Budi Karya: ”Contraflow” untuk Antisipasi Kemacetan Saat Arus Balik Liburan
Jelang puncak arus balik Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 pada 1-2 Januari 2024 sejumlah potensi hambatan dipetakan. Antisipasi disiapkan demi kelancaran perjalanan masyarakat.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap kebijakan lawan arus atau contraflow dan pengawasan terhadap kendaraan sumbu tiga ke atas dilakukan untuk meminimalkan kemacetan lalu lintas di Jawa Tengah. Antisipasi kepadatan lalu lintas saat arus balik liburan juga diminta diterapkan di Bali dan DKI Jakarta.
Dalam kunjungannya ke Gerbang Tol Kalikangkung, Kota Semarang, Jateng, Sabtu (30/12/2023), Budi Karya mengatakan mendapatkan keluhan mengenai kepadatan lalu lintas di tempat istirahat Kilometer 427 dan 422 Tol Dalam Kota Semarang. Kondisi itu terjadi pada puncak arus mudik dan liburan pada Sabtu (23/12/2023).
Untuk mengatasinya, dia menyebut contraflow bisa dilakukan diantara KM 427 hingga KM 422. Budi Karya berharap kebijakan itu diterapkan pada puncak arus balik liburan, 1-2 Januari 2024.
Direktur Utama PT Jasa Marga Semarang-Batang Nasrullah mengatakan akan menambah petugas operasional di tempat istirahat. Apabila tempat istirahat penuh, buka-tutup hingga pengalihan arus bakal diterapkan.
”Yang perlu diantisipasi pengguna jalan adalah menyiapkan diri sebelum perjalanan, menyiapkan kendaraan dan saldo e-toll. Ketika saldo tidak disiapkan dan harus mengisi di gerbang, maka akan mengakibatkan kepadatan,” tutur Nasrullah.
Nasrullah menambahkan, pada puncak arus balik liburan, diperkirakan ada sekitar 53.000 kendaraan melintas di Gerbang Tol Kalikangkung per hari. Angka itu lebih tinggi dari jumlah kendaraan yang melintas pada puncak arus mudik dan liburan, sekitar 50.000 kendaraan per hari.
Selain itu, Budi Karya mendapatkan laporan tentang kendaraan sumbu tiga ke atas yang masih beroperasi. Padahal, larangan operasi terhadap kendaraan itu telah diterapkan.
“Kami mengharapkan hal itu ditertibkan. Kalau itu terjadi pada tanggal 2 (Januari), bukan tidak mungkin itu menimbulkan stagnasi (arus kendaraan),” ujar Budi Karya.
Terkait itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Besar Yunaldi mengatakan telah menyiapkan kantong-kantong parkir untuk kendaraan sumbu tiga yang masih beroperasi. Kantong parkir berada di kawasan Ngaliyan, Tugu, dan kawasan Genuk.
Akan tetapi, Yunaldi menyebut tidak akan menilang kendaraan sumbu tiga yang nekat beroperasi, “Kami mengingatkan dan menyampaikan kepada masyarakat, yang dilarang (kendaraan) selain yang mengangkut sembako. Agar taat, sementara kami minta berhenti di kantong-kantong parkir yang sudah disediakan,” katanya.
Dua daerah lain
Selain di Jateng, Budi Karya mengatakan, kemacetan rawan terjadi di Bali dan DKI Jakarta. Beberapa waktu lalu sempat ada kepadatan di Jalan Tol Bali Mandara. Akibatnya, penumpang terpaksa berjalan kaki menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai. Sebagian penumpang bahkan gagal terbang akibat kejadian ini.
Budi Karya menuturkan sudah berkoordinasi dengan Gubernur dan Kapolda Bali untuk mengindentifikasi masalah hingga menyiapkan rekayasa lalu lintas guna menekan risiko kepadatan di Tol Bali Mandara. Budi Karya juga merekomendasikan penambahan armada bus yang mengangkut penumpang ke bandara.
”Kami akan mengatur juga di beberapa titik, kalau ada yang parkirnya berlebihan, saya minta kapolda menghilangkan atau paling tidak mengurangi. Kami juga meminta Jasa Marga Bali menjemput bola pembayaran di gerbang tol. Kalau pembayaran tersendat, arusnya juga berpotensi tersendat,” ucapnya.
Antisipasi, kata Budi Karya, juga harus disiapkan di DKI Jakarta. Budi Karya memperkirakan pada puncak arus balik, akan ada sekitar 70.000 kendaraan yang masuk ke wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Adapun, di Bandara Soekarno-Hatta, Budi Karya mengklaim situasi pada puncak arus balik disebut relatif akan terkendali. Di bandara tersebut, diperkirakan bakal ada 1.100 take off (lepas landas) dan landing (mendarat)