Awal tahun ini, harga beras kembali naik. Warga mengeluhkan hal ini di tengah harga kebutuhan lain yang juga tinggi.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Harga beras di Makassar, Sulawesi Selatan, kembali naik. Kenaikan harga mencapai Rp 1.000-Rp 2.000 per kilogram. Kenaikan harga beras ini dikeluhkan warga, terutama yang berpenghasilan pas-pasan.
Pantauan di pasar tradisional Pabaeng-Baeng dan Panakkukang, Selasa (23/1/2024), menunjukkan, kenaikan harga beras merata untuk semua jenis, mulai dari kelas bawah, medium, hingga premium. Di Pabaeng-Baeng, beras kelas bawah yang sebelumnya seharga Rp 11.000 per kilogram kini menjadi Rp 12.000-Rp 12.500 per kilogram. Harga beras medium naik dari sebelumnya Rp 12.000 per kilogram menjadi Rp 13.000-Rp 13.500 per kilogram. Sementara beras premium dijual Rp 15.0000-Rp 16.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp 14.000.
”Sejak kemarin naik. Saya juga tidak tahu penyebabnya. Saya hanya terima dengan harga yang sudah naik dari biasanya,” kata Hj Intang (50), pedagang di Pasar Pabaeng-Baeng.
Hal yang sama dikatakan H Onggeng (60), pedagang di Pasar Panakkukang. Dia menaikkan harga beras sejak Selasa kemarin. Namun, ada beberapa jenis beras yang harganya tak dinaikkan.
”Yang stok lama dengan harga lama, tidak saya naikkan. Apalagi, sudah lama berasnya saya simpan. Tapi, yang lain rata-rata naik,” katanya.
Kenaikan harga beras ini dikeluhkan konsumen. Di tengah harga barang kebutuhan pokok lain yang juga tinggi, kenaikan harga beras menambah beban pengeluaran.
”Saya tidak tahu mau bilang apa lagi. Sudah susah, jadi makin susah. Harga-harga naik, pengeluaran bertambah, tapi pendapatan tidak bertambah,” kata Nuraeni (40), pembeli di Pabaeng-Baeng.
Rina (53), warga lain, mengeluhkan hal yang sama. Dia membeli beras medium tahun lalu seharga Rp 320.000 per karung isi 25 kilogram. Beberapa waktu lalu, harganya naik menjadi Rp 370.000 satu karung.
”Saya tidak tahu akan naik berapa lagi kalau beli beras. Yang ada sekarang masih sisa beras akhir tahun lalu,” katanya.
Kenaikan harga beras ini dikeluhkan konsumen. Di tengah harga barang kebutuhan pokok lain yang juga tinggi, kenaikan harga beras menambah beban pengeluaran.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar Arlin Ariesta mengatakan, untuk stabilisasi harga bahan pokok dan pengendalian inflasi sektor pangan, Pemerintah Kota Makassar terus melakukan operasi pasar murah. Operasi pasar dilakukan setiap hari di lima pasar tradisional dan area permukiman secara bergilir di kelurahan.
”Kegiatan ini melalui penyaluran bahan pokok dari Bulog, khususnya beras SPSH (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) Bulog. Kami melakukan penjualan langsung kepada masyarakat dengan harga eceran tertinggi atau harga acuan pemerintah,” katanya.
Kegiatan ini diharapkan bisa membantu ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Tahun lalu, harga beras dan sejumlah bahan pokok lain, seperti cabai, tomat, dan sayuran, juga naik. Salah satu penyebabnya adalah gagal panen.
Di Sulawesi Selatan, komoditas padi sebenarnya cukup baik dan tak terlalu terdampak kemarau. Hanya, pedagang beras banyak menjual beras antarpulau.