Banjir masih menggenangi Kota Semarang. Sebanyak 630 orang terpaksa mengungsi ke tempat aman.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Banjir masih menggenangi sejumlah tempat di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/3/2024). Kewaspadaan perlu ditingkatkan karena hujan diprediksi masih terus turun beberapa waktu ke depan. Evakuasi pengungsi pun masih terus dilakukan. Hingga kini tercatat ada 630 orang mengungsi ke tempat aman.
”Update evakuasi pagi ini di wilayah Muktiharjo Kidul. Evakuasi warga lansia, balita, dan warga yang sakit, serta distribusi logistik,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang Endro Pudyo Martanto, Jumat pagi.
Endro menyebutkan, genangan mulai surut, tapi masih ada beberapa tempat yang terendam cukup dalam.
”Alhamdulillah di beberapa titik sudah mengalami penurunan genangan, tapi beberapa titik, seperti di RW 012 atau Dempel Lor, Muktiharjo Kidul, masih cukup dalam. Ketinggian genangan berkisar 70-80 sentimeter,” katanya.
Endro mengatakan, banjir di Semarang mengakibatkan 12 kecamatan dan 29 kelurahan terdampak. Wilayah itu, antara lain, Kelurahan Genuksari, Gebangsari, Gemah, Tlogomulyo, Pedurungan Tengah, Muktiharjo Kidul, Tlogosari Kulon, Kaligawe, Siwalan, Mangkang Kulon, Mangunharjo, Mangkang Wetan, Tugurejo, dan Karanganyar.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang Rany Puspita dalam berita cuaca yang diterbitkan Jumat pagi menyebutkan, peringatan dini cuaca pukul 05.06 berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin di wilayah Kabupaten Pati, Kudus, Jepara.
Kondisi itu bisa meluas ke wilayah Cilacap dan diperkirakan masih berlangsung hingga pukul 08.35.
Adapun untuk wilayah Semarang, pada pagi hari cuaca diperkirakan berawan dan berpotensi hujan ringan-sedang pada siang atau sore hari hingga awal malam.
”Jawa Tengah, pagi umumnya berawan. Wilayah pantura barat dan Jateng timur berpotensi hujan ringan-sedang,” tulis Rany.
Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Muhamad Chomsul sebelumnya menyampaikan, selain banjir, ada pula longsor di wilayah Ngaliyan.
Tanah longsor terjadi di Perumahan Permata Puri Ngaliyan, Jalan Bukit Barisan, Blok D RT 001/RW 010. Longsor terjadi akibat gerusan tanah dan ambrolnya saluran air sungai di dalam tanah atau di bawah jalan. Longsor terjadi sekitar pukul 22.00 WIB dan mengakibatkan jalan ambles dengan ukuran 15 meter x 10 meter dengan kedalaman 8 meter.
”Sebelumnya pernah terjadi hal sama di titik yang sama dengan luasan lebih kecil. Saat ini ada tiga rumah dan empat ruko terancam longsor,” tuturnya.
Kebutuhan saat ini yang mendesak adalah makanan, selimut, alas tidur, juga popok bayi. Adapun kebutuhan nasi bungkus untuk wilayah Semarang Utara ada 2.808 bungkus, Pedurungan sebanyak 1.500 bungkus, dan Genuk sebanyak 2.050 bungkus.