Korban Longsor di Luwu Terus Dicari, Lima Ditemukan Tewas
Petugas berjibaku mencari korban tertimbun longsor di Bastem Utara, Luwu, Sulawesi Selatan. Posko orang hilang dibuka.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Hingga Selasa (27/2/2024) sore, tim SAR terus melakukan pencarian korban longsor di Kecamatan Bastem Utara, Luwu, Sulawesi Selatan. Sebanyak 15 korban sudah dievakuasi dan lima orang di antaranya tewas.
Longsor di Bastem terjadi pada Senin (26/2/2024) pagi. Awalnya adalah longsor kecil. Saat itu sejumlah warga dan pengendara berada di lokasi. Sebagian berusaha melintasi longsoran, sebagian mengamati. Tanpa diduga, dinding tebing di sisi jalan runtuh. Pengendara dan warga yang ada di lokasi tertimbun, termasuk 15 unit kendaraan roda dua dan dua unit kendaraan roda empat.
”Hingga hari ini, total korban ditemukan 15 orang, 10 korban selamat dan 5 orang meninggal. Tim SAR gabungan akan terus melakukan evakuasi pencarian dan pertolongan dengan berfokus pada titik terakhir korban ditemukan,” kata Mexianus Bekabel, Kepala Kantor Basarnas Makassar, Selasa (27/2/2024).
Dia mengatakan, tingginya material longsoran cukup menyulitkan pencarian. ”Kami menggunakan buldoser untuk membuka akses jalan dan ekskavator, serta drone thermal. Beberapa petugas pencari dan penolong juga melakukan penyisiran di bagian bawah tebing menuju ke sektor satu,” kata Mexianus.
Selain melakukan pencarian, tim juga membuka pos koordinasi (posko) bagi warga yang akan melaporkan anggota keluarganya yang hilang. ”Korban yang ditemukan hari ini berdasarkan laporan keluarga. Jadi, kami berharap agar warga yang merasa kehilangan keluarganya melapor ke posko sembari pencarian kami lakukan,” katanya.
Berdasarkan data dari posko SAR gabungan di Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Luwu, lima warga yang tewas tertimbun longsor adalah Amelia (30), Miskawati (21), Maryama, Wanto (18), dan Ratang (50). Adapun 10 korban selamat adalah Firdaus, Mardiana, Seni (34), Markus (43), Delman, Masyur (52), Masjaya (50), Kasril (49), Yunus (71), dan Yuni Kristine (21).
Selain melakukan pencarian, tim juga membuka pos koordinasi (posko) bagi warga yang akan melaporkan anggota keluarganya yang hilang.
Data di posko belum sepenuhnya detail, termasuk usia korban, karena beberapa dari korban selamat langsung dibawa pulang oleh keluarganya ketika ditemukan. Beberapa dari mereka juga trauma sehingga belum sempat ditanyai mengenai kejelasan identitas lengkap, termasuk usia.
Untuk mengatur arus lalu lintas yang tersendat akibat peristiwa ini, Direktorat Lalu Lintas Polda Sulsel mengerahkan 100 personel satlantas dari tiga polres terdekat. Mereka mengatur lalu lintas di sekitar lokasi yang sempat lumpuh pascalongsor.
”100 personel gabungan ini berasal dari tiga polres, yakni Polres Palopo, Polres Luwu, dan Polres Luwu Utara. Tim melakukan dulu sterilisasi kendaraan agar tidak ada lagi korban. Jangan sampai ada longsor susulan. Kami utamakan kendaraan evakuasi untuk bisa masuk ke lokasi,” kata Direktur Lantas Polda Sulsel Kombes I Made Agus Prasatya, Senin malam.