Tiga Sungai Besar Meluap, 50.000 Warga Hulu Sungai Utara Terdampak
Tiga sungai besar di Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, meluap dan merendam sebagian besar wilayah tersebut.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
AMUNTAI, KOMPAS — Tiga sungai besar di Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, meluap dan merendam sebagian besar wilayah tersebut. Sembilan dari 10 kecamatan terendam banjir hingga ketinggian 50 sentimeter. Lebih dari 18.000 keluarga terdampak banjir kali ini.
Tiga sungai besar di Hulu Sungai Utara, yakni Balangan, Tabalong, dan Nagara, meluap akibat tingginya intensitas curah hujan dalam sepekan terakhir. Sejak Sabtu (13/1/2024), luapan tiga sungai tersebut mulai menggenangi permukiman warga dan sejumlah ruas jalan di Hulu Sungai Utara.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hulu Sungai Utara Syamrani menyampaikan, sembilan dari 10 kecamatan di Hulu Sungai Utara terdampak banjir. Sedikitnya 15.000 rumah warga terendam. Sejumlah fasilitas pendidikan, kesehatan, dan tempat ibadah juga tidak luput dari banjir.
Jumlah warga yang terdampak banjir 18.193 keluarga atau 53.602 jiwa. ”Sejauh ini tidak ada korban jiwa. Jumlah warga yang mengungsi 397 jiwa,” kata Syamrani ketika dihubungi dari Banjarmasin, Rabu (17/1/2024) petang.
Saat ini tiga sungai besar di Hulu Sungai Utara masih berada pada level Siaga. Tinggi permukaan air Sungai Balangan mencapai 778 sentimeter (cm), Sungai Tabalong berada pada ketinggian 700 cm, dan Sungai Nagara sudah menyentuh 636 cm.
”Pantauan terakhir, tinggi permukaan air sungai tersebut sudah sedikit menurun 2-6 cm,” ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi mengemukakan, banjir di Hulu Sungai Utara mulai menurun meski belum signifikan. BPBD Kalsel juga telah mengirimkan bantuan logistik dan perahu karet untuk membantu warga terdampak banjir di Hulu Sungai Utara.
”Bantuan sudah kami serahkan kepada BPBD kabupaten di posko induk penanganan banjir Hulu Sungai Utara di Amuntai pada Selasa (16/1/2024) malam,” katanya.
Saat menyerahkan bantuan di Amuntai, Kepala BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman banjir dan bencana lain. Salah satu langkahnya ialah tanggap dan cepat memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
”Selain bantuan logistik, pemerintah provinsi juga memberikan bantuan obat-obatan melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pelayanan Krisis dan Epidemi Kesehatan Kalsel,” katanya.
Prospek cuaca mingguan Kalsel yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor Banjarmasin menyebutkan masih ada potensi hujan sedang hingga lebat di Kalsel bagian utara. Daerahnya meliputi Tabalong, Balangan, dan Hulu Sungai Utara pada 17-23 Januari 2024.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor juga sudah menetapkan status Siaga bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor di Kalsel. Status Siaga itu sejak 28 November 2023 sampai 31 Maret 2024.