Puncak Mudik Natal, Ribuan Personel Bersiaga di Bali
Puncak arus mudik Natal di Bali berlangsung hari ini, Jumat (22/12/2023). Ribuan personel pun bersiaga untuk mengamankan pergerakan orang tersebut.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Puncak arus mudik Natal di Bali berlangsung hari ini, Jumat (22/12/2023). Ribuan personel pun bersiaga untuk mengamankan pergerakan orang tersebut. Tidak hanya polisi dan aparat pemerintah daerah, pacalang pun ikut terlibat.
Pengamanan arus mudik dan perayaan Natal itu termasuk dalam Operasi Lilin Agung 2023 yang dipimpin Kepolisian Daerah Bali. Selain polisi, kegiatan itu juga didukung jajaran Kodam IX/Udayana, Pemerintah Provinsi Bali, hingga pacalang atau petugas pengamanan desa adat.
Dalam operasi ini, Polda Bali mengerahkan sekitar 4.020 personel gabungan, termasuk 1.673 polisi. Kemarin, Kamis (21/12/2023), personel gabungan menggelar apel di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon, Kota Denpasar, Bali.
Apel pergelaran pasukan itu dipimpin Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Ida Bagus Kade Putra Narendra bersama Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya. Turut hadir Panglima Kodam IX/Udayana, Bandesa Agung Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, dan instansi lainnya.
Apel gelar pasukan merupakan bentuk kesiapan akhir pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru.
Dalam amanat Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo yang dibacakan Mahendra Jaya, disebutkan Operasi Lilin 2023 merupakan operasi kepolisian terpusat dalam rangka pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru. Apalagi, agenda ini bertepatan dengan masa kampanye Pemilu 2024.
”Apel gelar pasukan merupakan bentuk kesiapan akhir pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru,” kata Mahaendra.
Pengamanan serangkaian perayaan Natal dan Tahun Baru juga menyangkut kelancaraan distribusi bahan pokok, bahan bakar minyak, dan pergerakan wisata. Operasi ini juga untuk memastikan berjalannya pengamanan keramaian dan kegiatan ibadah di gereja ataupun tempat ibadah lainnya.
Terkait hal itu, Mahendra mengingatkan agar operasi yang berlangsung hingga 2 Januari 2024 ini memastikan kehadiran negara pada setiap kegiatan ibadah masyarakat. Operasi itu juga diharapkan mengantisipasi ancaman terorisme, bencana alam, dan kejahatan konvensional lainnya.
Apalagi, mengutip data Kementerian Perhubungan, pergerakan warga dalam momen Natal dan Tahun Baru diperkirakan mencapai 107,63 juta orang. Bali termasuk salah satu daerah yang paling banyak dituju warga, yakni 3,9 juta orang.
Kepala Polda Bali Irjen Putra Narendra mengatakan, situasi keamanan di Bali menjelang akhir tahun ini terpantau kondusif. Dalam rangka pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru, pihaknya telah membangun pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu. Pos itu tersebar di sejumlah lokasi di seluruh Bali.
Terdapat dua pos terpadu, masing-masing di Karangasem dan di Gilimanuk, Jembrana. Selain itu, terdapat pula 13 pos pelayanan yang tersebar di 10 wilayah polres, termasuk satu di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Kemudian, disiapkan pula 21 pos pengamanan di seluruh Bali.
Adapun catatan dari Biro Operasi Polda Bali menunjukkan, puncak arus mudik gelombang pertama pada momen Natal dan Tahun Baru di Bali diperkirakan berlangsung mulai Jumat (22/12/2023). Sementara puncak arus balik gelombang pertama diperkirakan dimulai pada Selasa (26/12/2023).
Puncak arus mudik gelombang kedua diprediksi mulai Jumat (29/12/2023). Puncak arus balik gelombang kedua diperkirakan mulai Selasa (1/1/2024).
Selama momen Natal dan Tahun Baru ini, menurut Karo Ops Polda Bali Komisaris Besar Soelistijono, pengamanan ditingkatkan di kawasan gereja dan rumah ibadah, obyek wisata dan tempat keramaian, serta tempat perayaan pergantian tahun. Pihaknya juga menyiapkan rekayasa arus lalu lintas untuk mengurangi kepadatan kendaraan.
Kebutuhan bahan bakar minyak juga menjadi perhatian. Dihubungi terpisah, Kamis, Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) Taufiq Kurniawan mengatakan, Pertamina Patra Niaga sudah mengantisipasi peningkatan mobilitas itu.
”Dari pemantauan kami, pergerakan mobilitas di Bali sudah mulai naik sejak Senin (18/12/2023) lalu,” kata Taufiq. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap kebutuhan dan konsumsi BBM dan elpiji di Bali yang diprediksi akan meningkat.
”Pergerakan transportasi laut dan udara juga turut meningkat,” ucap Taufiq. Pihaknya pun telah menambah stok BBM dan elpiji di Bali, menyiapkan tim Pertamina Delivery Service dan mobile storages BBM, serta menambah jam operasional 57 stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) dan 37 agen elpiji selama periode Natal dan Tahun Baru.
Taufiq juga menyarankan konsumen Pertamina untuk lebih mengutamakan penggunaan transaksi nontunai, utamanya dengan MyPertamina. Dengan transaksi nontunai, pengendara bisa mengurangi antrean di SPBU.