Berbagi Kado Kehangatan dari Bawah Pohon Natal
Kado natal bukanlah puncak dari perayaan Natal. Namun, kebiasaan memberikan kado dapat menjadi pengingat untuk saling berbagi dengan orang lain.
Berburu kado sudah jadi ritual menyenangkan menjelang Natal. Bahkan, pusat-pusat belanja juga menghias diri untuk menarik pelanggan. Tetapi, Natal bukan hanya soal beli memberi kado, melainkan soal kehangatan dan kesejukan.
Suasana Senayan City pada Jumat (15/12/2023) siang riuh. Di atrium utama lantai satu, para pengunjung antre untuk bisa berfoto di tengah-tengah dekorasi natal bertema kastil di kutub Utara tersebut. Ada visual kastil megah menjulang tinggi lebih dari 5 meter, ada pohon natal tertutup salju, dan ada rumah Sinterklas yang nyaman dengan aneka kado natal.
Kado-kado natal diletakkan di bawah pohon cemara yang sudah dihias. Sejak pintu mal dibuka, pengunjung antre untuk bisa berfoto di antara dekorasi itu. Bahkan, ada yang berebut kado natal untuk berfoto meski tahu isinya kosong.
Rita (50), misalnya, datang bersama tiga temannya dari Tanjung Priok. Mereka datang untuk berbelanja sekaligus berfoto di dekat dekorasi natal. ”Bagus sekali didekor seperti ini. Semua orang suka, yang tidak Natal-an pun ikut foto-foto dan bahagia,” katanya.
Usai berfoto, Rita lanjut berburu kado natal. Ia mulai masuk ke toko-toko kebutuhan rumah tangga. Menurutnya, alat-alat dapur cocok jadi kado natal untuk kerabat. Ia tak punya anggaran khusus, tetapi ia membatasi per kado sekitar Rp 100.000.
Hal serupa juga dilakukan Tanti (40). Ia membeli piring-piring cantik, handuk, gelas, dan kebutuhan lainnya. Ia menghabiskan anggaran Rp 100.000 sampai Rp 200.000 untuk satu kado per orang.
Semarak kado natal juga tampak di Mal Gandaria City, Jakarta Selatan. Di sana terdapat pameran bertema ”Twinkle Town” yang menjual berbagai kado natal.
Belasan tenant memamerkan berbagai jenis barang yang bisa menjadi pilihan kado natal, di antaranya boneka, mainan, baju, parfum, topi, makanan, aksesori, hingga berbagai perlengkapan dekorasi rumah. Semua dibuat bernuansa Natal dengan dominan warna merah dan hijau.
Salah satu yang mencuri perhatian pengunjung adalah suvenir dan kado natal yang dijual Laser Inc Artworks. Perusahaan desain dan manufaktur modern yang berbasis di Bogor, Jawa Barat, itu memproduksi suvenir dan barang-barang dekorasi rumah unik untuk jadi pilihan kado natal.
Beberapa di antaranya lampu gantung, lampu meja, dan pohon natal dari kayu lapis premium dengan teknik pemotongan laser. Harganya pun cukup kompetitif, mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 325.000 per buah, bergantung jenis dan ukuran.
Dari catatan Kompas, kebiasaan berbagi atau tukar-menukar kado saat Natal telah dilakukan di era Romawi Kuno pada abad ketiga.
Tak seperti lampu pada umumnya, barang-barang yang diproduksi oleh Laser Inc Artworks terbuat dari material. Desain laser cutting bernuansa Natal, seperti pohon cemara, sinterklas, gereja, bintang, juga dibuat secara khusus sehingga produknya tampak eksklusif.
”Desainnya dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mencari kado natal,” kata Stela dari bagian pemasaran perusahaan tersebut.
Satu lagi yang sedang populer di media sosial adalah barang-barang lucu bertema kuromi, tokoh fiktif berbentuk kelinci putih dengan ciri topi badut hitam dan tengkorak merah muda di bagian depan dan ekor setan hitam.
Baca juga: Waktu Berburu Ornamen Telah Tiba
Fenomena ”viral” ini dimanfaatkan oleh jenama Kylies untuk mendulang cuan saat Natal. Berkat media sosial, banyak pembeli yang bahkan bukan dari kalangan penggemar anime. Seperti Leoni (35), yang sedang mencari kado untuk anaknya bertema kuromi.
”Saya juga awalnya nggak tahu kuromi itu apa, ternyata itu tokoh kartun yang pernah dilihat anak saya di Tiktok,” ucapnya.
Belanja daring
Keseruan berburu kado natal atal juga dilakukan masyarakat secara daring. Fransiska (21), warga Jakarta, memilih mencari kado natal di berbagai platform belanja online atau daring. Ia merasa hal itu lebih mudah karena bisa dilakukan sambil tiduran di rumah.
”Belanja online lebih simpel karena hadiah yang kita beli bisa langsung dikirim ke alamat penerima. Aku biasanya beli kado untuk beberapa kerabat yang ada di luar kota,” ucapnya.
Meski demikian, ia juga sering keliling mal untuk menikmati suasana Natal. Ia senang karena banyak pusat perbelanjaan di Jakarta yang ”berdandan” untuk menyambut perayaan Natal.
