Jalan Tol Trans-Jawa Rawan Macet, Rekayasa Lalu Lintas Disiapkan
Selama masa libur Natal dan Tahun Baru, diperkirakan ada 2,8 juta kendaraan yang akan keluar Jakarta dan sebaliknya. Rekayasa lalu lintas di sejumlah titik rawan macet di Tol Trans-Jawa disiapkan.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Jalan Tol Trans-Jawa diperkirakan menjadi salah satu titik rawan macet saat masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Rekayasa lalu lintas, baik skema kebijakan contraflow maupun one way, disiapkan dengan melihat situasi kepadatan kendaraan.
Beberapa titik krusial yang rawan macet, antara lain di Kilometer 47 Tol Jakarta-Cikampek. Lokasi itu merupakan titik pertemuan Tol Layang MBZ Bekasi dengan jalur tol di bawah. Titik lainnya adalah Tol Cisumdawu di Jawa Barat yang sudah beroperasi penuh serta Jalur Tol Jakarta-Cikupa yang mengarah ke Pelabuhan Merak, Banten.
Pada Rabu (20/12/2023), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau arus lalu lintas sepanjang Tol Cikampek-Palimanan melalui udara. Peninjauan dilakukan melalui udara untuk melihat titik-titik rawan macet yang harus diantisipasi.
Selain meninjau jalan tol, Budi juga menggelar rapat bersama Kepolisian, Kementerian PUPR, Jasa Marga, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dan instansi lain membahas upaya rekayasa yang bakal disiapkan untuk mengurai kemacetan.
Rapat tersebut juga dihadiri Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Miftachul Munir, Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) Rivan Purwantono, Direktur Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat Ahmad Yani, dan Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Triono Junoasmono. Selain itu, turut hadir pula Direktur Utama PT Jasa Marga Syukur Surbakti dan Direktur Operasi PT Jasa Marga Fitri Wiyanti.
”Korlantas Polri nantinya akan memutuskan penerapan cara bertindak melalui rekayasa lalu lintas, baik itu contraflow, one way, maupun cara lainnya secara situasional dengan melihat tingkat perhitungan kepadatan kendaraan atau volume to capacity ratio,” kata Budi dalam keterangan resmi, Rabu.
Kementerian Perhubungan memprediksi volume lalu lintas arus keluar Jakarta akan meningkat sejak tujuh hari sebelum (H-7) Natal 2023 hingga tiga hari sesudah (H+3) Tahun Baru 2024. Tepatnya terjadi pada 18 Desember 2023 sampai 4 Januari 2024.
Selama masa libur Natal dan Tahun Baru diperkirakan ada 2.884.595 kendaraan yang keluar Jakarta melalui empat gerbang tol utama (Cikupa, Ciawi, Cikampek Utama, dan Kalihurip Utama). Mobilitas ini naik 14,2 persen dari kondisi normal, juga naik 1,8 persen dibanding tahun lalu.
Arah sebaliknya, sebanyak 2.886.846 kendaraan masuk Jakarta. Serupa dengan kendaraan keluar, trennya meningkat 14,1 persen dari kondisi normal sekaligus naik 1,47 persen terhadap tahun lalu. (Kompas, 29/11/2023).
Kepala Korlantas Polri Brigjen (Pol) Aan Suhanan menyebut, penerapan rekayasa lalu lintas akan dilakukan pada jalur krusial sesuai perhitungan VC Ratio. ”Titik krusial pada jalur Tol Jakarta-Cikampek Km 47 merupakan pertemuan jalur layang MBZ dan jalur di bawah. Di Kilometer 72 dan Kilometer 87 terdapat penyempitan jalan atau bottleneck,” katanya.
Selain Cikampek, ruas tol yang menjadi perhatian adalah Tol Semarang-Bawen dan Tol Jakarta-Cikupa yang menuju Banten dan Pelabuhan Merak. Aparat kepolisian akan disiagakan di beberapa titik tersebut untuk melakukan rekayasa lalu lintas, baik skema contraflow maupun one way.
Sementara itu, Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Triono Junoasmono menuturkan, jalur tol sepanjang 151,2 kilometer akan beroperasi secara fungsional. Ini dilakukan untuk mendukung kelancaran lalu lintas libur Natal dan Tahun Baru.
Salah satu ruas tol yang akan beroperasi secara fungsional adalah Jalan Tol Solo-Jogja. Jalan tol terbut akan dibuka sepanjang 13 kilometer, dari Kartasura-Karanganom, pada Jumat (22/12/2023).