Kompetisi di Bulan Bahasa Bali 2024 untuk Merawat Cinta Bahasa Daerah
Bulan Bahasa Bali VI 2024 digelar mulai 1 Februari 2024. Acara ini diharapkan bisa menggugah cinta kepada bahasa daerah.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Bulan Bahasa Bali VI digelar Pemerintah Provinsi Bali mulai Kamis (1/2/2024). Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali VI sampai Sabtu (2/3/2024) diisi dengan 20 wimbakara atau perlombaan.
Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali hingga tahun keenam menjadi bentuk komitmen pemerintah untuk melestarikan dan mengembangkan bahasa, aksara, dan sastra Bali. Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali, yang digelar kali pertama pada 2019, menurut Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha dalam koferensi pers di Taman Budaya Provinsi Bali, Kota Denpasar, Selasa (30/1/2024), juga bertujuan menggugah kesadaran dan kecintaan terhadap bahasa daerah.
Upaya pelindungan dan pelestarian serta pengembangan bahasa Bali pun dikuatkan dengan regulasi berupa Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali. Selain itu, terdapat pula Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.
”Bulan Bahasa Bali tahun keenam siap digelar. Menurut rencana dibuka penjabat gubernur Bali,” kata Arya Sugiartha.
Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali VI Tahun 2024 ini mengusung tema ”Jana Kerthi-Dharma Sadhu Nuraga”, yang dimaknai Bulan Bahasa Bali menjadi alat pemuliaan bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai sumber kebenaran, kebijaksanaan, dan cinta kasih untuk memperkuat jati diri krama (masyarakat) Bali.
Turut mendampingi Arya Sugiartha dalam konferensi pers, I Gde Nala Antara dan I Nyoman Larry Julianto dari tim kurator, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Sejarah dan Dokumentasi di Dinas Kebudayaan Bali I Wayan Ria Arsika, serta Kepala Bidang Tradisi dan Warisan Budaya di Dinas Kebudayaan Bali Ida Bagus Alit Suryana.
Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali VI Tahun 2024 mulai Kamis (1/2) diisi dengan enam agenda kegiatan, yakni, utsawa (festival), wimbakara (lomba), sesolahan (seni pertunjukan), widyatula (seminar), dan kriyaloka (lokakarya) serta reka aksara (pameran). Pada penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali VI ini juga akan diserahkan penghargaan Bali Kerthi Nugraha Mahottama kepada tokoh pegiat sastra.
Untuk kegiatan wimbakara atau lomba, terdapat 20 jenis lomba digelar selama Bulan Bahasa Bali VI. Terdapat dua kategori lomba, yakni enam lomba dengan peserta dari perwakilan kabupaten dan kota di Bali dan 14 lomba dengan peserta dari kalangan masyarakat atau umum.
Pada pelaksanaan Bulan Bahasa Bali VI ini diadakan lomba bebanyolan atau lawakan tunggal. Adapun pembukaan Bulan Bahasa Bali VI pada Kamis (1/2/2024) akan diisi dengan Festival Nyurat Lontar dan Festival Ngetik Aksara Bali.
Gde Nala mengatakan, perkembangan bahasa daerah, termasuk bahasa Bali, mengalami dinamika. Bahasa Bali, menurut dia, juga mengenal anggah ungguh basa atau tingkatan bahasa mulai dari bahasa sangat kasar sampai bahasa sangat halus. ”Kegiatan ini menjadi kebijakan pemerintah untuk membela bahasa Bali tetap membumi,” kata Gde Nala.