Menuju Puncak Arus Mudik Natal dan Tahun Baru, Mayoritas Berkendara Malam Hari
Arus lalu lintas ke luar Jakarta menuju arah timur ke Jalan Tol Trans-Jawa diprediksi akan mencapai puncak pada Jumat malam.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Arus lalu lintas ke luar Jakarta menuju arah timur ke Jalan Tol Trans-Jawa diprediksi akan mencapai puncaknya pada Jumat (22/12/2023) malam. Mayoritas pengendara menggunakan jalan tol pada pagi serta malam hari, sementara kepadatan melandai pada siang hari.
Berdasarkan data real time PT Jasa Marga hingga pukul 20.19, sebanyak 37.161 kendaraan telah melewati Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama ke arah Tol Trans-Jawa. Jumlah tersebut hanya terpaut sekitar 5.500 unit dari jumlah kendaraan yang melintas sehari sebelumnya, Kamis (21/12/2023), yaitu 42.676 unit.
Sepanjang Kamis, sekitar 35,5 persen pengendara (15.167 kendaraan) melintas pada pagi hingga siang hari, sedangkan 37,5 persen lainnya (16.035 kendaraan) menggunakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) pada malam hari.
Tren yang sama diperkirakan akan terulang pada Jumat, tetapi dengan total kendaraan yang jauh lebih tinggi. Sepanjang pagi hingga siang hari, total kendaraan yang melintasi GT Cikampek Utama mencapai 18.915 unit. Adapun pada malam hari, sejak 20.00, jumlah kendaraan telah mencapai 1.148 unit.
Adapun jumlah kendaraan yang melintasi Jalan Tol Japek ke Jawa pada siang hari meningkat 49,4 persen dari 11.474 unit ke 17.142 unit. Kendati begitu, Corporate Secretary and Legal PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) Ria Marlinda Paallo mengatakan, puncak arus mudik Natal biasanya terjadi pada malam hari setelah jam pulang pada hari kerja terakhir.
”Jadi, masih ada kemungkinan adanya peningkatan lalu lintas pada malam ini hingga dini hari (pukul 05.00). Sampai saat ini PT JTT terus melakukan pemantauan terhadap kondisi lalu lintas dan mengoptimalkan seluruh layanan operasional demi kenyamanan pengendara,” kata Ria.
Meskipun demikian, arus mudik pada masa Natal dan Tahun Baru pasti lebih rendah dibandingkan dengan Lebaran.
”PT JTT tetap berupaya mengantisipasi adanya kenaikan kepadatan lalu lintas dengan mengoperasikan seluruh gardu tol, menyiagakan mobile reader (pembaca kartu tol bergerak), serta mendukung rekayasa lalu lintas sesuai diskresi kepolisian,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Sandi Nugroho mengatakan, puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru akan jatuh selama Jumat-Sabtu (22-23/12/2023), sementara arus balik pada Selasa-Rabu (26-27/12/2023).
Untuk itu, telah disiapkan rencana rekayasa lalu lintas seperti contraflow atau pembalikan arus serta one way (mengubah arah pada kedua jalur menjadi satu arah).
Untuk itu, Polri menurunkan 129.923 personel gabungan Polri dan TNI untuk pengamanan dalam Operasi Lilin 2023. Operasi ini akan berlangsung antara 22 Desember hingga 2 Januari 2024.
Kepolisian tak hanya akan berpatroli di jalan-jalan tol, tetapi juga wilayah permukiman warga. ”Pemudik agar melaporkan rumah yang ditinggalkan kepada kantor polisi terdekat sehingga nantinya dapat didatakan dan dilaksanakan patroli,” ujar Sandi, Senin (18/12/2023).
Kepala Bagian Operasi Korps Lalu Lintas Polri Komisaris Besar Eddy Junaidi mengatakan, pengamanan selama Operasi Lilin akan dilakukan secara menyeluruh.
Setiap daerah punya bobot ancaman yang berbeda-beda, tetapi akan disamakan. ”Ada pertimbangan masalah lalu lintas, kriminalitas, dan lain-lain. Tetapi, Jawa, Bali, dan Sumatera jadi prioritas kami,” katanya.