logo Kompas.id
NusantaraKomnas HAM: Kesimpulan Polisi ...
Iklan

Komnas HAM: Kesimpulan Polisi Terkait Keracunan Gas PLTP Sorik Marapi Terlalu Dini

Komnas HAM ingatkan penyelidikan gas beracun di PLTP Sorik Marapi menyangkut keselamatan warga.

Oleh
NIKSON SINAGA
· 4 menit baca
Warga desa di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Sorik Marapi mendapat perawatan di rumah sakit karena mual, muntah, dan pingsan akibat menghirup gas beracun, di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Kamis (22/2/2024) malam.
BPBD MANDAILING NATAL

Warga desa di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Sorik Marapi mendapat perawatan di rumah sakit karena mual, muntah, dan pingsan akibat menghirup gas beracun, di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Kamis (22/2/2024) malam.

PANYABUNGAN, KOMPAS — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia meminta kepolisian tidak mengambil kesimpulan dini terkait penyelidikan kebocoran gas beracun dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau PLTP Sorik Marapi di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Meskipun 105 warga dirawat di rumah sakit, polisi menyebut tidak ada kebocoran gas beracun di PLTP Sorik Marapi.

”Seharusnya kepolisian tidak boleh secara dini menyimpulkan kebocoran gas beracun bukan dari uji coba sumur PLTP Sorik Marapi. Semua pihak harus menunggu hasil investigasi yang menyeluruh karena ini menyangkut keselamatan warga,” kata Komisioner Pemantau dan Penyelidikan Komnas HAM Uli Parulian Sihombing, Selasa (27/2/2024).

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000