Banjir Semarang Kian Surut, Rel Kereta Kembali Bisa Dilalui
Banjir di Semarang mulai surut. Rel kereta api mulai bisa dilalui. Namun, masih ada sekitar 300 pengungsi.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO, KRISTI DWI UTAMI
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Banjir di wilayah Kota Semarang dan sekitarnya mulai surut pada Jumat (15/3/2024) sore. Genangan pada petak jalan Semarang Tawang-Alastua pun sudah surut pada 14.13 dan bisa dilalui kereta api. Meski demikian, masih ada permukiman yang terendam banjir sehingga menyebabkan masih ada sekitar 300 pengungsi.
KA pertama yang melalui lokasi bekas terdampak banjir adalah KA No 166 Joglosemarkerto rute Semarang Tawang Bank Jateng-Solobalapan pukul 14.21.
”Alhamdulillah mulai sore ini banjir sudah surut dan berhasil dilalui oleh kereta api dengan kecepatan terbatas sehingga perjalanan kereta api mulai kembali normal,” kata Humas Daop 4 Semarang Franoto Wibowo dalam keterangan pers, Jumat.
Franoto menyampaikan, meski jalur sudah dapat dilalui dengan kecepatan terbatas, kepadatan di lintas masih terjadi dan secara bertahap akan terurai. KAI terus menormalisasi lokasi-lokasi tersebut hingga dapat dilalui kembali dengan kecepatan normal. Perbaikan yang dilakukan di antaranya berupa penambahan balas, pemadatan jalur, pembersihan saluran drainase di kanan kiri jalur rel, serta berbagai langkah lainnya untuk menormalkan kembali jalur KA.
Selama terjadinya gangguan perjalanan KA, total terdapat 42 KA yang berjalan memutar melewati jalur selatan Jawa serta 17 KA keberangkatan awal dari Daop 4 dibatalkan perjalanannya. Selain itu, juga tercatat ada 3.271 pelanggan yang membatalkan tiket KA-nya.
Alhamdulillah mulai sore ini banjir sudah surut dan berhasil dilalui oleh kereta api dengan kecepatan terbatas sehingga perjalanan kereta api mulai kembali normal.
KAI juga mengevakuasi penumpang menggunakan bus dan kendaraan lainnya selama terjadinya gangguan kepada seluruh pelanggan yang perjalanan KA nya terganggu imbas banjir. ”Total terdapat sebanyak 24 unit bus yang disediakan oleh KAI Daop 4 Semarang dalam mengakomodasi para penumpang KA akibat adanya pengalihan operasional perjalanan KA maupun pembatalan perjalanan KA yang dilakukan,” tutur Franoto.
Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Endro Pudyo Martanto menyampaikan, banjir mulai menyurut, tapi untuk wilayah Kelurahan Trimulyo masih agak parah. ”Kalau sekarang pengungsi tinggal separuh, dari sekitar 630 orang berarti masih ada sekitar 300 orang,” kata Endro.
Seperti diketahui, hujan lebat sejak Rabu kemarin memicu banjir di Semarang dan sekitarnya. Banjir bandang juga terjadi di Pekalongan dan menyebabkan dua orang meninggal dunia akibat terseret arus. Selain banjir, di Kota Semarang juga terjadi tanah longsor yang mengancam 3 rumah dan 4 unit ruko di Perumahan Permata Puri Ngaliyan.