logo Kompas.id
NusantaraMenjaga Harapan di Tengah...
Iklan

Menjaga Harapan di Tengah Ketidakpastian

Setelah menghadapi berbagai persoalan, masyarakat optimistis menjalani tahun 2024. Pemimpin perlu menjaga harapan itu.

Oleh
TIM KOMPAS
· 5 menit baca
Warga berswafoto di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, saat merayakan Tahun Baru 2024, Senin (1/1/2024).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Warga berswafoto di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, saat merayakan Tahun Baru 2024, Senin (1/1/2024).

JAKARTA, KOMPAS — Di tengah dinamika kondisi politik dan ekonomi, masyarakat tetap optimistis menghadapi tahun 2024. Mereka berharap perekonomian lebih baik dan pemilu berjalan damai.

Optimisme itu, antara lain, tergambar dalam antusiasme warga mengikuti pergantian tahun di daerah-daerah. Di Jakarta, misalnya, masyarakat memadati kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan Monumen Nasional (Monas), Minggu (31/12/2023) malam.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Mereka menyaksikan parade mobil hias dengan aneka karakter, atraksi kembang api, pertunjukan air mancur, dan hiburan lainnya. Warga yang menunggu tahun berganti, Senin (1/1/2024) dini hari, menyimpan berbagai harapan.

Baca juga: Reportase Langsung Tahun Harapan 2024

”Semoga tahun 2024 semakin sehat, bisa punya rumah sendiri, dan semua pekerjaan lancar dan sukses,” ucap Naimah (34) di Monas. Pada 2024, ia ingin menata keuangannya lebih baik daripada tahun sebelumnya.

Karyawan swasta asal Cibubur, Jakarta Timur, ini juga berharap Pemilu 2024 berjalan lancar dan damai. ”Kami ini orang kecil. Kalau ada masalah, biasanya pasti terdampak. Semoga semua aman dan damai sehingga rakyat kecil tidak ikutan kena dampak,” katanya.

Bagi Jayanti (32), warga Bekasi, perayaan pergantian tahun adalah bentuk syukur karena masih diberi kesempatan bertemu 2024. ”Keinginannya, keluarga sehat terus. Harga bahan pokok jangan naik terus,” ujar ibu rumah tangga itu.

Ibu satu anak itu merasa kenaikan harga berbagai bahan pangan membuatnya pusing mengatur keuangan keluarga. Namun, ia tak menyerah.

Suasana perayaan malam Tahun Baru 2024 di Bundaran HI, Jakarta,  Minggu (31/12/2024) malam.
KOMPAS/VINA OKTAVIA

Suasana perayaan malam Tahun Baru 2024 di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (31/12/2024) malam.

Jayanti memilih membantu suaminya menambah penghasilan dengan berjualan makanan ringan di rumah. Setidaknya, ia bisa menanggung uang untuk belanja harian dan kebutuhan jajan anaknya.

Dari Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Edi Purwanto (47), pedagang cilok, yakin usahanya lancar di tahun baru. Ia pun berharap pesta demokrasi pada 14 Februari nanti menjawab persoalan warga. ”Saya ingin pemimpin itu yang adil, jujur, memihak kepada rakyat. Siapa pun pilihannya rakyat, yang penting mendengarkan masyarakat bawah dan bisa mengubah nasib rakyat,” ujar Edi.

Harapan agar tahun 2024 lebih baik juga terekam dalam program interaktif Kompas bertajuk ”Hari Ini Kita Cerita tentang 2023”. Sebanyak 803 orang berbagi cerita tentang perjuangan mereka melalui 2023 dan bagaimana mereka menatap tahun selanjutnya.

Meskipun menghadapi berbagai masalah rumah tangga hingga impitan ekonomi, sebagian responden menyatakan optimistis memandang tahun ini. Indri Ambarsari (28), warga Tangerang Selatan, Banten, misalnya, merasa tahun lalu sangat berat.

Suasana perayaan malam Tahun Baru 2024 di Bundaran HI, Jakarta, pada Senin (1/1/2024) dini hari.
KOMPAS/VINA OKTAVIA

Suasana perayaan malam Tahun Baru 2024 di Bundaran HI, Jakarta, pada Senin (1/1/2024) dini hari.

Ia berpisah dengan suaminya yang ringan tangan pada awal tahun lalu. Orangtua tunggal dari satu anak ini harus berjuang memenuhi kebutuhan keluarga. Selain mencari pekerjaan tambahan, Indri juga meminjam uang kepada temannya.

