Ribuan Orang di Empat Kabupaten di Kalteng Terdampak Banjir
Banjir merendam ratusan rumah di 23 desa di Kalimantan Tengah dan berdampak terhadap 1.935 warga.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Banjir merendam ratusan rumah di 23 desa di empat kabupaten di Kalimantan Tengah. Akibatnya, aktivitas ribuan warga terdampak kejadian ini.
Hingga Senin (8/1/2024), banjir di Barito Selatan terjadi di tujuh desa, Murung Raya (5 desa), Sukamara (10 desa), dan Lamandau (1 desa). Data Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng menyebutkan, 572 rumah dan bangunan lainnya terendam air dan berdampak terhadap 1.935 warga. Sebagian besar warga terdampak tinggal dekat sungai.
Fahrul Raji, warga Desa Sungai Mentawa, Kecamatan Bulik, Lamandau, mengungkapkan, banjir sudah merendam empat ruas jalan yang menghubungkan tempat tinggalnya dengan desa lain. Air luapan Sungai Mentawa juga mulai mendekati permukiman.
”Dua lokasi di antaranya terendam air hingga 45 sentimeter. Bisa lebih tinggi karena hujan masih turun. Semoga kali ini banjirnya tidak separah tahun lalu,” kata Fahrul saat dihubungi dari Palangkaraya, Senin (8/1/2024). Tahun lalu, banjir merendam ratusan rumah.
Kepala Pelaksana BPBPK Kalteng Ahmad Toyib menjelaskan, sejauh ini, titik tertinggi banjir sekitar 90 cm. Namun, warga masih bertahan di rumah. Kata Toyib, belum ada warga terdampak yang mengungsi. ”Potensi (banjir) meluas tentu ada. Kami akan terus memantau cuaca bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Agung Sudiono menjelaskan, curah hujan di Januari 2024 antara 300 milimeter-500 milimeter. Hujan dengan intensitas tinggi itu bakal melanda seluruh kabupaten dan kota di Kalteng.
Agung mengatakan, curah hujan yang diperkirakan tinggi terjadi di Murung Raya, sebagian Barito Utara bagian utara dan barat, Barito Selatan bagian selatan, dan sebagian besar Kapuas. Fenomena serupa juga terjadi di sebagian Katingan, Kotawaringin Barat, Barito Utara bagian timur, Barito Selatan bagian utara, serta sebagian kecil Barito Timur dan Kapuas bagian selatan.
”Puncak musim hujan di Kalteng dibarengi petir atau kilat juga angin kencang. Oleh karena itu, masyarakat harus tetap waspada dampak yang ditimbulkannya, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” imbaunya.