Tahun Politik, Investasi Jateng Ditargetkan Naik 10 Persen
Pemilu 2024 disebut tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi di Jateng.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan investasi tahun ini naik 10 persen dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya. Pemilihan umum yang diselenggarakan tahun ini disebut tidak akan berpengaruh signifikan.
Akan tetapi, semua bukan tanpa tantangan. Sejumlah pengusaha mengeluhkan masih ada pungutan liar dan sulitnya mengurus perizinan.
Laporan Kegiatan Penanaman Modal Jateng mencatat, pada triwulan I sampai IV-2023, total nilai investasi mencapai Rp 77,02 triliun. Jumlah itu terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 32,98 triliun, penanaman modal asing (PMA) Rp 23,14 triliun, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar Rp 20,9 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jateng Sakina Rosellasari mengatakan, realisasi investasi pada 2023 naik 12,59 persen dari realisasi investasi tahun sebelumnya. Sepanjang 2022, realisasi investasi di Jateng Rp 68,41 triliun.
”Untuk tahun 2024, kami menargetkan realisasi investasi di Jateng naik 10 persen, secara keseluruhan, baik PMA, PMDN, maupun UMKM tahun lalu. Itu target dari Jateng. Biasanya ada target yang dari kementerian (investasi), tapi sampai saat ini angkanya belum ada,” kata Sakina di Kota Semarang, Jumat (26/1/2024) petang.
Baca juga: Jateng Tawarkan 21 Proyek Investasi Bernilai Rp 100 Triliun
Sakina optimistis target itu bakal tercapai. Menurut dia, berbagai upaya bakal dilakukan untuk menarik investor. Dia mencontohkan, meningkatkan promosi hingga menyediakan dan menata kawasan peruntukan industri.
Selain itu, ada juga forum-forum investasi yang mempertemukan investor dengan pemerintah. Sakina menambahkan, pihaknya juga terus mendampingi investor hingga mereka merealisasikan rencana investasinya.
Menurut Sakina, penyelenggaraan pemilu di Indonesia tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi di Jateng. Ia mengklaim menerima banyak kunjungan dari calon investor, baik dari dalam maupun luar negeri, dalam sebulan terakhir.
”Mereka berencana relokasi ataupun pengembangan. Rata-rata pelaku usaha di sektor padat karya. Mereka tidak khawatir dengan tahun politik. Kalau dibandingkan dengan negara lain, kekhawatiran itu malah muncul ketika mereka akan berinvestasi di Vietnam. Di sana ada perubahan regulasi. Kalau di Indonesia, mereka menilai, regulasinya sudah settle (tetap),” tutur Sakina.
Dihubungi terpisah, Sabtu (27/1/2024), Sekretaris Jenderal Taiwan Business Club Jateng Eka Candra mengatakan, tahun 2024 bakal menjadi peluang yang bagus bagi iklim investasi di Jateng. Menurut Eka, ada sejumlah investor yang memang masih menunggu hasil pemilu. Namun, sebagian lainnya memilih untuk segera menanamkan modalnya di Indonesia.
”Pertengahan Januari, ada pemilu di Taiwan yang hasilnya berpengaruh terhadap hubungan Taiwan-China. Bahkan, sebagian orang khawatir akan terjadi perang China-Taiwan. Kondisi itu membuat para pengusaha di Taiwan ataupun China berpikir segera melakukan relokasi industri, salah satunya ke Indonesia,” ujar Eka.
Masih ada keluhan dari sejumlah pengusaha asal Taiwan terkait sulitnya mengurus perizinan, terutama izin lingkungan di Jateng. Selain itu, para pengusaha juga mengaku masih sering dikenai pungutan liar. (Eka Chandra)
Eka menyebut, selama ini, hanya industri hilir saja yang direlokasi. Sementara industri hulunya tetap di Taiwan atau China. Karena pertimbangan keamanan dan kestabilan, ke depan, industri hulu juga berpotensi direlokasi.
Secara umum, Eka menilai, Jateng tergolong daerah favorit bagi pengusaha asal Taiwan untuk menanamkan modalnya. Selain lokasinya strategis, Jateng juga punya fasilitas penunjang memadai. Upah tenaga kerja di Jateng juga dianggap murah.
Akan tetapi, Eka mengatakan masih mendapatkan keluhan dari sejumlah pengusaha asal Taiwan terkait sulitnya mengurus perizinan, terutama izin lingkungan di Jateng. Selain itu, para pengusaha juga mengaku masih sering dikenai pungutan liar.
Keluhan para pengusaha terkait kesulitan mengurus izin lingkungan telah didengar Sakina. Dia menyebut akan mendampingi para pengusaha mengurai persoalan yang mengganjal dalam pengurusan izin lingkungan tersebut. Bahkan, dia siap memfasilitasi para pengusaha untuk berkonsultasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait persoalan izin lingkungan.
Kerja sama Singapura
Pekan ini, Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana bertemu dengan Pemerintah Singapura untuk membahas sejumlah peluang investasi. Pada 2023, Singapura menjadi negara dengan nilai realisasi investasi terbesar di Jateng.
Nana mengatakan, kerja sama Jateng dan Singapura selama ini terjalin dengan baik. Sektor terbesar yang diinvestasikan Singapura meliputi perumahan, kawasan industri, dan perkantoran.
”Sementara itu, untuk komoditas ekspor, lima besar produknya adalah kayu dan barang dari kayu, tembakau, alas kaki, perabot dan penerangan rumah, serta pakaian,” kata Nana.
Menurut Nana, Jateng dan Pemerintah Singapura juga membahas potensi kerja sama di bidang pendidikan. Siswa SMK dari Jateng ataupun gurunya diberi kesempatan magang di perusahaan Singapura.
Selain itu, ada kerja sama terkait pemberian beasiswa bagi pelajar SMA/SMK di Jateng untuk melanjutkan studi. Bahkan, ada juga program pertukaran guru Jateng-Singapura yang sedang dibahas.
Nana menilai, pemberian beasiswa ataupun program pertukaran guru penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Jateng. Dengan sumber daya manusia berkualitas, perekonomian di Jateng diyakini akan terdongkrak dan kemiskinan bisa dikikis.
Wakil Duta Besar Singapura untuk Indonesia Jeremy Sor menuturkan, pihaknya membuka lebar keran kerja sama dengan Jateng. Menurut dia, Jateng adalah provinsi yang memiliki potensi ekonomi besar.
Jeremy mengatakan, dari perspektif Singapura, Jateng adalah provinsi yang memiliki potensi besar untuk kolaborasi di bidang ekonomi. Singapura, kata Jeremy, berharap bisa menjadi bagian dari kolaborasi itu.
”Masih banyak kerja sama di berbagai sektor yang masih bisa dijalin, meliputi bidang pendidikan, energi baru terbarukan, pengelolaan air limbah, dan kesehatan,” ucapnya.