Tiket Kereta Api Hampir Ludes, Covid-19 Makin Mengancam Saat Natal dan Tahun Baru
Memuncaknya pembelian tiket kereta api menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru diiringi dengan peningkatan protokol kesehatan demi mencegah Covid-19.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Memuncaknya pembelian tiket kereta api menjelang masa libur Natal dan tahun baru diiringi dengan peningkatan disiplin protokol kesehatan di berbagai stasisun. Kebijakan ini didorong seiring melonjaknya kasus Covid-19.
Melalui siaran pers, Rabu (20/12/2023), Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus mengatakan, 81,4 persen dari tiket yang disediakan selama arus mudik Natal dan tahun baru telah terjual. Untuk keberangkatan antara Kamis-Minggu (21-24/12/2023), sebanyak 543.522 dari 667.674 tiket.
Kepadatan dalam sehari memuncak pada Sabtu (23/12), yaitu sebanyak 154.179 penumpang atau setara 92,35 persen dari tiket yang tersedia. Adapun penjualan tiket arus balik setelah Natal akan terjadi pada Selasa (26/12), yaitu ketika 118.175 penumpang akan bergerak, setara dengan 70,77 persen dari kursi yang tersedia.
”Penjualan tiket pada arus mudik dan balik Natal pada masih terus berjalan sehingga ketersediaan tiket terus menipis seiring mendekatinya hari-H keberangkatan. Untuk itu, KAI mengimbau agar masyarakat segera merencanakan jadwal perjalanannya dan memesan tiket kereta api melalui aplikasi Access by KAI dan channel pemesanan lainnya,” kata Joni.
Meski seluruh tiket hampir habis, Joni menyatakan, masih ada kesempatan bagi para pelanggan untuk mendapatkan alternatif, yaitu melalui fitur connecting train atau kereta terusan melalui aplikasi Access by KAI. Dengan begitu, para pelanggan bisa menggunakan moda transportasi lain menuju salah satu stasiun pilihan.
Agar tak tertinggal kereta pilihan, Joni mengimbau para pemudik untuk menyediakan waktu yang cukup untuk menuju ke stasiun sehingga tak terjebak kemacetan. Namun, ia juga meminta pelanggan agar tak datang terlalu dini demi mencegah kepadatan di stasiun-stasiun keberangkatan.
Apalagi, kasus Covid-19 kini kembali meningkat. Selama 1-17 Desember 2023, ada 2.760 kasus baru. Lonjakan tertinggi secara harian tercatat pada 12 Desember, ketika terdeteksi 298 kasus, meroket dari 122 sehari sebelumnya.
Karena itu, kata Joni, PT KAI mengimbau seluruh pelanggan untuk kembali mengenakan masker dan rutin mencuci tangan. Di sisi lain, pihaknya juga menjamin higienitas di seluruh kereta api.
”KAI memastikan seluruh petugas telah divaksinasi. Sebelum kereta api beroperasi setiap hari, kami selalu mencuci baik bagian eksterior maupun interiornya dengan bahan-bahan yang dapat membunuh kuman. Setelah selesai beroperasi, kami juga lakukan fumigasi di tempat perawatan,” ujar Joni.
Jika nantinya ada kebijakan baru dari pemerintah terkait aturan menumpang kereta api akibat Covid-19, PT KAI akan senantiasa mendukung seluruh kebijakan pemerintah. ”Kami berkomitmen bahwa keselamatan merupakan fokus utama selama periode Natal dan Tahun Baru,” kata Joni.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, mengatakan surat edaran telah dikirimkan kepada semua kepala dinas kesehatan di daerah serta instansi terkait lainnya untuk mewaspadai lonjakan jumlah kasus Covid-19. Akan tetapi, mobilisasi warga selama libur Natal dan Tahun Baru berpotensi menyebabkan lonjakan kembali.
Menurut analisis Kemenkes, karakteristik subvarian dalam lonjakan ini adalah EG.5 yang merupakan turunan dari Omicron. Varian baru tersebut telah dikategorikan sebagai variants of interest karena merupakan hasil mutasi genetik yang dapat menghindari kekebalan sehingga mudah menginfeksi meski tak ada perubahan tingkat keparahan.
Pada saat yang sama, perjalanan kereta api ringan (LRT) juga ditambah untuk melayani perjalanan warga di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Antara 27 dan 29 Desember 2023, ada 240 perjalanan yang telah direncanakan, meningkat 25 persen dibandingkan saat normal.
Manajer Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengatakan waktu operasional akan diperpanjang hingga 01.42 pada malam pergantian tahun demi melayani mobilitas warga. ”Kami melihat antusiasme masyarakat yang akan merayakan pergantian tahun 2024, sehingga khusus malam pergantian baru, waktu operasional lebih panjang,” katanya.
Mahendro juga mengatakan warga untuk menjelajahi area Jakarta dan sekitarnya dengan LRT. ”Kami menyarankan warga agar melakukan perjalanan saat off peak hour, yaitu pukul 05.00-05.59, pukul 09.00-15.59, serta 19.00 sampai akhir operasional agar lebih nyaman. Ada juga tarif promo, yakni minimal Rp 3.000 dan maksimal Rp 10.000,” ujarnya.