Warga Tertembak di Kendari Terus Berulang, Remaja Tertembak Saat Tidur
Kasus warga tertembak terulang lagi di Kendari. Terkini, seorang remaja putri tertembak saat terlelap tidur di rumahnya.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Seorang remaja putri, SF (13), tertembak peluru saat tidur di rumahnya di Kendari, Sulawesi Tenggara. Peluru menembus atap dan plafon hingga mengenai punggung kiri korban. Kasus ini menambah panjang kasus tertembaknya warga sipil di wilayah ini.
SF tertembak peluru saat terlelap tidur di rumahnya di Puuwatu, Kendari, Minggu (11/2/2024) dini hari. Pelajar kelas VII ini terkena tembakan di bagian punggung kiri yang membuatnya berteriak kesakitan.
”Kami dengar dia menangis di kamar. Pas dicek, pungungnya luka dan berdarah. Dia bilang kena lemparan batu, tapi ternyata pas dicek ada peluru di ranjang,” kata Indas (30), paman korban, ditemui di RS Bhayangkara, tempat SF dirawat, Minggu siang.
Sebelum keponakannya tersebut menangis, Indas mendengar suara benturan yang mengenai atap dan plafon. Sesaat setelahnya, keponakan yang telah menetap bersamanya selama empat tahun terakhir itu menangis kesakitan.
Proyektil peluru diketahui mengenai punggung kiri korban yang sedang tidur tengkurap. Saat kejadian, di sebelah kanan korban ada dua anak Indas yang sedang tidur juga.
”Kami takut di dalam rumah karena ada peluru yang kami tidak tahu dari mana asalnya. Setelah menghubungi RT dan Lurah, kami akhirnya ke RS Bhayangkara. Itu pun ditolak dahulu dengan alasan ruangan penuh. Akhirnya kami ke RS Ismoyo Korem, lalu dirujuk kembali ke RS Bhayangkara,” tuturnya.
Setelah diberikan penanganan pertama, hingga radiografi, proyektil peluru diketahui masuk sedalam dua sentimeter. Proyektil mengenai tulang punggung korban dan menyisakan serpihan di dalam tubuh.
Saat ini, ia melanjutkan, korban dalam kondisi sadar, tetapi masih merasakan sakit di punggung. ”Rencananya mau dioperasi, tapi belum ada keterangan lagi dari dokter,” ucapnya.
Wayan Eka (35), kerabat korban, mengatakan, sesaat sebelum adanya peluru yang mengenai korban, terjadi aksi kejar-kejaran di sekitar tempat tinggal mereka. Ia belum bisa memastikan apakah itu aksi tawuran atau pengejaran oleh aparat kepolisian.
Kami tidak tahu siapa yang menembak. Tapi, kami harap agar kasus ini betul-betul diusut tuntas, dan pelakunya dihukum sesuai aturan yang berlaku. Ini anak kami sedang tidur, tapi tiba-tiba terkena peluru.
Pada Januari lalu, ia melanjutkan, polisi juga sempat melakukan razia di wilayah mereka. Saat itu, polisi menangkap salah seorang warga yang terlibat geng motor yang melukai warga lainnya.
”Kami tidak tahu siapa yang menembak. Tapi kami harap agar kasus ini betul-betul diusut tuntas, dan pelakunya dihukum sesuai aturan yang berlaku. Ini anak kami sedang tidur, tapi tiba-tiba terkena peluru,” ujarnya.
Kepala Polresta Kendari Komisaris Besar Aris Tri Yunarko yang dihubungi belum mau berkomentar banyak terkait dengan kejadian ini.”Masih penyelidikan,” ujarnya singkat.
Kasus sebelumnya
Dalam dua pekan terakhir, kasus warga tertembak telah tiga kali terjadi. Kejadian pertama terjadi saat polisi merazia transaksi narkoba di depan Brimob Kendari, akhir Januari lalu. Saat melepaskan tembakan untuk menghentikan terduga pelaku, peluru mengenai rekan pelaku yang berada di dalam kendaraan yang sama. Korban, SM (21), tertembak di dada kanan yang tembus ke punggung.
Berselang dua hari, pada Kamis (1/2/20240), seorang anggota Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara, Brigadir Dua RA, menembak teman wanitanya, IA (20), di Kendari, Sultra. Pelaku diketahui dalam kondisi mabuk setelah pesta miras bersama rekannya.