Penyebab Anjloknya KA Pandalungan di Sidoarjo Didalami
Kereta Api Pandalungan relasi Gambir-Surabaya-Jember anjlok di Emplasemen Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Kereta Api Pandalungan relasi Gambir-Surabaya-Jember anjlok di Emplasemen Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (14/1/2024). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. PT Kereta Api Indonesia masih mencari tahu penyebab kecelakaan tersebut.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, kereta jarak jauh itu anjlok pada pukul 07.57 WIB. Saat kejadian, kereta tengah membawa 170 penumpang. Adapun bagian yang anjlok ialah lokomotif kereta dan gerbong pembangkit di bagian depan.
PT KAI langsung mengevakuasi seluruh penumpang kereta ke Stasiun Tanggulangin. Badan usaha milik negara ini juga telah memastikan tidak ada korban jiwa dan korban luka dalam kejadian itu. Namun, kecelakaan mengakibatkan jalur kereta tidak bisa dilalui untuk sementara waktu.
”PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya pelayanan akibat peristiwa anjloknya kereta. Jalur KA untuk sementara tidak dapat dilalui,” tutur Luqman.
Dia menambahkan, PT KAI saat ini sedang fokus pada upaya evakuasi rangkaian KA Pandalungan yang anjlok. Petugas juga telah memasang pita kuning atau semacam garis polisi di sekitar lokasi kecelakaan dan melarang masyarakat mendekat agar tidak mengganggu kinerja perbaikan.
Luqman mengatakan, untuk proses evakuasi kereta dan normalisasi jalur, upaya percepatan terus dilakukan. Pihaknya mengerahkan tim perbaikan dari Surabaya dan Malang dan mendatangkan crane dari Solo untuk mempercepat proses evakuasi.
Pola operasi
Setelah itu akan dilakukan perbaikan terhadap jalur rel yang rusak agar bisa segera dilewati oleh perjalanan kereta api. Selama perbaikan belum selesai, dilakukan perubahan pola operasi dari lintas Bangil memutar lewat Malang dan Kertosono.
Adapun KA yang perjalanannya terdampak dan melakukan perubahan pola operasi perjalanan ialah KA Ranggajati relasi Jember-Surabaya Gubeng-Cirebon dan KA Logawa relasi Jember-Surabaya Gubeng-Purwokerto. Sementara itu, kereta yang dibatalkan perjalanannya ialah KA Arjuno Ekspres relasi Surabaya Gubeng-Malang.
Luqman mengatakan, KAI Daop 8 Surabaya telah menyediakan bus dari Stasiun Bangil dan Stasiun Sidoarjo untuk mengantar pelanggan menuju stasiun pemberhentian selanjutnya. Ada bus dari Stasiun Bangil akan menuju Stasiun Surabaya, Mojokerto, sementara bus dari Stasiun Sidoarjo akan menuju Stasiun, Bangil, Pasuruan, Probolinggo, Klakah, dan Jember.
Sebagai bentuk kompensasi atas keterlambatan kedatangan KA kepada pelanggan, KAI memberikan service recovery berupa minuman, makan ringan, dan makanan berat. PT KAI juga memfasilitasi pembatalan perjalanan berupa pengembalian uang tiket sebesar 100 persen bagi pelanggan KA yang terdampak.
”KAI menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut. Kami dengan pihak-pihak terkait terus melakukan upaya evakuasi dan normalisasi jalur agar perjalanan kembali lancar,” ucap Luqman.
Selama perbaikan belum selesai, dilakukan perubahan pola operasi dari lintas Bangil memutar lewat Malang dan Kertosono.
Farah (45), salah satu penumpang kereta, mengatakan, ia naik KA Pandalungan dari Cikarang menuju Bangil, Pasuruan. Penumpang yang duduk di gerbong empat ini dalam kondisi tidak tidur saat kecelakaan. Bahkan, dia sudah mulai bersiap-siap turun karena perjalanan kereta telah sampai di Sidoarjo sehingga tinggal sebentar lagi sampai di Bangil.
”(Saat kejadian) Tidak panik karena hanya seperti benturan kecil. Saya kira terjadi tabrakan,” ucap yang memilih meneruskan perjalanan ke Bangil secara mandiri.