bencana Pesisir Selatan Masuk Masa Pemantauan
Pada masa pemantauan, tim SAR akan membantu evakuasi jika ada laporan temuan korban di lapangan.
Oleh
YOLA SASTRA
·2 menit baca
PADANG, KOMPAS — Empat korban banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, belum ditemukan. Operasi pencarian oleh tim SAR sudah dihentikan dan memasuki masa pemantauan.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan Yuskardi, Kamis (21/3/2024), mengatakan, masa pencarian korban sudah lewat dari SOP Basarnas, yaitu tujuh hari ditambah tiga hari perpanjangan. Operasi SAR dimulai sejak hari pertama bencana pada 7 Maret lalu.
”Dalam masa tanggap darurat ini, mereka melakukan pemantauan. Jika korban ditemukan di lapangan, mereka siap mengevakuasi keluar,” kata Yuskardi.
Menurut Yuskardi, korban jiwa yang ditemukan dalam banjir dan longsor di Pesisir Selatan mencapai 25 orang.
Empat orang lainnya belum ditemukan, yaitu 2 orang di lokasi banjir bandang Kampung Langgai, Kecamatan Sutera; 1 orang di mobil terseret arus banjir di Kecamatan Koto XI Tarusan; dan 1 orang terseret arus banjir di Kecamatan Bayang.
Kompas berupaya mengonfirmasi kepada Kepala Kantor SAR Kelas A Padang Abdul Malik dan Kepala Seksi Operasi dan Siaga Hendri, tetapi hingga berita ini ditayangkan belum ada respons.
Dalam pernyataan pers pekan lalu, tim SAR melaporkan penemuan salah satu korban banjir bandang di Kampung Langgai. Korban bernama Sara (5) ditemukan meninggal sekitar 21,81 kilometer dari lokasi kejadian.
TNI-Polri bersama masyarakat sedang membersihkan sisa-sisa material banjir dan longsor di sejumlah lokasi.
”Pada pukul 08.00, korban ditemukan tim SAR gabungan dan dievakuasi ke puskesmas, kemudian diserahkan ke pihak keluarga,” kata Malik, Jumat (15/3/2024) siang.
Dengan hasil tersebut, total jumlah korban meninggal yang ditemukan dalam bencana banjir dan longsor di Sumbar mencapai 28 orang. Rinciannya, 25 orang meninggal di Pesisir Selatan dan 3 orang meninggal di Padang Pariaman.
Tanggap darurat
Yuskardi melanjutkan, Kamis ini merupakan hari terakhir masa tanggap darurat bencana di Pesisir Selatan yang berlangsung dua pekan. Pihak BPBD dan Pemkab Pesisir Selatan serta Pemerintah Provinsi Sumbar sedang rapat evaluasi.
”Sekarang sedang rapat antara kepala pelaksana, sekda, dan provinsi. Mungkin siang atau menjelang sore kita dapat hasilnya apakah masa tanggap darurat dilanjutkan atau diakhiri,” katanya.
Dijelaskan Yuskardi, pada hari terakhir ini, kebutuhan dasar pengungsi tetap dilayani, termasuk bahan pokok. Selain itu, TNI-Polri bersama masyarakat juga sedang membersihkan sisa-sisa material banjir dan longsor di sejumlah lokasi.
Sementara itu, dinas dan instansi terkait, kata Yuskardi, sedang memperbaiki sarana dan prasarana terdampak bencana, termasuk sekolah dan tempat ibadah.
Adapun akses jalan yang terputus dari Kampung Batu Balah ke Kampung Langgai, menurut Yuskardi, masih terus dibuka. Dua alat berat milik pemerintah provinsi masih berada di lokasi.
”Perkiraan 2-3 km lagi yang belum bisa ditembus kendaraan roda empat. Sudah 7 km terbuka. Tetap dikerjakan oleh pemerintah provinsi. Pengiriman bantuan ke Langgai semakin lancar, semakin panjang jalan yang terbuka,” ujarnya.