Di Tokopedia, salah satu platform belanja online di Indonesia, pengguna aplikasi dapat memanfaatkan fitur kirim kado langsung saat berbelanja online. Fitur ini memang dibuat untuk mempermudah masyarakat membeli kado sekaligus mengirimkannya pada teman atau kerabat.
Baca juga: Berkirim Hamper, Mengantar Kehangatan di Akhir Tahun
Antonia Adega, Communications Senior Lead Tokopedia, mengatakan bahwa pihaknya belum bisa berspekulasi mengenai tren belanja daring masyarakat di saat Natal dan Tahun Baru tahun ini. Periode yang sama tahun lalu, kategori produk rumah tangga, makanan, minuman, dan pakaian menjadi yang paling laris diburu.
Pada Nataru 2022, lanjut Antonia, produk seperti kartu ucapan mengalami peningkatan jumlah transaksi lebih dari 2 kali lipat, topi pesta meningkat empat kali lipat, sedangkan pohon natal dan hiasan pohon natal mengalami peningkatan transaksi sebesar lima kali lipat.
Penjualan parsel kue kering naik delapan kali lipat, sedangkan hamper meningkat tajam hingga 14 kali lipat dari waktu normal.
Untuk memfasilitasi keinginan belanja online masyarakat, Tokopedia pun membuat kampanye belanja hemat dan terjangkau.
”Kami menyediakan promo setiap hari, perang diskon setiap jam 14.00 WIB. Ada juga Waktu Indonesia Belanja (WIB) setiap tanggal 25 hingga akhir setiap bulan. Di sisi lain ada Tokopedia Funstation yang menghadirkan berbagai pilihan kado akhir tahun terkurasi dengan diskon hingga Rp 300.000,” kata Antonia.
Adapun pusat belanja Shopee disebut belum memiliki program khusus untuk Nataru 2023. Hanya saja, mereka baru saja menggelar pesta ulang tahun kedelapan dengan kampanye ikonik 12.12 Birthday Sale.
Monica Vionna, Head of Marketing Growth Shopee Indonesia, mengatakan, pada kampanye tersebut, Shopee tetap berfokus mendukung terciptanya bisnis berkelanjutan bagi jenama lokal dan UMKM Indonesia.
”Pada hari puncak kampanye 12.12 Birthday Sale tercatat peningkatan transaksi produk lokal hingga 10 kali lipat dibandingkan dengan hari biasa,” kata Monica.
Kehangatan
Saat kado-kado natal diburu untuk diletakkan di bawah pohon natal, Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel, Jakarta, menyajikan hal berbeda. Bukan kado natal yang ada di bawah pohon, melainkan kertas-kertas kecil yang digantung. Umat diberi kesempatan untuk menuliskan harapan dan doa mereka.
”Lagu, pohon natal, topi sinterklas, itu lebih populer (sebagai simbol Natal). Suka tidak suka, itu terbawa ke gereja. Namun, (tugas utama) gereja harus membina umat,” kata Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel, Jakarta, Pendeta Abraham Ruben Persang.
Di bawah pohon natal itu tampak ajakan agar umat mengumpulkan bahan-bahan pokok untuk disumbangkan kepada umat lain yang masih berkekurangan sesuai data majelis jemaat. Bantuan akan disalurkan pada Jumat (22/12/2023) nanti. Tahun lalu, bantuan serupa diberikan kepada sopir ojek, petugas kebersihan, dan lainnya.
Di Kediri, Gereja Paroki Santo Yoseph juga melakukan hal serupa. Thomas Christian Bimantara (36) mengatakan, umat di gereja itu diminta untuk mengumpulkan sembako untuk dibagikan ke masyarakat kurang mampu di dalam maupun di luar lingkungan gereja.
”Untuk ketentuan sembako yang dikirim itu beras 5 kg, minyak 1 liter, gula 1 kg, kecap 300gr, dan mi instan,” katanya.
Aksi berbagi itu, lanjut Thomas, merupakan aksi Natal yang sudah dilaksanakan dalam periode yang sama selama beberapa tahun belakangan.
Dari catatan Kompas, kebiasaan berbagi atau tukar-menukar kado saat Natal telah dilakukan di era Romawi Kuno pada abad ketiga. Linimasa seputar hadiah Natal juga tidak dapat dilepaskan dari sosok Santo Nicholas (271-343), Uskup Myra (Turki) yang dermawan.
Dalam perkembangannya, Nicholas kemudian dikenal juga dengan nama Santa Claus atau juga Sinterklas dalam bahasa Belanda. Dengan pakaian merahnya, Sinterklas membagi-bagi hadiah Natal kepada anak-anak sebelum perayaan Natal. (Kompas, 25/12/2021).
Hingga saat ini, kebiasaan berbagi kado natal masih dilakukan masyarakat untuk dibagikan kepada anak, kerabat, tetangga, dan relasi atau teman. Walakin, kado bukanlah puncak dari perayaan Natal.
Kado menjadi simbol hadirnya kedamaian di keluarga dan lingkungan sekitar. Seperti pesan Paus Fransiskus, kelahiran Yesus adalah kado paling istimewa bagi semua umat manusia.