”Menyekolahkan anak ternyata berat banget, biayanya enggak murah. Butuh minimal Rp 2,5 juta. Apalagi, pekerjaan aku enggak tetap,” ucapnya.

Iklan

Meski demikian, ia tetap berupaya memberikan yang terbaik untuk anaknya. Kini, ia telah mendapatkan pekerjaan tetap sebagai pramusaji di salah satu restoran di Bintaro, Jakarta Selatan. ”Hari ini (Senin), aku mulai kerja. Percaya kalau rezeki buat anak itu sudah diatur,” kata Indri.

Juwita Listyasari (22), warga Probolinggo, Jawa Timur, juga merasa tahun lalu sangat berat. Pada Februari 2023, ia kecelakaan dan tidak bisa mengikuti ujian skripsi.

Ia akhirnya lulus setelah didukung keluarga, teman, dan dosennya. Kini, Juwita menapaki 2024 dengan gembira. Ia bekerja sebagai pemandu tur di Bali, bulan depan. ”Demikian hikmahnya setelah survive (bertahan),” ucapnya.

Tidak ada perayaan kembang api di kawasan pembangunan Ibu Kota Nusantara, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (1/1/2024).
KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Tidak ada perayaan kembang api di kawasan pembangunan Ibu Kota Nusantara, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (1/1/2024).

Kepala tegak

Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia mampu melalui berbagai tantangan pada 2023 berkat persatuan dan gotong royong. Presiden optimistis bangsa ini mampu menghadapi beragam tantangan di masa depan.

”Tahun 2023 berlalu dan kita mengingat bulan-bulan yang diisi dengan kerja keras untuk memulihkan bengkalai yang ditinggalkan oleh pandemi, kekeringan panjang, dan situasi dunia yang penuh ketidakpastian,” kata Presiden Jokowi melalui akun Instagram resmi Presiden Republik Indonesia, Senin.

”Hari ini, dengan kepala tegak, kita melangkah memasuki tahun 2024 dengan semangat dan optimisme bahwa Indonesia telah berjalan di atas jalur yang benar dan siap menghadapi tantangan apa pun di masa depan,” ucap Presiden.

Apalagi, masalah seperti krisis iklim, perang di sejumlah negara, hingga persoalan perekonomian global masih membayangi Indonesia tahun ini. Di sisi lain, negeri ini akan memilih pemimpin untuk lima tahun ke depan.

Hari ini, dengan kepala tegak, kita melangkah memasuki tahun 2024 dengan semangat dan optimisme.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga berharap Indonesia semakin sejahtera dan maju. ”Menyambut Tahun Baru 2024, mari senantiasa kita jaga harmoni, persatuan, dan kesatuan dengan tetap memprioritaskan kepentingan bangsa. Mari gunakan hak suara kita dengan bijak pada pesta demokrasi nanti,” kata Wapres.

Komaruddin Hidayat, Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia, mengatakan, semangat keindonesiaan menjadi modal sosial untuk bertahan di tengah berbagai krisis. ”Kekuatan masyarakat di luar negara atau civil society kita itu tinggi sehingga ketika terjadi guncangan, krisis alam, dan sejenisnya, tampak sekali solidaritas sesama warga negara,” katanya.

Potret keindonesiaan itu, antara lain, tampak dari toleransi dan gotong royong warga. Negeri ini, katanya, juga mempunyai potensi intelektual yang menjadi aset bangsa.

”Pemimpin yang akan datang hendaknya bisa merajut semua aset yang ada itu. Pendekatannya jangan pendekatan politik sepihak. Namun, lebih pada teknokratik rasional ilmiah,” ujar Komaruddin.

Menurut dia, bangsa ini membutuhkan pemimpin yang kolaboratif. ”Artinya, kita harus inklusif, terbuka, tahu kelebihan dan kekurangan kita,” ujarnya.

Idi Subandy Ibrahim, peneliti budaya dari Universitas Pasundan, Bandung, dan Universitas Brawijaya, Malang, menilai, masyarakat telah dirundung masalah ekonomi, sosial, sampai keluarga sepanjang 2023. Warga pun menaruh harapan kepada pemimpin yang memahami warga.

”Bukan sekadar jargon dekat dengan rakyat. Sudah tak etis pemimpin beretorika visual, tekstual, atau simbolis belaka,” ucapnya.

Baca juga: Sambut Tahun Baru, Lewati Kekalutan

Editor:
ABDULLAH FIKRI ASHRI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000