Kuliner Pilihan Liburan di Bali, Hidangan Raja dan Aneka Tipat
Bali memiliki beragam kuliner yang menarik untuk disantap, mulai dari hidangan bagi raja sampai makanan yang mudah ditemukan di sejumlah daerah di Bali. Mari bertualang rasa di Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
Sebagai daerah tujuan wisata, Bali memiliki aneka kuliner yang menarik para pelancong. Untuk urusan yang satu itu, masakan Bali tidak akan pernah mengecewakan lidah.
Aneka kuliner di Bali begitu lengkap, mulai dari makanan yang mudah diperoleh sampai makanan yang dijual terbatas karena proses pembuatannya yang lama. Petualangan rasa pun bisa dimulai.
Tempat ”berburu” rasa yang pertama bisa langsung menuju Puri Kelodan Puri Agung Bangli di Kabupaten Bangli, sekitar 1,5 jam perjalanan dari Kota Denpasar. Tempat itu merupakan kediaman keluarga Anak Agung Alit Ardenata dan Anak Agung Ayu Sugantini.
Sejak jadi hidangan raja, be keren disajikan dengan irisan mentimun dan urap sayur pakis sehingga tak hanya bersahaja namun rasanya jadi istimewa.
Puri Agung Bangli itu menyimpan warisan kuliner berupa hidangan bagi Raja Bangli, yang disebut be keren. Be berarti daging, sedangkan keren (dilafalkan seperti pada kata rendang) mengacu pada proses pengolahan kuliner tradisional.
Proses tradisional itu melibatkan daging ayam, bebek, atau telur yang dibaluri bumbu aneka rempah lalu dimasak selama 12 jam. Bumbu-bumbu be keren mirip bumbu untuk be tutu, tetapi proses memasaknya berbeda.
Jika be tutu dimasak dengan cara direbus sampai kuahnya menyusut atau nyatnyat, be keren dimasak dengan cara dibakar di tungku dengan tumpukan sabut kelapa dan sekam padi.
Aroma wangi rempah menyeruak setelah pelepah pinang, yang digunakan sebagai pembungkus be keren, dibuka. Daging satu ayam berlumur bumbu kecokelatan langsung tersaji dan menggoda selera. Be keren dari Bangli ini memang keren dan rasanya mantul alias mantap betul.
Menurut Anak Agung Ayu Sugantini (64), yang juga akrab disapa Ibu Agung, be keren adalah menu hidangan untuk Raja Bangli, yang dibuat oleh Anak Agung Oka Sukawati, kakek dari Ibu Agung.
Proses memasak be keren secara tradisional itu masih dijalankan Ibu Agung selama lebih dari 30 tahun. ”Resep dan prosesnya masih kami lestarikan sampai saat ini,” kata Ibu Agung di Puri Kelodan Puri Agung Bangli, Bangli, Sabtu (9/12/2023).
Sejak jadi hidangan raja, be keren disajikan dengan irisan mentimun ditambah urap sayur pakis sehingga tak hanya bersahaja tetapi rasanya menjadi istimewa.
Untuk bisa menikmati hidangan buatan Ibu Agung ini butuh sedikit keberuntungan. Meski Ibu Agung membuat 25 sampai 50 bungkus be keren setiap harinya, sebagian besar sudah dipesan orang.
Ibu Agung juga tidak membuka warung makan, tetapi tamu masih bisa makan di kediaman keluarga Ibu Agung yang berada di Jalan Serma Meranggi, Bangli. ”Kalau mau makan di sini, silakan pesan terlebih dahulu,” kata Ibu Agung.
Dari Bangli, perburuan rasa meluncur ke Denpasar utara. Untuk mereka yang tidak konsumsi daging atau sedang diet daging, terdapat beberapa makanan tradisional Bali yang sebagian besar bahannya nonhewani, yakni tipat cantok dan tipat pelecing.
Kedua jenis sajian dengan ketupat itu dilengkapi sayur yang sudah matang, misalnya,kangkung dan kecambah atau tuoge. Tipat cantok mirip dengan gado-gado.
Tipat (ketupat) cantok berbahan kacang tanah, gula merah, bawang putih, cabai, dan garam serta petis. Adapun tipat pelecing bebrumbu sambal pelecing, antara lain, cabai, tomat, terasi, garam, serta jeruk limau. Bumbu-bumbu tersebut diulek kemudian disiramkan di atas ketupat dan sayuran.
”Untuk level pedasnya boleh diminta pakai cabai berapa banyak karena bumbunya harus diolah terlebih dahulu,” kata Ni Luh Sutriyoni (45), pemilik usaha warung rujak ”Warungku” yang berlokasi di Jalan Cokroaminoto, Kelurahan Ubung, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Minggu (10/12/2023).
Pedagang tipat cantok relatif mudah ditemukan di Bali karena makanan ini banyak diminati konsumen lokal.
Selain mengenyangkan sebagai santapan ringan di siang hari, harga seporsi tipat cantok juga ramah di kantong. Tipat cantok maupun tipat pelecing khas Bali semakin nikmat disantap dengan tambahan kerupuk beras atau kerupuk udang. Mari bersantap....