UNS Bersiap Pilih Anggota MWA Baru
Pembentukan Majelis Wali Amanat UNS diharapkan mendapatkan anggota terbaik.
SURAKARTA, KOMPAS — Setelah dibekukan sejak Maret 2023, Majelis Wali Amanat Universitas Sebelas Maret akan dibentuk kembali. Panitia pemilihan calon anggota baru telah disusun.
Diharapkan, calon anggota yang kelak mendaftar semakin banyak agar kontestasi berlangsung kompetitif dan menghasilkan pilihan terbaik.
”Panitia sudah terbentuk sejak 17 Januari 2024 kemarin. Kami akan bekerja keras, seperti membuat peraturan, tata tertib, sampai seleksi bakal calon yang hasil akhirnya memilih anggota MWA,” kata Ketua Panitia Pemilihan Anggota MWA UNS Sri Sulistyowati di Kompleks Rektorat UNS, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (19/1/2024).
Kesiapan pembentukan Majelis Wali Amanat Universitas Sebelas Maret (MWA UNS) ditandai dengan adanya Peraturan MWA UNS Nomor 1 Tahun 2023 tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota MWA. Surat itu ditindaklanjuti Senat Akademik (SA) UNS dengan dikeluarkannya Surat Keputusan SA UNS Nomor 20 Tahun 2024 tentang Pembentukan Panitia Pemilihan Anggota (PPA) MWA UNS.
Baca juga: Majelis Wali Amanat UNS Dibekukan, Rektor Terpilih Periode 2023-2028 Batal Dilantik
PPA MWA UNS terdiri dari rektor, ketua dewan profesor, ketua SA, dan 12 anggota SA yang masing-masing mewakili fakultas dan sekolah pada perguruan tinggi tersebut. Dalam kepanitiaan, rektor dan ketua dewan profesor bertindak sebagai pengarah.
Sekretaris SA UNS Mohammad Jamin mengungkapkan, panitia sudah menetapkan format kelengkapan administrasi yang mesti dipenuhi para bakal calon. Hanya, jadwal tahapan pemilihannya masih dalam proses dan memerlukan verifikasi. Sebab, pihaknya perlu menyesuaikan penahapan dengan sejumlah kegiatan di perguruan tinggi tersebut.
”Timeline (jadwal pemilihan) ini perlu bersabar sebentar karena masih akan difinalisasi. Nanti akan diluncurkan di situs resmi kami dan media sosial kalau sudah final,” kata Jamin.
Tugas panitia, lanjut Jamin, nantinya menerima dan melakukan seleksi administrasi kelengkapan dokumen pemenuhan persyaratan. Tahapan itu dinilai rumit karena proses seleksi persyaratan administrasinya memerlukan waktu yang panjang. Pengumuman hasil seleksi administrasi itu juga dilakukan oleh panitia.
Total anggota MWA UNS kelak berjumlah 17 orang. Tiga orang termasuk anggota yang langsung terpilih, seperti Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; rektor; dan ketua SA. Secara rinci, beberapa anggota lainnya ialah 4 perwakilan masyarakat, 7 perwakilan SA, 1 perwakilan alumni, 1 perwakilan tenaga kependidikan, dan 1 perwakilan mahasiswa.
Baca juga: Majelis Wali Amanat UNS Dibekukan, Rektor Terpilih Periode 2023-2028 Batal Dilantik
Dari berbagai unsur itu, kata Jamin, hanya SA dan perwakilan masyarakat yang dipilih oleh SA. Unsur kandidat lainnya dipilih pada entitas masing-masing. Itu bertujuan untuk memberikan hak kepada entitas guna memilih perwakilannya dalam organisasi tersebut.
”Misalnya, perwakilan mahasiswa, nanti yang memilih juga mahasiswa. Perwakilan alumni nanti yang memilih juga alumni. Unsur tenaga kependidikan juga berlaku demikian,” katanya.
Jamin mengharapkan kontestasi berlangsung secara kompetitif. Untuk itu, ia meminta semakin banyak pihak yang mencalonkan diri untuk menjadi bagian dari organisasi tersebut. Terlebih, organisasi itu penting karena ikut menentukan berbagai pertimbangan bagi perguruan tinggi itu, termasuk mengadakan pemilihan rektor.
Baca juga: Kantor MWA UNS Disegel Mahasiswa Fakultas Keolahragaan
Ia juga menginginkan supaya perwakilan masyarakat yang nanti mendaftarkan diri benar-benar berkualitas. Dengan begitu, perguruan tinggi itu bisa kian berkembang pada waktu mendatang.
”Unsur masyarakat ini diharapkan benar-benar bisa mendapatkan tokoh-tokoh yang bisa ikut memajukan UNS. Oleh karena itu, tokoh-tokoh yang kami harapkan ada ialah mereka yang bisa memahami dunia pendidikan tinggi, berpengalaman, dan punya jaringan luas,” ujarnya.
Meski demikian, ia tidak menargetkan agar sosok bakal calon nanti berasal dari kalangan menteri. Ia justru menghindari kandidat-kandidat yang terafiliasi dengan partai politik. Dikhawatirkan, kepentingan politik justru lebih besar dibandingkan membesarkan perguruan tinggi tersebut.
Di sisi lain, Jamin menegaskan, pemilihan anggota MWA UNS akan berlangsung secara kredibel. Dasar peraturan mengenai pemilihan telah dibuat cukup ketat dan rigid. Hal itu berkaca dari pengalaman dibekukannya organisasi itu akibat dianggap ikut memanipulasi pemilihan rektor yang sebelumnya.
”Kami juga tidak punya interest apa pun, kecuali untuk kepentingan UNS dan MWA yang sesuai harapan kita. Sebab, panitia pun tidak bisa dicalonkan menjadi anggota MWA. Jadi, kami ini semua mengorbankan diri sendiri meski ada peluang dicalonkan,” paparnya.