logo Kompas.id
NusantaraLimbah Pertambangan Nikel...
Iklan

Limbah Pertambangan Nikel Rusak Kawasan Konservasi Lasolo

Kondisi perairan TWA Teluk Lasolo rusak akibat limbah pertambangan nikel. Biodiversitas terancam.

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
· 4 menit baca
Lumpur tebal dari sedimentasi pertambangan nikel menutupi perairan di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, seperti terpantau  pada 2023 lalu. Perairan di kawasan konservasi terdampak lumpur tebal dan logam berat.
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Lumpur tebal dari sedimentasi pertambangan nikel menutupi perairan di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, seperti terpantau pada 2023 lalu. Perairan di kawasan konservasi terdampak lumpur tebal dan logam berat.

KENDARI, KOMPAS — Kawasan konservasi Taman Wisata Alam Teluk Lasolo di Sulawesi Tenggara terus terancam limbah sedimen pertambangan nikel yang beroperasi di sepanjang pesisir Konawe Utara. Lumpur tebal menutupi karang dan perairan yang membuat hewan endemik dan dilindungi mati dan berkurang. Kondisi ini dikhawatirkan semakin meluas jika tidak ada langkah tegas dari pemerintah.

”Selama kami melakukan konservasi di Toli-toli dan Labengki, kondisi perairan saat ini sudah sangat memburuk. Lumpur tebal menutupi karang, hingga mati, khususnya di daerah yang berdampingan dengan pertambangan. Kima yang kami konservasi pun semakin terancam,” kata Habib Nadjar Buduha dari Toli-toli Labengki Giant Clam Conservation, di Konawe, Sultra, Selasa (30/1/2024).

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000