Seleksi wisatawan ke kawah Ijen lebih ketat. Semua pengunjung disarankan punya asuransi kecelakaan pribadi.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Seleksi wisatawan yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Ijen di Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur, diklaim bakal lebih ketat tahun ini. Untuk mencegah hal tidak diinginkan, pengunjung bahkan disarankan memiliki asuransi kecelakaan pribadi.
Kawah Gunung Ijen adalah destinasi wisata utama di Banyuwangi. Daya tariknya adalah nyala api biru di kawah gunung setinggi 2.386 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu. Pada hari biasa, pengunjungnya 100-200 per hari. Saat hari libur, jumlahnya bisa mencapai 400 orang per hari.
Akan tetapi, periode 3-6 Januari 2024, kawasan ini ditutup Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim. Dengan alasan evaluasi dan memulai ketentuan administrasi baru terkait keselamatan wisatawan, penutupan itu tertuang dalam Surat Edaran BBKSDA Nomor SE.01/K2/BIDTEK.1/KSA/01/2024.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi M Yanuarto Bramuda, Kamis (4/1/2024), mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BBKSDA terkait penutupan tersebut. Langkah itu hanya akan dilakukan hingga 6 Januari dengan ketentuan baru.
Ketentuan baru itu antara lain wisatawan harus sehat fisik dan mental. Mereka tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan asma serta wajib menunjukkan surat keterangan sehat dokter. Karena tiket tidak termasuk asuransi, semua pengunjung disarankan memiliki asuransi kecelakaan pribadi.
Selain itu, jika terjadi kecelakaan dalam pendakian yang berakibat cedera atau meninggal, menjadi tanggung jawab sendiri. Semua pengunjung juga diminta menyiapkan peralatan keselamatan pribadi.
Ketentuan itu, kata Bramuda, diterapkan guna menghindari potensi bahaya bagi wisatawan. Dia mencontohkan, pada 30 Desember 2023 seorang warga Jakarta meninggal saat mendaki Ijen. Penyebabnya diduga serangan jantung.
Selama ini, pendaki yang punya riwayat penyakit sebenarnya sudah sering dilarang naik. Namun, mereka tetap memaksa sehingga rawan berujung hal tidak diinginkan.
Status Raung
Sementara itu, pendakian ke Gunung Raung yang terletak di antara Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso masih terbatas. Alasannya, status Gunung Raung naik dari Aktif Normal menjadi Waspada.
”Aktivitas wisatawan masih bisa dilakukan di kaki gunung, seperti kawasan Telunjuk Raung. Di sana, wisatawan bisa berkemah,” kata Bramuda.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Burhan Alethea, mengatakan, status gunung setinggi 3.332 mdpl itu naik sejak 19 Desember 2023. ”Masyarakat diharapkan tidak mendekati puncak dalam radius 3 kilometer,” ucapnya.