logo Kompas.id
NusantaraSulitnya Berkampanye di Masa...
Iklan

Sulitnya Berkampanye di Masa Kampanye....

Lokasi kampanye Anies Baswedan sempat berpindah-pindah tempat karena alasan tertentu.

Oleh
REGINA RUKMORINI
· 5 menit baca
Calon presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan, menyapa para pendukungnya yang hadir dalam acara Desak Anies di Rocket Convention Hall, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (23/1/2024).
KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Calon presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan, menyapa para pendukungnya yang hadir dalam acara Desak Anies di Rocket Convention Hall, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (23/1/2024).

Masa 21 Januari hingga 7 Februari 2024 ditetapkan sebagai masa pelaksanaan kampanye terbuka. Namun, pelaksanaan acara tentu saja tak semudah yang dibayangkan. Banyak faktor menjadi kendala, dan tidak semua alasan tersebut bisa dijelaskan atau terbayangkan sebelumnya.

Hal itulah yang terjadi dan membuat acara kampanye calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, terpaksa tiga kali berpindah tempat pada Selasa (23/1/2024).

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Acara yang terpaksa berpindah tempat tersebut adalah acara Desak Anies, salah satu program yang telah disusun sebagai bagian dari rangkaian kampanye pasangan capres-cawapres nomor urut 1. Acara tersebut diselenggarakan oleh Ubahbareng, komunitas muda pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).

Juru Bicara Tim Nasional Anies R Baswedan-Muhaimin Iskandar, Usamah Abdul Aziz, menuturkan, Desak Anies semula direncanakan dilangsungkan di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, karena mempertimbangkan keterbatasan anggaran dan kapasitas tempat yang kurang mencukupi, acara dipindah ke Museum Monumen Pangeran Diponegoro di Kota Yogyakarta.

Setelah surat izin pelaksanaan kegiatan dari polisi berada di tangan, persetujuan dari pengelola tempat didapat, dan uang muka sewa tempat dibayarkan, tiba-tiba saja semua rencana buyar.

Baca juga: ”Desak Anies” dan Komitmen Menyerap Aspirasi Pemilih Muda

Calon presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan, menjawab pertanyaan anak muda saat bertemu dan berdialog dengan mereka dalam acara bertajuk Desak Anies di Wetland Square, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (5/12/2023).
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Calon presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan, menjawab pertanyaan anak muda saat bertemu dan berdialog dengan mereka dalam acara bertajuk Desak Anies di Wetland Square, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (5/12/2023).

Di tengah acara persiapan penataan tempat untuk acara, Senin (23/1/2024) pukul 20.00, pengelola tempat tiba-tiba menelepon, mengabarkan bahwa persetujuan dicabut dan Desak Aniesdiputuskan tidak bisa digelar di Museum Monumen Pangeran Diponegoro.

”Pengelola tempat menuturkan, dirinya mendapat arahan bahwa Museum Monumen Pangeran Diponegoro tidak bisa dipakai untuk kegiatan kampanye,” ujarnya.

Usamah juga tidak bisa mengungkapkan secara detail karena pihak pengelola tidak menjelaskan arahan yang dimaksudkan disampaikan oleh siapa.

Cari lokasi baru

Seiring pembatalan penyewaan tempat tersebut, maka uang muka penyewaan yang telah dibayarkan, sebesar Rp 2,5 juta, akan menyusul dikembalikan.

Terkejut dan kecewa, namun Usamah bersama tim memutuskan tidak memperpanjang masalah dengan mendebatkan hal tersebut dengan pengelola. Mereka buru-buru memperbarui informasi pelaksanaan acara di media sosial.

Penyampaian informasi dianggap mendesak dilakukan karena siapa pun yang ingin menghadiri acara Desak Anies harus mendaftarkan diri terlebih dahulu. Ketika itu, jumlah pendaftar telah mencapai 7.642 orang.

Sebelumnya, pembatalan mendadak juga terjadi di Padang, Sumatera Barat, dan Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Usamah dan tim langsung mencari lokasi baru. Beruntung, publikasi pembatalan pemakaian tempat mengundang kepedulian dari banyak orang untuk membantu mencarikan tempat baru. Senin tengah malam, sekitar pukul 24.00, mereka pun mendapatkan konfirmasi bisa menggunakan tempat di Rocket Convention Hall di Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.

Ribuan orang menunggu giliran untuk masuk ruangan dan mengikuti acara Desak Anies di Rocket Convention Hall, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (23/1/2024).
KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Ribuan orang menunggu giliran untuk masuk ruangan dan mengikuti acara Desak Anies di Rocket Convention Hall, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (23/1/2024).

