Modernisasi Rumah Lengger dan Museum Wayang Semarakkan Kota Lama Banyumas
Rumah Lengger dan Museum Wayang Banyumas akan dilengkapi teknologi digital untuk melestarikan budaya.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
Budaya
PURWOKERTO, KOMPAS — Penataan Kota Lama Banyumas secara fisik terus dibarengi dengan pembangunan sentra-sentra budaya, termasuk modernisasi Rumah Lengger serta Museum Wayang Banyumas. Lewat program Kosabangsa atau Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Universitas Harapan Bangsa dan Universitas Dian Nuswantoro bekerja sama mengangkat lengger dan wayang kulit Gagrag Banyumasan.
”Mereka membuat alat sebagai museum lengger lewat virtual reality. Jadi ini lebih memperkenalkan lengger dan budaya banyumasan kepada generasi anak-anak hingga tua agar mereka lebih mencintai budayanya,” kata Penari Lengger Lanang Banyumas, Rianto, di Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (17/2/2024).
Rianto yang juga pendiri Rumah Lengger Banyumas menyampaikan, dalam museum virtual itu pengunjung bisa mengenal sejarah lengger serta mengetahui riwayat hidup Maestro Lengger Lanang Banyumas, yaitu mendiang Mbok Dariah. ”Ada gerakan saya menari dengan contoh, misalnya gerakan entrakan, terus keweran dengan maknanya,” papar Rianto.
Baik di Rumah Lengger maupun di Museum Wayang Banyumas juga akan ada augmented reality yang akan menampilkan animasi tiga dimensi (3D) tari lengger dan karakter wayang pada gawai. Program kolaborasi ini juga melibatkan Yayasan Bima Maneges, Yayasan Rumah Lengger, serta Pemerintah Desa Sudagaran.
Virtual reality E-museum Tari Lengger dan Wayang Gagrag Banyumasan serta augmented reality animasi tari Lengger dan Wayang Gagrag Banyumasan itu disebut INYONG 2.0 dan akan diluncurkan pada 24 Februari mendatang.
”Saat peluncuran, pengunjung bisa mencoba VR secara gratis. Selanjutnya mungkin akan dikenakan biaya Rp 5.000 atau Rp 10.000 untuk operasional Rumah Lengger,” papar Rianto.
Setelah penataan kawasan Kota Lama Banyumas, Camat Banyumas Oka Yudhistira menyatakan akan berkolaborasi dengan kelompok sadar wisata serta banyak pihak untuk menyelenggarakan kegiatan di sana. Saat peluncuran INYONG 2.0 mendatang, akan digelar pula Pasar QRIS Mastama di kompleks Tamansari Banyumas. Akan ditampilkan sejumlah produk kuliner dan kriya dari UMKM setempat dan pertunjukan seni budaya.
Sejumlah kelompok seni yang akan memeriahkan pergelaran Pasar QRIS Mastama itu, antara lain, Sanggar Tari Jayabaya Nusantara Purwokerto, Begalan Teras Serayu Kaliori, atraksi dolanan koena, juga pertunjukan wayang satu malam suntuk dengan lakon ”Bima Nalendra”.