Banjir di Kalteng sedang menuju wilayah hilir. Masyarakat diimbau untuk waspada banjir dan pancaroba.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Banjir di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, meluas dalam dua hari. Setidaknya enam desa terendam banjir di Kecamatan Banama Tingang. Banjir juga terjadi di empat kabupaten lainnya.
Enam desa yang terendam banjir tersebut, antara lain, Desa Tangkahen, Bawan, Pahawan, Hanua, Ramang, dan Desa Hurung. Keenam desa itu berada di Kecamatan Banama Tingang, Kabupaten Pulang Pisau.
”Minggu lalu banjir enggak sampai sini, hanya di desa sebelah saja. Sekarang sudah mulai merendam desa, jalan dan rumah terendam semua,” kata Sigho, warga Desa Hurung, saat dihubungi dari Palangkaraya, Rabu (6/3/2024).
Sigho menjelaskan, desanya terendam banjir sejak Selasa (5/3/2024) malam akibat hujan yang tak kunjung berhenti. Hujan menyebabkan air Sungai Kahayan meluap.
Sigho mengungkapkan, banjir terjadi setiap tahun di desanya. Tahun lalu, banjir bahkan merendam desanya dua kali. ”Tahun lalu itu banjir bulan Mei, lalu banjir lagi Desember,” ujarnya.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Banama Tingang Inspektur Satu (Iptu) Imam Maliki menjelaskan, banjir meluas di Banama Tingang dengan ketinggian 5 sentimeter (cm) hingga maksimal 101 cm. Banjir tak hanya merendam permukiman warga, tetapi juga lahan pertanian dan akses jalan.
”Ini banjir tahunan, banjirnya datang dari wilayah (kabupaten) Gunung Mas, di sana hulunya turun ke sini, nanti dari sini bisa lanjut sampai di hilir (Palangkaraya),” kata Imam.
Imam mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap banjir, mengamankan dokumen-dokumen penting, barang-barang berharga, dan menjaga anak-anak agar tidak bermain di air luapan banjir. ”Jangan dekati DAS Kahayan,” ujarnya.
Minggu lalu banjir enggak sampai sini, hanya di desa sebelah saja. Sekarang sudah mulai merendam desa, jalan dan rumah terendam semua
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi dan Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB), banjir tak hanya melanda Kabupaten Pulang Pisau. Sampai saat ini banjir juga melanda di Kabupaten Barito Selatan, Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Murung Raya. Terdapat tujuh kecamatan dengan total 21 desa dan kelurahan yang masih terdampak banjir.
Banjir di empat kabupaten itu berdampak terhadap 5.968 keluarga dengan total 18.760 orang. Tak hanya itu, banjir juga merendam delapan fasilitas kesehatan, 29 tempat ibadah, 36 fasilitas pendidikan, dan 23 gedung pemerintahan. Banjir juga berdampak ke beberapa ruas jalan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng Ahmad Toyib mengimbau warga untuk waspada terhadap banjir. Di DAS Kahayan, banjir atau luapan air sedang menuju hilir dari hulunya di wilayah Murung Raya dan Gunung Mas.
”Dari prediksi BMKG, intensitas hujan masih tinggi dan musim hujan masih sampai akan bulan April,” kata Toyib.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Palangkaraya dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Renianata, mengungkapkan, saat ini belum memasuki cuaca ekstrem. Sebagian besar wilayah di Kalteng masih di musim hujan.
”Pancaroba, dalam prakiraan BMKG pusat, akan berlangsung pada akhir Maret sampai April 2024, tetapi umumnya di wilayah Kalteng pancaroba berlangsung pada bulan Mei-Juni,” kata Renianata.