Anies Kunjungi Pontianak, Tawarkan Gagasan Perubahan dan Bertemu Tokoh Agama

Calon presiden Anies Rasyid Baswedan berkunjung ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12/2023). Ia mengunjungi sejumlah tempat, menawarkan gagasan perubahan, hingga bertemu dengan tokoh agama.

KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA

Calon presiden Anies Rasyid Baswedan berkunjung ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12/2023), salah satunya mengunjungi Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Pr.

PONTIANAK, KOMPAS — Calon presiden Anies Rasyid Baswedan berkunjung ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12/2023). Ia mengunjungi sejumlah tempat, seperti pasar dan warung kopi, menawarkan gagasan perubahan, hingga mengunjungi tokoh agama.

Dalam kunjungan ke Kota Pontianak, Anies mengunjungi Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Pr. Anies tiba di Gedung Keuskupan Agung Pontianak, Selasa siang, dan diterima langsung oleh Uskup Agung Pontianak.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024

Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.

Kunjungi Halaman Pemilu

Anies didampingi sejumlah anggota Tim Pemenangan Amin. Pertemuan tersebut berlangsung santai. Uskup Agung Pontianak membuka pertemuan dengan membacakan pantun. Setelah itu, Anies pun turut membacakan pantun. Anies juga membacakan puisi karya WS Rendra berjudul Sumber Kedaulatan Rakyat.

Dalam kesempatan itu Anies dan Uskup Agung Pontianak saling memberikan cendera mata. Uskup Agung Pontianak memberikan selempang manik-manik bermotif Dayak, sementara Anies memberikan buku resep masakan kepada Uskup Agung Pontianak.

Anies dalam keterangannya menuturkan, ia berterima kasih atas berjumpaan yang penuh kehangatan tersebut. Hal itu menjadi kebahagiaan tersendiri. Dalam kesempatan itu, ia bersama Uskup Agung Pontianak membahas Indonesia yang teduh dan damai.

”Saat tiba di Pontianak, kami membawa semangat membawa Indonesia dalam persatuan. Persatuan harus ditopang dalam keadilan. Sulit jika membangun persatuan dengan ketimpangan. Jangan sampai ada ketimpangan lebih jauh,” kata Anies.

KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA

Suasana perjumpaan calon presiden Anies Baswedan dan Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Pr di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12/2023).

Ia menambahkan, ”Kami memiliki fokus yang sama, menginginkan Indonesia yang bersatu.”

Iklan

Mereka juga membahas pentingnya membangun kualitas sumber daya manusia. Kunci kemajuan Indonesia adalah kualitas manusianya dengan pendidikan yang diberikan kepada semua.

Terkait dengan cendera mata berupa buku resep masakan yang diberikan oleh Anies kepada Uskup Agung Pontianak, Anies mengatakan, Uskup Agung Pontianak dinilai multitalenta. Selain rohaniwan, dia juga tokoh, suka seni, dan suka memasak sehingga diberi hadiah resep-resep masakan Indonesia yang menggunakan santan kelapa.

Kunci kemajuan Indonesia adalah kualitas manusianya dengan pendidikan yang diberikan kepada semua.

”Saya memberi pesan supaya terus menjadi peramu rasa yang bervariasi menjadi rasa yang menyatukan,” kata Anies.

Saat ditanya mengapa ia mengunjungi Kota Pontianak, Anies mengatakan, pihaknya mengunjungi semua tempat. Kalbar salah satu daerah yang juga penting untuk ditawarkan soal gagasan perubahan. Pihaknya ingin ada kemajuan yang setara supaya Kalbar mendapatkan kesetaraan kesempatan untuk mendapatkan manfaat dari kemajuan.

Baca juga: Umumkan Tim Pemenangan, Anies: Perjalanan Berliku, tetapi Tak Potong Konstitusi

Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Pr menuturkan, Gereja Katolik sejak hadir di Kalbar tidak pernah membeda-bedakan. Ketika mendirikan sekolah, sekolah terbuka untuk umum. Demikian juga saat mendirikan rumah sakit, terbuka untuk umum.

Uskup Agung Pontianak juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan perdamaian dalam Pilpres 2024. Sebagai tokoh agama, ia tidak membeda-bedakan. Sebab, negara kita negara kebinekaan.

Dalam kesempatan itu ia juga mengemukakan pentingnya membangun pendidikan di Tanah Air, terutama di daerah yang masih menjadi tantangan. Sebab, negara tidak bisa maju tanpa pendidikan. Hal itu penting untuk menatap Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Semarak Nonton Bareng Debat Perdana Capres