Kuliner melengkapi destinasi. Bali juga menyediakan beraneka ragam kuliner yang dapat dinikmati beragam kalangan wisatawan.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·5 menit baca
Liburan tentunya belum lengkap tanpa bersantap kuliner di tempat berlibur. Begitu pun kala berada di Bali. Meskipun berpenduduk mayoritas beragama Hindu, Bali dikenal toleran bagi banyak wisatawan. Bahkan, bagi wisatawan Muslim, yang ingin menikmati kuliner di Bali, tersedia juga makanan dan tempat makan yang halal di seputaran Kota Denpasar dan sekitarnya.
Bagi Anda, yang akan ataupun sedang berlibur di Bali dan ingin bersantap kuliner halal, dapat pula mengecek terlebih dahulu ke laman atau situs perjalanan wisata, yang juga mengulas tempat-tempat makanan halal di Bali.
Selain dari laman perjalanan wisata, dapat pula menelusuri melalui laman Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama atau laman Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
Sekretaris Umum MUI Provinsi Bali H Ismoyo S Soemarlan mengatakan, di Bali sudah banyak restoran hingga warung makan yang menyediakan menu makanan halal. Ismoyo menyebutkan, tempat-tempat makan yang memiliki menu makanan halal ataupun usaha jasa boga (katering) penyedia makanan halal terpantau dan terawasi karena mayoritas usaha boga itu mengurus sertifikasi halal, baik melalui LPPOM MUI maupun dari Kementerian Agama.
Secara terpisah, Wakil Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, tempat makan dengan menu halal juga dapat ditemukan di restoran-restoran yang terdapat di hotel berbintang di Bali.
Suryawijaya menyebutkan, di luar restoran terdapat pula warung makan yang dikelola dan dimiliki pengusaha Muslim, misalnya Warung Padang atau Warung Tegal.
”Untuk restoran di hotel dan di luar hotel di Bali, makanan yang disediakan umumnya melalui sertifikasi halal,” kata Suryawijaya. Ia juga menyatakan, Bali sebagai destinasi yang didatangi beragam wisatawan dari sejumlah negara tentunya harus menyediakan pilihan yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan.
Untuk restoran di hotel dan di luar hotel di Bali, makanan yang disediakan umumnya melalui sertifikasi halal.
Direktur Operasional Sudamala Resort yang juga penasihat Asosiasi Hotel Bali (Bali Hotel Association/BHA), Ricky Putra, mengatakan, standar restoran, yang terdapat di hotel berbintang, di Bali adalah tersedianya pilihan menu makanan halal. Ricky menyebutkan, hotel dan restoran ramah Muslim juga sudah ada di Bali. ”Di hotel-hotel berbintang umumnya juga disediakan tempat shalat dan di kamar-kamar hotel berbintang juga dilengkapi petunjuk arah kiblat,” ujar Ricky.
Lalu, di mana saja tempat makan di kawasan Kota Denpasar dan sekitarnya yang tidak hanya ramah bagi wisatawan Muslim tetapi juga memberikan cita rasa khas Bali?
Di area pusat Kota Denpasar, pilihan tempat makan halal tersedia di beberapa tampat halal, di antaranya Warung Zaenah dan rumah makan Ayam Betutu Ibu Nia di kawasan Renon. Ayam Betutu Ibu Nia di Jalan Merdeka, Kota Denpasar, dapat menjadi pilihan bagi pelancong yang ingin mencoba olahan ayam berbumbu rempah khas Bali.
Pemilik rumah makan Ayam Betutu Ibu Nia di kawasan Renon, Kota Denpasar, Bali, I Kadek Sudarsana, mengatakan, usaha rumah makan Ayam Betutu Ibu Nia, yang berjalan sekitar sepuluh tahun, sudah mendapatkan sertifikasi halal dari LPPOM MUI sejak delapan tahun lalu. ”Kami terus memperbarui sertifikasi halal sesuai ketentuan dari LPPOM MUI dan sekarang dari Kementerian Agama,” kata Sudarsana.
Ingin mencoba olahan bebek khas Bali? Bebek renyah dengan bumbu Bali dapat ditemukan di restoran Bebek Bengil yang terdapat di kompleks pusat perbelanjaan Samasta Lifestyle Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, selain di Ubud, Gianyar. Direktur Penjualan Grup Bebek Bengil Ion Vicky mengatakan, restoran Bebek Bengil memiliki sejumlah cabang di Bali, di antaranya di kawasan ITDC Nusa Dua dan di Samasta Jimbaran, dengan pusatnya di Ubud, Gianyar.
”Cita rasanya sama,” kata Ion Vicky, Jumat (29/12/2023). Selain di Bali, menurut Ion, Bebek Bengil juga sudah memiliki cabang di kawasan BSD Tangerang dan PIK 2 Tangerang, Banten, serta di Plaza Indonesia, Jakarta.
Ion menerangkan, restoran Bebek Bengil juga menyediakan menu ayam olahan dan menu boga bahari selain menu bebek olahan berupa crispy duck, yang menjadi andalan. Penyediaan makanan di restoran Bebek Bengil, menurut Ion, sudah mengikuti prosedur halal.
Jika sedang berada di area Kuta dan sekitarnya, terdapat Warung Nasi Pedas Bu Andika yang dapat dikunjungi. Warung nasi dengan aneka lauk berbumbu pedas, yang sudah ada sejak 1986, kini sudah memiliki cabang di beberapa tempat di area Kuta, Badung. Warung Nasi Pedas Bu Andika dapat menjadi pilihan bagi penikmat makanan serba pedas ala nasi campur.
Bagi penyuka seafood atau makanan ikan olahan lainnya, pilihan menu ikan dan sari laut lainnya terdapat di sejumlah tempat makan di Jimbaran, Kedonganan, dan sekitarnya di kawasan Badung. Di area Kota Denpasar juga terdapat tempat-tempat bersantap boga bahari yang dapat dikunjungi, misalnya di kawasan Serangan atau di Sanur.
Sebuah tempat makan yang menyajikan menu ikan olahan di kawasan Kota Denpasar yang ikonik yaitu Warung Mak Beng. Berlokasi di Jalan Hang Tuah, Sanur, warung makan ini hanya menyediakan ikan goreng dan sup ikan serta sambal sejak awal dibuka tahun 1941. Cabang Warung Mak Beng sudah dibuka di Tabanan dan di Ubud, Gianyar.
Pengelola Warung Mak Beng, Ketut Agus Mahendra (50), yang akrab disapa Dodit, mengungkapkan, proses pengolahan dan penyajian makanan di Warung Mak Beng di Sanur dan di kedua tempat lainnya dijaga agar pengunjung tetap merasakan cita rasa yang sama. ”Kami juga memberikan pelayanan yang membuat pengunjung merasakan bersantap dengan suasana keluarga,” kata Dodit.
Meskipun Bali tidak menerapkan wisata halal, menurut Wakil Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Rai Suryawijaya, Bali mengedepankan pariwisata berbasis budaya, yang toleran dan ramah terhadap wisatawan dari agama lainnya, termasuk wisatawan Muslim. ”Bahkan, dunia mengakui Ubud di Bali sebagai pusat wisata gastronomi,” ujar Suryawijaya.