Truk Tabrak Motor dan Rumah, Dua Tewas serta Tujuh Terluka
Sebuah truk tronton diduga rem blong menabrak pengendara motor, rumah, dan kios di Cianjur. Pemilik rumah dan seorang pengendara tewas dalam peristiwa ini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Truk tronton diduga mengalami rem blong menabrak tiga motor, satu rumah, serta satu kios di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cikahuripan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (21/12/2023). Dua tewas dan tujuh luka-luka akibat kejadian ini.
Kejadian naas itu terjadi sekitar pukul 11.30 saat truk bernomor polisi B 9085 TRU yang dikemudikan Dody Eliazar itu melintas di jalan menurun di Desa Cikahuripan. Akibatnya, truk menabrak tiga motor di depannya. Truk pun keluar jalur dan menghantam rumah serta kios penjual pakan ternak.
”Satu pengendara motor, Joel Tambunan (24), dan pemilik rumah, Ros Resmiati (65), tewas dalam kejadian ini,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jabar Komisaris Besar Ibrahim Tompo, Kamis.
Selain korban tewas, Ibrahim menuturkan, tujuh lainnya terluka. Mereka adalah Dody, Andrian, Romli Hasaudin, Feri Fadillah, Dini Laelasari, Muwardi, dan Didin Saepudin. ”Dody selaku sopir dan Andrian, salah satu penumpang truk, mengalami luka ringan. Diperkirakan kerugian materinya mencapai Rp 150 juta,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cianjur Ajun Komisaris Adhi Prasidya menuturkan, semua korban tewas dan terluka telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Cianjur. Dugaan sementara, kejadian ini akibat rem truk blong.
”Kami belum menahan sopir truk karena masih menjalani perawatan di RSUD Sayang,” ucap Adhi.
Pengamat transportasi publik dari Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, Djoko Setijowarno, berpendapat, penuntasan kasus kecelakaan tersebut jangan hanya sampai pada sopir truk. Hal tersebut dinilai tidak akan menyelesaikan masalah.
Menurut Djoko, kecelakaan yang melibatkan kendaraan angkutan barang kerap terjadi setiap bulan. Namun, pengusaha angkutan barang dan pemilik barang kerap lepas tangan atau tidak mendapat sanksi hukum.
”Sopir truk adalah korban sistem angkutan logistik yang masih karut-marut di negeri ini. Bahkan, Presiden harus segera turun tangan dengan menerbitkan inpres penuntasan angkutan barang,” kata Djoko.