Empat Korban Longsor di Intan Jaya Belum Ditemukan
Selain empat warga yang masih hilang, sekitar 200 warga mengungsi akibat longsor di Intan Jaya.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Empat warga korban longsor di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, masih belum ditemukan hingga Minggu (11/2/2024). Longsor yang diikuti dengan banjir ini turut membuat sekitar 200 warga mengungsi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Intan Jaya Manfred Sondegau mengungkapkan, proses pencarian korban terus dilakukan pascabencana yang terjadi pada Selasa (6/2/2024).
Data dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Intan Jaya menunjukkan, empat warga yang belum ditemukan ialah Yonas Sani (45), Yermis Sani (10), Oteagoni Pogau (44), dan Isiogama Sani (32) yang tengah hamil 9 bulan. Selain itu, seorang warga lainnya, Marthen Tigau (36), mengalami luka parah.
”Proses pencarian masih terus dilakukan bersama Gereja dan masyarakat setempat,” kata Manfred saat dihubungi dari Jayapura, Minggu.
Beberapa hari sebelum longsor terjadi, lanjutnya, hujan lebat mengguyur Distrik Sugapa yang merupakan ibu kota Kabupaten Intan Jaya. Puncaknya pada Selasa Sore, hujan deras diikuti longsor di sekitar Gunung Bulapa.
Selain medan yang sulit dijangkau akibat longsor, lokasi longsor merupakan markas dari kelompok kriminal bersenjata.
Akibatnya, enam kampung terdampak longsor dan banjir. Kampung-kampung tersebut ialah Yoparu, Wandoga, Puyagia, Bilogai, Kumlagupa, dan Yokatapa.
”Kampung yang paling terdampak parah ialah Wandoga, Yoparu, dan Bilogai. Sekitar 200 jiwa dari kampung tersebut mengungsi. Sementara itu, warga kampung lainnya masih bertahan di rumah masing-masing,” ujar Manfred.
Longsor dan banjir yang terjadi itu merusak sebagian besar perkebunan dan beberapa rumah warga, serta menghanyutkan hewan ternak. Selain itu, ada tiga jembatan penghubung antarkampung ikut terputus.
Sehari setelah musibah ini, Pemkab Intan Jaya berkoordinasi dengan Pemprov Papua Tengah. Pada Kamis (8/2/2024), Pemprov Papua Tengah menyalurkan bantuan berupa berbagai makanan.
Sekretaris Daerah Intan Jaya Asir Mirip menyampaikan, Pemkab Intan Jaya juga telah melakukan rapat koordinasi untuk upaya penanganan lanjutan pada Sabtu (10/2/2024). Selain BPBD dan TNI-Polri, Pemkab Intan Jaya juga melibatkan tokoh agama dan masyarakat setempat untuk melakukan pencarian dan penyaluran bantuan.
Kepala Polres Intan Jaya Ajun Komisaris Besar Afrizal Asri mengakui saat ini kepolisian kesulitan menjangkau lokasi longsor. Selain medan yang sulit dijangkau akibat longsor, daerah tersebut merupakan markas dari kelompok kriminal bersenjata.
Dengan begitu, Pemkab Intan Jaya berkoordinasi dengan tokoh agama, yakni Gereja Katolik dan Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII). Gereja bekerja sama dengan masyarakat menyalurkan bantuan dari pemerintah serta mencari korban yang masih belum ditemukan.
Dihubungi terpisah, Pastor Paroki Titigi Intan Jaya, Yanuarius W Yance Yogi, mengungkapkan, hujan masih terus mengguyur di lokasi. Tim yang dibentuk terus melakukan pendataan untuk memastikan jumlah warga terdampak.
”Kami juga mengupayakan bantuan disalurkan kepada seluruh masyarakat. Apalagi, akibat longsor ini, akses masyarakat terputus, dan kebun warga banyak yang hancur, sehingga bantuan makanan menjadi paling utama,” ujarnya.