Jepang dan Korea Paling Diburu untuk Wisata Luar Negeri, Bali-Lombok Favorit Domestik
Industri pariwisata sedang berada pada tren positif sepanjang tahun 2023. Animo masyarakat meningkat.
JAKARTA, KOMPAS — Animo wisatawan untuk liburan akhir tahun semakin meningkat. Tren ini membuat industri pariwisata yang sempat lesu karena pandemi Covid-19 kembali tumbuh pesat. Jepang dan Korea menjadi destinasi luar negeri paling diburu.
Corporate Secretary & Investor Relations PT Panorama Sentrawisata Tbk AB Sadewa mengatakan, permintaan wisata tumbuh positif sepanjang tahun 2023. Saat ini, permintaan wisata telah mencapai 80 persen atau hampir mencapai level sebelum pandemi Covid-19.
Selama musim libur akhir tahun 2023, permintaan wisata pun meningkat 20-30 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. ”Trennya memang lebih tinggi demand untuk ke luar negeri ketimbang wisatawan mancanegara (ke Indonesia),” kata Sadewa saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Menurut dia, masa libur akhir tahun banyak dimanfaatkan wisatawan nasional untuk berlibur ke luar negeri. Negara-negara di Asia, seperti Jepang dan Korea, menjadi salah satu destinasi favorit. Tak sedikit pula pelancong yang berlibur ke negara tujuan wisata baru, seperti Afrika Selatan dan Alaska.
Sebaliknya, wisatawan mancanegara, khususnya dari Eropa, justru tidak banyak yang melakukan perjalanan ke Indonesia saat akhir tahun. Mereka cenderung memilih merayakan Natal di negara masing-masing.
Saat ini, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia banyak berasal dari India dan Afrika Selatan. Wisman umumnya berlibur ke Bali dan Lombok.
Sadewa berpendapat, minat wisatawan untuk membeli paket wisata masih tinggi. Meskipun banyak promosi komponen pariwisata, seperti tiket pesawat atau hotel murah di berbagai platform daring, wisatawan tetap antusias membeli paket wisata lengkap.
Hal serupa juga diungkapkan Direktur Travelux Travel Anton Novenius Sumarli. Ia mengatakan, masih banyak wisatawan yang datang ke kantor biro perjalanan wisata untuk memesan paket wisata secara langsung (offline).
Mereka biasanya memilih datang langsung karena bisa berkonsultasi terkait hal-hal teknis, seperti pembuatan visa, dan menanyakan berbagai hal menyangkut destinasi wisata yang akan dikunjungi.
Anton pun berpendapat, minat masyarakat untuk liburan akhir tahun 2023 meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. ”Peningkatannya tinggi sekali dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena mungkin orang juga balas dendam dengan masa-masa pandemi,” kata Anton.
Menurut Anton, wisatawan, baik mancanegara maupun domestik, masih cenderung memilih destinasi wisata yang sudah dikenal dan fasilitasnya bagus. Di Indonesia, daerah tujuan wisata favorit adalah Bali, Lombok, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah.
Baca Juga: Liburan Akhir Tahun, Jalur Wisata Rentan Macet
Bayar belakangan
Ia menyebut, fasilitas promosi bayar kemudian atau paylater dengan cicilan bunga nol persen cukup menarik bagi wisatawan. Karena itulah, sejumlah agen travel telah bekerja sama dengan perbankan untuk mengadakan layanan tersebut.
”Saat kami mengadakan travel fair di Central Park beberapa waktu lalu, banyak juga teman-teman agen travel yang memanfaatkan layanan itu,” ucapnya.
Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno juga berpendapat, animo masyarakat untuk bepergian semakin tinggi. Hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat pada kegiatan travel fair yang diadakan sepanjang tahun 2023. Meski tidak menyebut nilai transaksi secara spesifik, Pauline mengatakan angkanya terus meningkat.
Saat ini, masyarakat umumnya memanfaatkan kesempatan libur untuk berwisata. Ia optimistis industri pariwisata di Indonesia dan dunia akan pulih seperti sebelum pandemi Covid-19.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), pada semester I-2023 jumlah perjalanan wisatawan Nusantara (wisnus) mencapai 433,57 juta perjalanan. Angka ini naik 12,57 persen dibandingkan dengan semester I-2022 atau 23,83 persen lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi prapandemi Covid-19, semester I-2019.
Sementara Laporan Barometer Pariwisata Dunia Organisasi Pariwisata Internasional Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) menyebutkan, sekitar 235 juta turis melakukan perjalanan internasional dalam tiga bulan pertama tahun 2023 atau dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Jumlah tersebut setara dengan 80 persen dari jumlah sebelum pandemi Covid-19.
Tiket daring
Public Relation Senior Manager Tiket.com Sandra Darmosumarto mengatakan, secara umum pembelian tiket pesawat, akomodasi, dan kegiatan wisata meningkat 10 persen dari periode Natal dan Tahun Baru sebelumnya. Peningkatan tersebut tercatat sejak 30 November 2023.
Tanpa menyebutkan data yang spesifik, Sandra menyebut Singapura sebagai destinasi internasional favorit para pengguna Tiket.com. Namun, pemesanan hotel paling banyak tercatat di Malaysia dan Thailand.
”Dalam momentum Natal 2023 dan Tahun Baru, kami optimistis akan peningkatan signifikan dalam jumlah tiket untuk setiap moda transportasi. Antusiasme masyarakat untuk liburan akhir tahun semakin meningkat karena masih ada waktu bagi Sobat Tiket untuk merencanakan perjalanan mereka,” katanya.
Optimisme ini dipicu oleh performa industri pariwisata yang membaik sejak pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir. Sandra bahkan memprediksi pelanggan akan membeli tiket di menit-menit terakhir. ”Kami yakin minat berlibur akan mencapai tingkat yang lebih tinggi, baik domestik maupun internasional,” ujarnya.
Sebelumnya, Tiket.com telah mengadakan beberapa pergelaran obral tiket, seperti Online Tiket Week (OTW) pada Maret serta Oktober 2023. Destinasi internasional yang berada di Asia, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan Hong Kong terus menjadi favorit seperti tahun-tahun yang lalu.
Traveloka, perusahaan OTA lainnya, juga mencatat tren serupa. Semua destinasi internasional favorit pengguna aplikasi itu berada di Asia, yaitu Jepang, Singapura, Thailand, Malaysia, Hong Kong, dan Korea Selatan.
Tren ini sudah bertahan sejak 2022. Pada semester I-2023 pesanan akomodasi di Jepang dan Singapura via Traveloka bahkan meningkat dua kali lipat, sementara pesanan tiket perjalanan tiga kali lipat. ”Di luar Asia, ada juga Australia, negara-negara Eropa hingga Amerika Serikat,” kata Iko Putera, Chief Executive Officer of Transport Traveloka.
Traveloka pun ingin terus menggenjot pembelian dengan promosi Year End Sale selama 24 November 2023 hingga 3 Januari 2024. Konsumen dapat memperoleh diskon tiket transportasi ataupun akomodasi sebesar 50 persen serta potongan tambahan hingga Rp 2 juta jika menggunakan fitur PayLater sehingga pengguna bisa membeli tiket kapan saja.
Traveloka bahkan bekerja sama dengan enam bank untuk memudahkan proses pembayaran. Iko menambahkan, ada lima maskapai pelayan penerbangan domestik serta 15 maskapai internasional yang terlibat dalam promosi ini.
Baca Juga: Minat Wisata Akhir Tahun Meningkat