Tidak Terdampak Gempa Sumedang, Terowongan Tol Cisumdawu Aman Dilalui
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menemukan tidak ada retakan pada dinding terowongan Tol Cisumdawu akibat gempa di Sumedang. Terowongan aman untuk dilalui pengguna tol.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Serangkaian gempa bumi yang berpusat di Sumedang, Jawa Barat, tidak menimbulkan retakan di terowongan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu. Terowongan sepanjang 472 meter itu dipastikan aman dilalui pengguna jalan.
Sebelumnya beredar informasi di media sosial yang menyebutkan keretakan pada dinding terowongan Tol Cisumdawu pada Senin (1/1/2024). Pemicunya disebut akibat gempa bumi Sumedang.
Terkait itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menerjunkan tim untuk memeriksa kondisi terowongan Tol Cisumdawu. Tim terdiri dari Direktorat Jenderal Bina Marga dan Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).
”Sesuai inspeksi awal, terowongan Cisumdawu saat ini dalam kondisi aman beroperasi,” kata Direktur Jenderal Bina Marga di Kementerian PUPR Hedy Rahadian pada Selasa (2/1/2024).
Hedy memaparkan, hasil inspeksi awal tidak ditemukan retakan pada permukaan beton. Adapun pola mirip retakan beton pada terowongan tersebut merupakan tumpukan debu atau kotoran yang menempel pada permukaan beton yang tidak rata. Hal itu membuatnya terlihat seolah-olah seperti retakan.
”Untuk menjaga kondisi terowongan tetap berfungsi optimal, pengelola tol terus melaksanakan pemeliharaan rutin. Selain itu, juga ada pemantauan tahunan lewat pemeriksaan visual dan geometrik terowongan,” tutur Hedy.
Sesuai inspeksi awal, terowongan Cisumdawu saat ini dalam kondisi aman beroperasi.
Terowongan Cisumdawu merupakan bagian dari Tol Cisumdawu. Lokasinya di Desa Pamulihan dan Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.
Infrastruktur ini termasuk terowongan khusus sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2022. Perencanaan terowongan Cisumdawu telah mendapatkan rekomendasi persetujuan desain untuk pelaksanaan konstruksi dan rekomendasi layak fungsi struktur terowongan dari KKJTJ.
Sementara itu, Hadi Rahmat Hardjasasmita, Pranata Humas Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jabar, mengatakan, gempa bumi Sumedang sejauh ini merusak 464 rumah. Gempa juga menyebabkan satu fasilitas kesehatan dan empat fasilitas pendidikan terdampak.
Akibatnya, sebanyak 548 jiwa mengungsi. Mereka kini tinggal tersebar di Babakan Hurip, Tegalsari, Cipadung, dan Krapyak di Kecamatan Sumedang Utara.