Gereja Katedral Purwokerto Siapkan Pohon Natal Janur yang Penuh Makna
Pohon natal berbahan janur dibuat oleh umat Gereja Katolik Katedral Kristus Raja Purwokerto. Tak sekadar simbol, pohon natal itu punya makna mendalam untuk bangsa.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Gereja Katolik Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto membuat pohon natal berbahan janur setinggi 5 meter dengan diameter 4 meter untuk menyambut hari raya Natal 2023. Penggunaan janur mengandung banyak makna, mulai dari lambang Yesus Kristus Sang Terang yang turun ke dunia hingga pesan kepada umat untuk tetap bersatu di tahun politik.
Pohon natal dari janur itu dibuat di Gereja Katolik Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pastor Paroki Katedral Kristus Raja Martinus Ngarlan Pr menjelaskan, janur berasal dari bahasa Arab, yakni jannah dan nur. Jannah memiliki arti ’surga’ dan nur berarti ’cahaya’.
Menurut Ngarlan, pohon natal dari janur membuat umat mengingat kembali peristiwa kelahiran Yesus Kristus ke tengah dunia untuk menerangi hati umat manusia.
”Natal adalah peristiwa Sang Terang dari surga atau juga Sang Cahaya Dunia, yakni Yesus Kristus, hadir ke dunia untuk menerangi hati semua manusia yang percaya kepada-Nya dan semua ciptaan,” kata Ngarlan, Kamis (21/12/2023).
Ngarlan juga menyampaikan, janur yang dianyam dan mengarah ke bawah memiliki arti bahwa peristiwa Natal adalah peristiwa Sang Terang yang turun ke dunia menyertai manusia bahkan semua ciptaan. ”Allah yang turun ke dunia adalah Allah yang solider pada manusia yang berdosa,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Ngarlan, janur saling dianyam dan terkait. Hal ini juga berkenaan dengan tema atau pesan Natal tahun ini: ”Kemuliaan bagi Allah dan Damai di Bumi”. ”Bersama seluruh ciptaan, kita dipanggil untuk memuliakan Allah yang Maha Tinggi. Janur sebagai unsur alam atau lingkungan hidup,” katanya.
Menurut Ngarlan, memuliakan Allah dilakukan dengan cara bersama semua makhluk dan semua umat yang berkeyakinan lain dan semua umat yang beraneka ragam.
”Kita saling bergandeng tangan, saling terikat dalam persaudaraan, saling menopang dan mendukung, serta saling membutuhkan dalam mewujudkan perdamaian bersama, mewujudkan hidup bersama yang damai. Dengan hidup bersama yang damai itulah kita memuliakan Allah,” papar Ngarlan.
Terkait tahun politik, tambah Ngarlan, janur yang ditata menghadap ke bawah mengingatkan umat agar dapat memilih pemimpin yang mau turun ke bawah, peduli kepada rakyatnya, terlebih yang kecil, sakit, menderita, dan difabel.
”Kami mengharapkan umat dapat memilih dengan cerdas. Menciptakan suasana damai. Pilihlah pemimpin yang turun ke bawah. Pemimpin yang tahu persoalan dan tahu kebutuhan rakyatnya yang di bawah,” ungkap Ngarlan.
Pohon natal dari janur ini sudah mulai dibuat Selasa (19/12/2023) malam dan ditargetkan selesai pada Sabtu (23/12/2023). Ada sekitar 15 anggota panitia yang membuat pohon natal ini. Pohon natal ini menggunakan sebanyak 35 ikat janur.
Persiapan Natal dan Tahun Baru
Terkait libur Natal dan Tahun Baru, sejumlah daerah dan instansi mempersiapkan pengamanan serta layanan ekstra. Kepala Daerah Operasi 5 Purwokerto Dominicus Agung Wawan Purnawan menyampaikan, guna meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api pada masa Angkutan Natal dan Tahun Baru ini, KAI Daop 5 Purwokerto menyiapkan 44 petugas pemeriksa jalur ekstra, 13 petugas penjaga pintu pelintasan ekstra, dan 11 petugas daerah perhatian khusus.
”Secara total terdapat 68 petugas ekstra disiagakan di sepanjang lintasan Daop 5 Purwokerto,” kata Dominicus.
Sebagai langkah pengamanan bagi pengguna jasa kereta api, kata Dominicus, KAI Daop 5 Purwokerto menyiapkan 291 petugas pengamanan dari unsur internal dan eksternal perusahaan.
Dari Purbalingga, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dalam siaran pers meminta jajarannya untuk berkolaborasi menciptakan suasana wilayah yang kondusif selama libur Natal dan Tahun Baru. Pengamanan gereja, obyek wisata, arus lalu lintas, dan mitigasi bencana perlu ditingkatkan demi kenyamanan bersama.