Gempa Sumedang Juga Timbulkan Kerusakan di Tiga Kabupaten Lain
Kerusakan akibat gempa dangkal di Sumedang juga terjadi di tiga kabupaten lain di Jabar. Sebanyak 1.382 rumah dan 62 bangunan fasilitas publik terdampak.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Rangkaian gempa bumi dangkal di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tak hanya menimbulkan kerusakan di kabupaten itu. Beberapa gempa dengan kekuatan maksimal magnitudo 4,8 itu juga mengakibatkan kerusakan rumah dan bangunan di tiga kabupaten lain di Jabar, yakni Ciamis, Subang, dan Kabupaten Bandung.
”Gempa dangkal di Sumedang mengakibatkan satu fasilitas kesehatan dan tiga rumah di Kabupaten Bandung rusak. Di Subang, ada 37 rumah terdampak dan satu rumah rusak di Ciamis,” kata Pranata Humas Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Hadi Rahmat Hardjasasmita, Kamis (4/1/2024), di Bandung.
Hadi menuturkan, Sumedang mengalami dampak terparah akibat gempa dangkal. Sebanyak 1.341 rumah dan 61 fasilitas layanan publik serta perkantoran di kabupaten itu rusak. Secara keseluruhan, sebanyak 1.382 rumah dan 62 bangunan fasilitas publik terdampak.
Sebelumnya terjadi tiga kali gempa yang dirasakan warga Sumedang pada Minggu (31/12/2023). Gempa-gempa yang terjadi itu tergolong gempa dangkal karena pusat gempa berada di kedalaman kurang dari 10 kilometer.
Gempa pertama dengan magnitudo (M) 4,1 dan kedalaman 7 km terjadi pada Minggu pukul 14.35. Selanjutnya, terjadi gempa M 3,4 pada pukul 15.38 di kedalaman 6 km.
Gempa selanjutnya terjadi pukul 20.34 dengan kekuatan M 4,8. Lokasi pusat gempa di kedalaman 5 km itu berada sekitar 2 km dari pusat Kabupaten Sumedang.
”Gempa di Sumedang mengakibatkan 10 warga mengalami luka ringan. Gempa berdampak hingga 14 kecamatan di Sumedang,” ungkap Hadi.
Hingga saat ini, tim BPBD Jabar dan BPBD Sumedang masih bersiaga mengantisipasi dampak gempa susulan. Sementara itu, Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman juga telah menetapkan status tanggap darurat bencana gempa selama tujuh hari.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sudah terjadi sembilan kali gempa sejak Minggu lalu hingga Kamis ini. Delapan gempa di antaranya merupakan gempa dengan kedalaman dangkal atau kurang dari 10 km.
Data BMKG juga menunjukkan, Sumedang berada di tengah impitan dua sesar yang bisa memicu terjadinya gempa bumi. Dua sesar itu adalah Sesar Baribis segmen Tampomas dan Sesar Cileunyi-Tanjungsari.
”Pemkab Sumedang telah menyiapkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga yang mengungsi di tenda darurat dan rumah kerabatnya. Kami bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyalurkan bantuan tenda, paket sembako, hingga uang tunai Rp 350 juta,” tutur Hadi.
Gempa di Sumedang mengakibatkan 10 warga mengalami luka ringan. Gempa berdampak hingga 14 kecamatan di Sumedang.
Segera diperbaiki
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah meninjau lokasi terdampak bencana gempa bumi di Sumedang pada Rabu (3/1/2024).
Basuki menyatakan, penanganan bangunan yang terdampak tidak hanya dilakukan dengan memperbaiki bagian yang rusak. Pemerintah juga akan berupaya meningkatkan estetika dan kualitas lingkungan di sekitar bangunan itu agar lebih baik.
”Untuk fasilitas umum, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang dan SMAN 1 Sumedang menjadi paling prioritas untuk segera kami tangani. Secara umum, struktur bangunan masih baik, tapi ada beberapa yang retak sehingga perlu dilakukan retrofitting atau penguatan bangunan,” tutur Basuki.
Ia menambahkan, perbaikan RSUD Sumedang ditargetkan dilakukan pada minggu depan. Sebab, banyak ruangan yang harus cepat diperbaiki, misalnya ruang operasi dan ruang cuci darah.
”Rumah warga yang rusak berat, sedang, atau ringan pasti akan mendapatkan bantuan perbaikan dari pemerintah sesuai kriteria kerusakannya. Kementerian PUPR saat ini sedang memverifikasi langsung bersama instansi terkait dan BNPB agar tidak ada rumah rusak yang terlewat,” ujarnya.
Basuki pun memastikan infrastruktur lain, misalnya Jalan Tol Cisumdawu, Bendungan Cipanas, Bendungan Sadawarna, dan Waduk Jatigede, telah diperiksa. Semua fasilitas ini dinyatakan aman tanpa ada kerusakan akibat gempa.