Cegah Kecelakaan KA Terulang, Wapres Minta Pembenahan Teknis dan SDM
Wapres Ma’ruf Amin menekankan pentingnya pembenahan pengaturan kereta api agar kecelakaan seperti yang terjadi di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, tak terulang.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin menilai, tabrakan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024), sebagai kejadian fatal. Pembenahan perlu segera dilakukan untuk mencegah kejadian serupa, selain penyelidikan penyebab kedua kereta api tersebut bertabrakan.
Dua kereta api yang bertabrakan adalah KA Turangga (KA 65A) rute Stasiun Surabaya Gubeng-Bandung dan KA Commuterline Bandung Raya (KA 350) yang melayani rute Stasiun Padalarang-Cicalengka. Tabrakan terjadi di petak jalan antara Stasiun Haurpugur dan Cicalengka, tepatnya di Kilometer 181+700, pukul 06.03.
”Menurut saya, ini betul-betul fatal karena mengakibatkan korban meninggal dan kerugian lainnya,” kata Wapres Amin, di Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Tabrakan kereta api itu mengakibatkan empat orang tewas. Dua korban yang telah teridentifikasi adalah masinis KA Commuter Line Bandung Raya Julian Dwi Setiono dan asisten masinis bernama Ponisan. Adapun dua korban lain telah teridentifikasi bernama Andrian, pramugara KA Turangga, serta petugas keamanan yang bertugas di Stasiun Cimekar, Gedebage, bernama Enjang Yudi.
Wapres menyesalkan terjadinya kecelakaan kereta tersebut. Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia itu menduga ada kesalahan yang mengakibatkan kecelakaan terjadi.
”Kecelakaan itu memang sesuatu kejadian yang tentu tidak diinginkan. Tetapi, kan, ini masalahnya masalah teknis, kan? Pengaturan, kan? Pengaturan yang terjadi ada distorsi sehingga terjadi tabrakan itu,” tuturnya.
Wapres juga menyampaikan ada kemungkinan kecelakaan terjadi karena kurangnya ketelitian. Menurut dia, kereta api melaju di atas rel sehingga pengaturan perjalanan kereta menjadi sangat penting. Ketidaksinkronan pengaturan bisa berakibat fatal.
Kecelakaan itu memang sesuatu kejadian yang tentu tidak diinginkan. Tetapi, kan, ini masalahnya masalah teknis, kan? Pengaturan, kan? Pengaturan yang terjadi ada distorsi sehingga terjadi tabrakan itu.
Oleh karena itu, Wapres meminta agar pihak-pihak terkait menyelidiki secara mendalam penyebab kecelakaan. Selain itu, pembenahan juga perlu dilakukan agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi.
”Mungkin itu perlu dikoreksi di mana letaknya, apa human error ya atau ada ya pengaturan teknisnya yang (terganggu) itu, dimana letaknya (masalah) itu,” ujar Wapres.
Apabila ternyata kecelakaan terjadi akibat human error, pembenahan penanggung jawab pengaturan jalur kereta harus dilakukan.
Sementara itu, secara terpisah, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyampaikan belasungkawa atas korban meninggal. Dia juga mengapresiasi petugas gabungan baik dari Basarnas, TNI, Polri, maupun PT KAI yang sangat cepat mengevakuasi penumpang.
Sejauh ini, biaya penanganan para korban kecelakaan ditanggung PT KAI dan Jasa Marga. Adapun penyebab tabrakan masih menunggu penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).