logo Kompas.id
NusantaraDi UGM, Ganjar Soroti Peran...
Iklan

Di UGM, Ganjar Soroti Peran Perguruan Tinggi untuk Capai Cita-cita 2045

Sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), calon presiden Ganjar Pranowo menghadiri dies natalis ke-74 UGM, Selasa (19/12/2023).

Oleh
MOHAMAD FINAL DAENG
· 3 menit baca
Calon presiden Ganjar Pranowo hadir dalam puncak peringatan dies natalis ke-74 Universitas Gadjah Mada di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (19/12/2023). Ganjar hadir dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Calon presiden Ganjar Pranowo hadir dalam puncak peringatan dies natalis ke-74 Universitas Gadjah Mada di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (19/12/2023). Ganjar hadir dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).

SLEMAN, KOMPAS — Universitas Gadjah Mada merayakan ulang tahun ke-74 pada Selasa (19/12/2023). Puncak perayaan dihadiri pula oleh calon presiden Ganjar Pranowo, yang merupakan Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada atau Kagama.

Puncak perayaan dies natalis Universitas Gadjah Mada (UGM) itu digelar di Gedung Grha Sabha Pramana, Kampus UGM, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Selasa pagi. Acara dihadiri jajaran pimpinan dan sivitas akademika UGM, termasuk rektor, majelis wali amanat, dewan guru besar, dan senat akademik.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Ganjar hadir dengan busana tradisional Jawa, yakni surjan hitam dengan bawahan kain batik bercorak cokelat-putih dan belangkon bercorak senada. Ganjar duduk di barisan paling depan mengikuti seluruh rangkaian acara yang berlangsung sekitar satu jam itu.

Seusai acara, Ganjar yang diwawancarai wartawan mengucapkan selamat ulang tahun untuk UGM. Dia mengaku senang mendengarkan pidato tentang kemajuan UGM yang dibawakan Rektor UGM Ova Emilia dan pidato ilmiah yang dipaparkan Alva Edy Tontowi, Guru Besar Teknik Industri UGM.

Suasana puncak peringatan dies natalis ke-74 Universitas Gadjah Mada di Gedung Grha Sabha Pramana, Kampus UGM, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (19/12/2023).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Suasana puncak peringatan dies natalis ke-74 Universitas Gadjah Mada di Gedung Grha Sabha Pramana, Kampus UGM, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (19/12/2023).

Menurut Ganjar, pidato ilmiah itu menerangkan perubahan dunia dan bagaimana masyarakat Indonesia bertransformasi. Perguruan tinggi pun menempatkan dirinya dalam posisi yang sangat strategis dalam konteks merespons persoalan bonus demografi Indonesia.

”Artinya apa, perguruan tinggi, lembaga riset, rasanya memang wajib diberikan penugasan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan sektoral agar cita-cita (Indonesia Emas) di 2045 betul-betul tercapai,” ucapnya.

Baca juga: Cita-cita Indonesia Emas 2045 Mesti Diupayakan Mulai Sekarang

Iklan

Pidato ilmiah yang dibawakan Prof Alva itu bertajuk ”Transformasi Digital, Harmonisasi Inovasi, dan Kemanusiaan”. Pidato salah satunya menggarisbawahi perkembangan teknologi digital, terutama kecerdasaan buatan (artificial intelligence/AI), yang sangat pesat saat ini.

Indonesia berada pada posisi strategis dalam perkembangan teknologi ini. Pasalnya, sebagian material untuk pembuatan semikonduktor dan baterai yang menopang teknologi itu melimpah cadangannya di alam Indonesia.

Seorang pengunjung melihat logo AI (<i>artificial intelligence</i>) dalam layar animasi di Mobile World Congress (MWC), pertemuan tahunan terbesar industri telekomunikasi dunia, di Barcelona, Spanyol, beberapa waktu lalu.
AFP/JOSEP LAGO

Seorang pengunjung melihat logo AI (artificial intelligence) dalam layar animasi di Mobile World Congress (MWC), pertemuan tahunan terbesar industri telekomunikasi dunia, di Barcelona, Spanyol, beberapa waktu lalu.

”Ini dapat diolah untuk industri hilir dengan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang kompeten dan dukungan riset di universitas, lembaga riset, ataupun industri sendiri,” kata Alva.

Oleh karena itu, hal ini perlu menjadi bagian penting dalam membangun SDM Indonesia. Namun, dia melanjutkan, teknologi AI harus ditempatkan dalam kerangka etika dan bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah dengan penggunaan yang bertanggung jawab.

UGM juga aktif terlibat dan menginisiasi forum-forum kebijakan yang bertujuan mencari jalan keluar atas berbagai masalah nasional dan global.

Adapun Prof Ova Emilia dalam pidatonya menjelaskan, dinamika kontemporer dan disrupsi di segala bidang yang terjadi di tingkat nasional, regional, dan global menuntut universitas berperan aktif dan beradaptasi secara cepat.

Untuk itu, UGM telah menggiatkan riset transdisipliner, hilirisasi, dan advokasi kebijakan. Hal ini terutama terkait isu perubahan iklim dan transisi energi bersih, kedaulatan pangan, dan inovasi kesehatan.

https://cdn-assetd.kompas.id/TNGj9qXawilJFCc-tN6G1ZLW1B8=/1024x1237/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F27%2F60ef67e6-9a5c-4fce-88f9-d7335db1d786_png.png

”UGM juga aktif terlibat dan menginisiasi forum-forum kebijakan yang bertujuan mencari jalan keluar atas berbagai masalah nasional dan global,” katanya.

Menurut dia, kunci utama untuk menjadi pemenang dalam dunia yang penuh disrupsi ini adalah pembangunan SDM yang memiliki pola pikir global serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Selain itu, SDM juga harus inovatif, lincah, dan berjiwa socio-techno-preneurship.

Baca juga: Ganjar Pranowo Hadiri Dies Natalis UGM dan Temui Buruh Rokok

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000