Seketika itu juga, tim dan panitia acara di tingkat lokal tergopoh-gopoh berpindah tempat. Selasa (23/1/2024) pukul 01.00, mereka mulai memasukkan barang-barang, termasuk sound system, dan menata tempat untuk pelaksanaan acara. Acara Desak Anies dijadwalkan digelar Selasa pukul 13.00.

Iklan

Sekalipun sudah mendapatkan tempat baru, Usamah mengaku khawatir dan tetap menyiapkan cadangan tempat lain.

”Kami khawatir mendapatkan informasi pembatalan secara mendadak lagi,” ucapnya.

Pembatalan pemakaian tempat untuk kampanye yang terjadi di Yogyakarta ini, menurut dia, bukanlah kejadian pertama dalam rangkaian kampanye Amin. Sebelumnya, pembatalan mendadak juga terjadi di Padang, Sumatera Barat, dan Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sekalipun semula sudah disetujui, pihak mengelola menyampaikan pembatalan dengan alasan tempat yang dipakai adalah fasilitas milik pemerintah daerah setempat.

 Anies Baswedan
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Anies Baswedan

Jika tim di tingkat nasional sudah merasakannya, kejadian pemindahan lokasi kampanye di Kota Yogyakarta dirasa mengejutkan dan membuat panitia acara di tingkat lokal kebingungan.

Baca juga: Anies Baswedan: Jadilah Pemilih Rasional

Hal itulah yang dirasakan Ayudia (21), salah seorang anggota panitia, bagian dari seksi acara Desak Anies. Dia cemas dan sungkan menyampaikan perihal pemindahan lokasi tersebut kepada Anies. Namun, dia bisa tenang karena Anies kemudian menanggapinya dengan santai.

”Pak Anies cukup tenang, sepertinya sudah menduga, memaklumi hal seperti ini akan terjadi,” katanya.

Sekalipun pembatalan mendadak ini mengejutkan dan merepotkan, dia senang karena akhirnya acara terselenggara dan massa hadir membeludak dengan antusiasme tinggi untuk mengikutinya.

Kapasitas Rocket Convention Hall hanya sekitar 1.000 orang. Namun, orang yang datang dipastikan melebihi jumlah itu.

Ruangan terisi padat sehingga nyaris tak ada celah untuk mereka yang duduk di lantai. Sebagian lainnya berkerumun di sekitar pintu. Ada pula yang menyaksikan pelaksanaan acara melalui layar LED yang disediakan di ruangan lain.

Dalam kesempatan itu, Anies memuji panitia, termasuk Ubahbareng DIY, yang berupaya menyelenggarakan acara sampai mencari-cari lokasi baru setelah izin tempat dibatalkan dan terdesak waktu pelaksanaan.

Peristiwa-peristiwa semacam ini, menurut dia, nantinya akan tercatat dalam sejarah. Semua yang hadir selayaknya akan berbangga karena bisa menegaskan bahwa mereka bukan bagian dari kelompok yang melarang pelaksanaan kegiatan dan demokrasi di Indonesia.

”Banggalah karena kalian sudah menjadi bagian dari kelompok yang berhasil menjaga kemerdekaan bersuara di negeri ini,” kata Anies.

Seorang peserta Desak Anies menuliskan harapannya untuk capres nomor urut 1, Anies Baswedan, di papan yang telah disediakan, Selasa (23/1/2024).
KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Seorang peserta Desak Anies menuliskan harapannya untuk capres nomor urut 1, Anies Baswedan, di papan yang telah disediakan, Selasa (23/1/2024).

Di tengah masa kampanye dan makin panasnya suasana kompetisi antarpasangan capres-cawapres, pembatalan lokasi kampanye secara mendadak ini dicurigai bermuatan politis.

Emilia (22), seorang pengunjung, mengatakan, informasi pembatalan kampanye secara mendadak di museum dimaknainya sebagai upaya penjegalan calon untuk berkontestasi.

Dia memandang hal ini sebagai preseden buruk, penanda bahwa Indonesia masih krisis demokrasi.

”Penjegalan acara membuktikan bahwa Indonesia belum sepenuhnya memberikan ruang terbuka bagi semua orang untuk berpendapat dan menyuarakan aspirasinya,” katanya.

Malik (21), salah seorang peserta acara Desak Anies, menduga ada pihak-pihak yang sengaja ingin menjegal pelaksanaan acara kampanye capres nomor urut 1. Dugaan ini muncul karena dari penelusurannya di internet, Anies juga ditolak melaksanakan kampanye di sejumlah daerah. Malik sangat menyesalkan kenapa hal semacam tersebut bisa terjadi.

”Di masa kampanye, di tengah kebebasan berdemokrasi, pembatasan kegiatan kampanye semestinya tidak terjadi lagi,” pungkasnya.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000