Sejak Sabtu (16/3/2024), hujan belum turun lagi. Banjir telah surut. Lalu lintas dari dan ke Pulau Madura telah pulih.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·2 menit baca
SAMPANG, KOMPAS — Banjir telah surut di Pulau Madura, Jawa Timur. Satuan kerja pemerintah mulai memperbaiki trans-Madura jalur selatan. Perbaikan jalan raya juga sebagai kesiapan menghadapi arus lalu lintas angkutan Lebaran 2024.
Sampai dengan Rabu (20/3/2024), perbaikan trans-Madura ada di empat kabupaten di Pulau Madura, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Perbaikan memang tidak mencakup seluruh trans-Madura, tetapi beberapa lokasi dengan kerusakan yang dapat mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
Adapun pada 11-14 Maret 2024, akses utama di Pulau Madura terputus akibat banjir. Bencana ini dipicu hujan berhari-hari sehingga sejumlah sungai utama di Pulau Madura meluap. Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jatim, sekitar 10.000 keluarga di Pulau Madura terdampak banjir ketika itu.
Namun, sejak Sabtu (16/3/2024), hujan belum turun lagi. Banjir telah surut. Lalu lintas dari dan ke Pulau Madura telah pulih.
”Perbaikan jalan yang sempat berhenti karena banjir akhirnya dilanjutkan,” kata Abdullah, buruh perbaikan jalan di Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang.
Miftah, warga Sampang, menambahkan, selama banjir, warga tak dapat melakukan aktivitas sosial ekonomi ke Bangkalan di barat atau ke Pamekasan dan Sumenep di timur. Warga Sampang ada yang bekerja di kabupaten lain sebagai pedagang, buruh, atau pegawai.
”Kalau hujan terus lebih dari dua hari, sudah pasti kemudian banjir. Tetapi, banjir pekan lalu itu cukup parah setidaknya dalam empat tahun belakangan di Sampang,” kata Miftah.
Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jatim Komisaris Besar Komaruddin mengatakan, banjir di Pulau Madura melumpuhkan lalu lintas yang membutuhkan hubungan dengan Pulau Jawa melalui Jembatan Suramadu.
Banjir terjadi di wilayah Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, yang menjadi bagian dari jalur utara trans-Madura. Selain itu, banjir juga terjadi di Kecamatan Blega, Bangkalan, jalur selatan trans-Madura.
Karena banjir memutus akses di Arosbaya dan Blega, warga Sampang, Pamekasan, dan Sumenep tidak dapat menggunakan prasarana darat untuk kepentingan apa pun, misalnya di Surabaya, ibu kota Jatim, di Pulau Jawa melalui Jembatan Suramadu.
”Lalu lintas berangsur pulih setelah banjir surut,” kata Komaruddin.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan perbaikan prasarana darat di Jatim melalui instruksi presiden tentang jalan daerah. Di Jatim ada pembangunan dan perbaikan 33 ruas jalan dan dua jembatan sepanjang 275,5 kilometer. Proyek ini menghabiskan Rp 925 miliar.
Menurut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali Rakhman Taufik, perbaikan jalan di Jatim berlangsung di bagian selatan sebanyak 20 ruas jalan dan dua jembatan serta bagian utara sebanyak 13 ruas jalan. Perbaikan jalan di Pulau Madura termasuk bagian selatan.