Pencarian Kapal yang Hilang Kontak Terkendala Gelombang Tinggi di Cilacap
Pencarian kapal hilang kontak di Samudra Hindia terus dilakukan oleh ratusan personel gabungan.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Lebih dari 150 personel gabungan dari sejumlah instansi dikerahkan untuk mencari keberadaan Kapal Kiat Maju Jaya-7 yang hilang kontak di Samudra Hindia sejak lima hari lalu. Gelombang tinggi menjadi kendala tim saat menyusuri perairan.
Seperti diberitakan sebelumnya, kapal tersebut hilang kontak pada Rabu (13/3/2024) lalu. Tiga kapal lain yang berlayar beriringan berhasil berlabuh di Pacitan, Jawa Timur, untuk menghindari badai di laut. Di kapal yang hilang itu terdapat 10 anak buah kapal yang belum diketahui keberadaannya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap selaku SAR Mission Coordinator, Adah Sudarsa, dalam keterangan pers, Senin (18/3/2024), menyampaikan, total ada 169 personel gabungan yang dikerahkan untuk mencari Kapal Nelayan Kiat Maju Jaya-7.
Personel yang dikerahkan, antara lain, berasal dari kantor pencarian dan pertolongan Cilacap serta Yogyakarta, Lanal Cilacap, Polairud Cilacap, Tagana, Kodim Cilacap, Pos AL Jatimalang, Pos AL Logending, Polairud Kebumen, BPBD Kebumen, Polairud Glagah, Tagana, Cilacap Rescue, SAR Arnavat, SAR Jetis, SAR Lawet, SAR Sigap, Satlinmas, dan Saka Bahari Kebumen.
Hari Senin ini, tim dibagi menjadi tiga kelompok search rescue unit (SRU). ”SRU 1 melakukan penyisiran darat dengan rescue trail sejauh 8 kilometer di sepanjang Pantai Kemiren, Pantai Menganti, dan Pantai Bunton. Tim juga menginformasikan kepada warga, nelayan, dan potensi di sepanjang pantai tentang kejadian kecelakaan kapal tersebut,” kata Adah.
Selanjutnya, SRU 2 menyisir darat menggunakan rescue trail sejauh 20 km di Pantai Menganti, Pantai Srati, Pantai Pasir, Pantai Karang Bolong, Pantai Suwuk, dan Pantai Petanahan, serta melakukan pemantauan dengan drone UAV Thermal.
Adapun SRU 3 menyisir darat menggunakan dua rescue trail Kansar Yogya sejauh 15 km dari Pantai Pandansimo hingga Pantai Parangndog.
Penyisiran di laut terkendala oleh gelombang yang cukup tinggi, 2 meter sampai 2,5 meter.
Koordinator Lapangan Basarnas Cilacap Fajar Widji menambahkan, selama ini pencarian terkendala cuaca dan gelombang tinggi. ”Penyisiran di laut terkendala oleh gelombang yang cukup tinggi, 2 meter sampai 2,5 meter,” kata Fajar.
Anggota Badan Pengawas Koperasi Unit Desa Mino Saroyo Cilacap, Tarmuji, yang mengawasi aktivitas nelayan menyampaikan, saat ini kondisi perairan memang bergelombang cukup tinggi dan kurang bersahabat bagi nelayan.
”Gelombang memang cukup tinggi di perairan selatan, terutama di Cilacap, berkisar 4-6 meter, dan didukung juga dengan pancaroba. Kalau angin barat ini sudah sejak satu minggu ke belakang kencang terus,” katanya.
Tarmuji yang juga anggota Kelompok Nelayan Pandanarang, Cilacap, ini mengatakan, para nelayan di Cilacap sudah diberi informasi terkait pencarian kapal hilang kontak itu. ”Para nelayan diminta membantu. Jika melihat kapal itu segera melapor,” ujarnya.