Terimbas Banjir Semarang, 3 KA Batal Berangkat dari Surabaya
Banjir di Semarang berdampak pada pembatalan perjalanan 3 KA dan keterlambatan 8 KA di Daerah Operasi 8 Surabaya.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya membatalkan keberangkatan tiga kereta api dari Stasiun Surabaya Pasarturi, Jawa Timur, Kamis (14/3/2024). Pembatalan ini sebagai dampak banjir yang mengganggu kelancaran perjalanan KA di Daerah Operasi 4 Semarang, Jawa Tengah.
”Imbas banjir di Semarang, sejumlah kereta api jarak jauh dari Surabaya terpaksa mengalami perubahan pola perjalanan dan pembatalan keberangkatan,” ujar Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif.
Sampai dengan pukul 11.00, KA yang batal berangkat ialah Sembrani (KA 61), Airlangga (KA 235), dan Ambarawa (KA 229).
Dari Pasarturi, Sembrani mengangkut 73 penumpang tujuan Stasiun Gambir di Jakarta Pusat. Airlangga mengangkut 432 penumpang tujuan Stasiun Pasarsenen, Jakarta Pusat. Ambarawa mengangkut 149 penumpang tujuan Stasiun Semarang Tawang di Semarang.
”Ada 654 penumpang dari tiga kereta api yang terkena pembatalan keberangkatan itu,” ujar Luqman.
Tiket yang sudah dibeli dapat dikembalikan penuh sesuai dengan tarif. Namun, pengembalian uang itu tidak termasuk bea pesan lewat aplikasi internet yang bukan milik KAI.
Luqman melanjutkan, Sembrani, Airlangga, dan Ambarawa yang batal berangkat itu sedianya beroperasi Kamis petang atau malam. Ada beberapa KA dari Surabaya Pasarturi yang tetap berangkat pada Kamis pagi sebelum KAI menetapkan perubahan pola perjalanan dan pembatalan.
”Yang berangkat tadi pagi lewat selatan, tidak lewat Semarang (utara),” kata Luqman.
KAI tidak dapat begitu saja mengalihkan perjalanan KA jarak jauh lewat utara menjadi lewat selatan karena berkonsekuensi pada penundaan hingga keterlambatan.
Banjir Semarang juga telah mengakibatkan delapan KA terlambat datang 2-3 jam di Surabaya. Keterlambatan disebabkan KA-KA itu berubah rute perjalanan dari lewat utara menjadi lewat tengah dan selatan.
Keterlambatan dialami oleh Jayabaya, Sembrani, Pandalungan, Majapahit, Argo Bromo Anggrek, Harina, dan Gumarang.
Banjir Semarang juga telah mengakibatkan delapan KA terlambat datang 2-3 jam di Surabaya. Keterlambatan karena KA-KA itu berubah rute perjalanan dari lewat utara menjadi lewat tengah dan selatan.
Sesuai peraturan, prosedur standar operasi (SOP), dan standar pelayanan minimal (SPM), KAI harus memberikan layanan pemulihan kepada penumpang sebagai konsekuensi keterlambatan.
Layanan ini terutama berupa pemberian makanan dan minuman ringan hingga berat, pengembalian uang tiket akibat pembatalan, dan perjalanan dengan bus.
Sementara itu, terkait dengan angkutan Lebaran 2024, perusahaan pelayaran PT Dharma Lautan Utama (DLU) yang berbasis di Surabaya menyiapkan 48 kapal penyeberangan.
Lebaran diperkirakan jatuh pada 10-11 April 2024. Pemerintah telah mengumumkan masa cuti bersama dan cuti libur dalam kurun waktu 8-15 April 2024.
”Dengan masa cuti itu, penumpang dapat leluasa menentukan perjalanan, terutama pengguna jasa pelayaran,” kata Direktur Utama DLU Erwin Poedjono di sela buka puasa bersama di Surabaya, Selasa petang.
Sebanyak 48 kapal yang disiapkan itu terdiri dari 22 kapal lintas penyeberangan, 21 kapal lintas jauh, dan 2 kapal lintas keperintisan.
Erwin mengatakan, kapasitas angkut kapal-kapal sejak H-30 sampai Lebaran ialah 123.000 penumpang. Demikian pula untuk kapasitas angkut sejak hari raya sampai H+30.
”Penambahan armada dimungkinkan sesuai kebutuhan dan pengajuan dispensasi kepada regulator (pemerintah),” ujarnya.