Layanan SAPA 129 memberikan kemudahan dalam melaporkan atau mengadukan terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kepedulian dan keberanian melaporkan kekerasan akan sangat membantu penanganan korbannya.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terus menyosialisasikan layanan pengaduan Sahabat Perempuan dan Anak atau SAPA 129. Kepedulian dan keberanian untuk melaporkan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak sangat membantu dalam penanganan terhadap korban dan pelaku.
Saat diwawancara awak media serangkaian acara Peringatan Hari Ibu Ke-95 di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Art and Creative Hub Denpasar, Kota Denpasar, Bali, Senin (18/12/2023), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyatakan, masyarakat semakin menyadari dan merasakan kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk kekerasan dalam rumah tangga, bukan lagi aib, yang harus disembunyikan.
”Sehingga masyarakat berani melapor. Banyaknya kasus, yang terungkap, juga karena banyak laporan,” kata Bintang Puspayoga.
Bintang Puspayoga menambahkan, pihak Kementerian PPPA mewakili pemerintah mensyukuri setiap laporan, yang diterima dari masyarakat, itu karena semakin cepat laporan diterima pemerintah, maka penanganan kasus dan korbannya juga akan semakin cepat.
Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), menurut Bintang Puspayoga, seperti fenomena gunung es karena hanya sedikit yang muncul ke permukaan. Setelah survei pengalaman hidup perempuan nasional dan survei nasional pengalaman hidup dan anak tahun 2021, menurut Bintang Puspayoga, pemberitaan tentang kasus kekerasan dan KDRT masih marak dalam kurun 1,5 tahun terakhir sampai 2023.
Dalam kesempatan itu, Bintang Puspayoga juga menyatakan, Indonesia sudah memiliki Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual sebagai payung hukum khusus tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Kementerian PPPA sudah membuka layanan pengaduan dan pelaporan serta konsultasi melalui Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129. ”Kita sudah ada payung hukumnya. Jadi, jangan takut untuk melapor,” katanya.
Jasa ibu
Dalam serangkaian Peringatan Hari Ibu 2023, Bintang mengatakan, peringatan Hari Ibu menjadi momen untuk mengapresiasi seluruh perempuan Indonesia atas peran, dedikasi, dan kontribusinya bagi masyarakat dan negara, selain mengapresiasi jasa besar ibu di Indonesia. Hari Ibu diperingati setiap 22 Desember dan peringatan Hari Ibu itu ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959.
”Peringatan Hari Ibu dirayakan bangsa Indonesia bukan Mother’s Day. Namun, (Hari Ibu) didasari momen diselenggarakannya Kongres Perempuan Pertama di Yogyakarta pada Desember 1928. Ini menjadi titik penting yang menandai babak baru bangkitnya wanita Indonesia untuk berorganisasi tanpa membedakan agama, suku, etnis, maupun sosial,” ujar Bintang Puspayoga.
Bintang Puspayoga menerangkan, Peringatan Hari Ibu Ke-95 tahun 2023 sudah dimulai sejak November 2023 di Jakarta. Tema Peringatan Hari Ibu adalah Perempuan Berdaya Indonesia Maju. Kementerian PPPA kemudian berkeliling ke beberapa daerah, yang dipusatkan di tiga daerah sebagai representasi Indonesia bagian barat, Indonesia bagian tengah, dan Indonesia bagian timur. Roadshow Peringatan Hari Ibu 2023 digelar di Manokwari, Papua Barat, pada 18 November 2023, kemudian di Aceh pada 25 November 2023, dan terakhir di Kota Denpasar, Bali, Senin (18/12/2023).
Acara Peringatan Hari Ibu 2023 di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Art and Creative Hub Denpasar, Senin (18/12/2023), digelar Kementerian PPPA bersama Perempuan Perhimpunan Tionghoa Indonesia (PINTI), Pemprov Bali, dan Pemkot Denpasar.
Acara peringatan Hari Ibu ini disemarakkan dengan sejumlah hiburan, antara lain, pergelaran tari Bali, pementasan monolog, penyerahan bantuan dan penghargaan, dan senam bersama. Acara ini dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra dan Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa.
Adapun Ketua PINTI Pusat Metta Agustina mengatakan, PINTI sebagai organisasi perhimpunan perempuan Tionghoa mendukung program-program Kementerian PPPA dan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), termasuk pula dalam kegiatan peringatan Hari Ibu. Metta menyatakan, pemerintah memberikan perhatian terhadap isu-isu perempuan dan anak, yang ditunjukkan dengan keberadaan Kementerian PPPA dalam kabinet pemerintah.