Pemprov Jateng Siapkan Subsidi untuk Kendalikan Harga Bahan Pangan
Subsidi harga dan transportasi serta gerakan pangan murah jadi strategi Pemprov Jateng mengendalikan harga pangan.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan sejumlah upaya agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau. Beberapa upaya itu antara lain memberikan subsidi harga komoditas dan biaya transportasi serta menggencarkan gerakan pangan murah di berbagai wilayah.
Kepala Dinas Ketahanan PanganJateng Dyah Lukisari mengatakan, mulai pekan depan, pihaknya bakal menggulirkan program subsidi harga dan biaya transportasi. Program subsidi itu diutamakan untuk beras dan gula.
”Mengacu pada ketentuan dalam Peraturan Gubernur Jateng tentang subsidi, kira-kira nanti beras dijual dengan harga Rp 12.500 per kilogram dan gula dengan harga Rp 16.000 per kg. Kemudian, untuk subsidi biaya transportasi, besarannya Rp 1.200 per kg hingga Rp 2.000 per kg,” kata Dyah saat dihubungi, Kamis (7/3/2024).
Dyah mengakui, subsidi harga dan biaya transportasi itu tak akan langsung menurunkan harga sejumlah komoditas menjadi di bawah harga acuan yang ditetapkan pemerintah. Namun, upaya itu tetap dilakukan supaya masyarakat bisa mendapatkan pangan dengan harga yang lebih terjangkau dari harga di pasaran.
”Ini juga sekaligus mengedukasi masyarakat bahwa harga pangan saat ini sudah ada sedikit perubahan sehingga biar masyarakat tahu. (Masyarakat) Jangan dininabobokan dengan harga yang murah sekali,” tuturnya.
Menurut Dyah, harga bahan pangan di Jateng pada pekan ini, khususnya beras, sudah lebih murah dibandingkan harga pada pekan-pekan sebelumnya. Dia menyebut, harga beras medium di pasaran rata-rata Rp 13.700 per kg. Jika ditambah biaya transportasi, harganya menjadi sekitar Rp 14.500 per kg. Pada pekan sebelumnya, harga beras di pasaran sekitar Rp 16.000 per kg.
Di samping memberikan subsidi harga dan biaya transportasi, Pemprov Jateng juga bakal menggencarkan gerakan pangan murah di seluruh wilayah. Hingga Idul Fitri mendatang, gerakan pangan murah bakal dilakukan sebanyak 100 kali.
”Gerakan pangan murah ini untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau sekaligus untuk menstabilkan inflasi. Harga komoditas yang dijual dalam program gerakan pangan murah ini lebih murah karena Pemprov Jateng memberikan subsidi transportasi kepada para vendor,” tutur Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana.
Gerakan pangan murah salah satunya digelar di Kabupaten Brebes, Rabu (6/3/2024). Dalam kegiatan itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Brebes bekerja sama dengan Bulog Tegal menyiapkan 600 paket bahan pangan yang berisi 5 kg beras, 1 kg gula pasir, dan 1 liter minyak goreng. Paket bahan pangan itu dijual dengan harga Rp 85.000.
”Kondisi di Brebes saat ini, harga beras medium mencapai Rp 16.000 per kg. Gerakan pangan murah ini diharapkan bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Sasarannya adalah masyarakat umum yang membutuhkan program pemenuhan pangan,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Brebes Yulia Hendrawati.
Tak hanya itu, Kelompok Tani Nelayan Andalan bersama dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia juga turut dalam menyediakan pangan murah untuk warga Brebes. Dua pihak itu menyediakan 2 ton beras yang dijual dengan harga Rp 65.000 per 5 kg atau Rp 13.000 per kg.
Sementara itu, di Kota Semarang, pemerintah setempat terus menggencarkan gerakan Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman). Pada Kamis, kegiatan itu digelar di Kecamatan Candisari. Dalam sehari, kegiatan itu bisa digelar hingga tiga kali di lokasi yang berbeda.
”Di Pak Rahman, beras dijual dengan harga Rp 52.000 per 5 kg dan yang medium super Rp 62.000 per 5 kg. Ini menjadi support bagi masyarakat untuk mendapat beras murah melalui program tersebut di tengah tingginya harga beras di pasaran,” ujar Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Mengacu pada ketentuan dalam Peraturan Gubernur Jateng tentang subsidi, kira-kira nanti beras dijual dengan harga Rp 12.500 per kg dan gula dengan harga Rp 16.000 per kg.
Menurut Hevearita, tidak hanya beras yang dijual dalam program tersebut, tetapi juga bahan pangan lain, seperti daging dan makanan olahan. Selain memastikan masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga murah, Pemerintah Kota Semarang juga menjamin ketersediaan pangan di wilayahnya.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, stok beras di wilayahnya sebanyak 50.800 ton. Jumlah itu disebut masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah itu, yakni sekitar 15.000 ton per bulan.