Terjadi kelangkaan beras di pasar tradisional dan ritel Kota Bandung, Jawa Barat. Akibatnya, harga beras melonjak.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Para pedagang di pasar tradisional dan pelaku usaha ritel di Kota Bandung, Jawa Barat, mengeluhkan kelangkaan beras jenis medium dan premium. Kondisi ini terjadi selama sebulan terakhir.
Dari pantauan Kompas pada Jumat (16/2/2024), terjadi kelangkaan beras di Pasar Kosambi. Pasar Kosambi merupakan salah satu acuan bagi pemerintah daerah untuk memantau inflasi yang dipengaruhi harga barang kebutuhan pokok.
Andri Muhammad Thahir (35), salah seorang pedagang di Pasar Kosambi, mengungkapkan, kelangkaan beras belum teratasi hingga kini. Stok beras yang biasanya didapatkan Andri 3 ton per minggu turun hingga 50 persen.
Ia mengungkapkan, para pedagang eceran di Pasar Kosambi membeli beras dengan harga yang tinggi dari pedagang agen. Akibatnya, pedagang eceran terpaksa meningkatkan harga beras medium dan premium.
”Biasanya saya menjual harga beras medium hanya Rp 12.500 per kilogram. Akibat stok yang terbatas, harga jual beras medium mencapai Rp 15.500 per kilogram,” kata Andri.
Hal senada disampaikan Rahmat Kurnia (55), pedagang beras lainnya di Pasar Kosambi. Ia memaparkan, terjadi kenaikan harga beras yang cukup signifikan sejak awal tahun ini. ”Kenaikan harga jenis medium dan premium telah mencapai Rp 3.000 per kilogram,” kata Rahmat.
Branch Corporate Communication Alfamart Bandung Elisa Refila mengungkapkan, pihaknya sebagai pelaku usaha ritel juga kesulitan untuk memenuhi stok beras premium. Kondisi ini juga dialami pelaku usaha ritel lainnya.
”Kondisi ini terjadi di ritel kami dan supermarket lainnya. Kami terus berupaya untuk mengatasi kondisi ini dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat,” kata Elisa.
Kurangi pembelian
Cucu Muji (50), salah seorang warga, mengungkapkan, kondisi kenaikan harga beras sangat menyulitkan dirinya. Cucu terpaksa mengurangi pembelian beras dengan kualitas medium hingga 50 persen.
”Biasanya saya membeli beras dengan kualitas medium hingga 10 kilogram dalam sepekan. Karena harga beras melonjak, saya hanya mampu membeli 5 kilogram,” tutur Cucu.
Pemkot Bandung juga telah mengimbau kepada sejumlah asosiasi pedagang agar menahan harga beras di pasaran. Hal ini disebabkan stok beras masih dalam kondisi tercukupi.
Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono mengatakan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Bulog terkait kenaikan harga ini. Upaya koordinasi juga dilakukan dengan rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pada Kamis kemarin.
”Kami akan menentukan langkah-langkah strategis untuk menangani masalah tersebut. Salah satunya kemungkinan operasi pasar,” ujar Bambang.
Ia menambahkan, Pemkot Bandung juga telah mengimbau kepada sejumlah asosiasi pedagang agar menahan harga beras di pasaran. Hal ini disebabkan stok beras masih dalam kondisi tercukupi.