Diikuti 2.100 Peserta, Semarang 10K Jadi Ajang Reuni Pelari
Lomba lari Semarang 10K Powered by Isoplus, yang digelar pada Minggu (17/12/2023), menjadi ajang reuni pelari dari sejumlah kota.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Lomba lari Semarang 10K Powered by Isoplus digelar pada Minggu (17/12/2023) di Kota Semarang, Jawa Tengah. Ajang yang diikuti sekitar 2.100 peserta ini menjadi kesempatan reuni para pelari dari sejumlah kota sekaligus lomba lari penutup akhir tahun.
Start Semarang 10K berlangsung pada pukul 05.30 di depan Balai Kota Semarang. Lomba yang mengangkat tema ”Step Up Your Limit” itu digelar atas kerja sama Pemerintah Kota Semarang, Isoplus, dan harian Kompas.
Dalam pelepasan para peserta itu, hadir Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Marketing Manager RTD Beverages Category Wings Group Indonesia Joshua Gunawan, dan Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo.
Dalam sambutan singkatnya sebelum start, Budiman menyatakan, Semarang 10K menjadi ajang reuni bagi para pelari. Budiman pun meminta para peserta tak hanya mengikuti lomba, tetapi juga menikmati keindahan Kota Semarang.
”Jadikan Semarang tempat reuni kalian untuk berlari di pengujung 2023. Nikmati treknya, nikmati kulinernya, nikmati keindahan Semarang,” kata Budiman sebelum flag off di garis start.
Dalam kesempatan itu, Hevearita Gunaryanti Rahayu juga menyapa dan memberi semangat kepada para pelari yang berjumlah sekitar 2.100 orang. ”Selamat datang di Kota Semarang. Welcome to Semarang. Good morning,” kata Hevearita yang akrab disapa Mbak Ita ini.
Joshua Gunawan menuturkan, ajang lari ini diharapkan bisa dinikmati oleh para pelari. Dia pun berharap para pelari Semarang 10K bisa merasakan pengalaman yang menyenangkan dalam lomba ini.
”Selamat pagi semua. Kali ini have fun dan (rasakan) excellent experience. Semoga semua sehat-sehat. Semoga bisa memecahkan personal best-nya,” kata Joshua.
Race Director Semarang 10K Andreas Kansil mengatakan, berdasarkan hasil pengukuran terakhir, rute Semarang 10K berjarak 10,06 kilometer. Andreas pun mengimbau para pelari untuk mengatur pace atau tempo masing-masing dalam berlari.
”Suhu memang sekitar 23-26 derajat celsius dan kelembaban cukup tinggi. Jadi, saya sangat mengimbau teman-teman semua nanti kalau cuaca panas dan teman-teman dari luar kota tidak terbiasa dengan panasnya Kota Semarang, untuk mengatur pace-nya masing-masing,” kata Andreas.
Lomba Semarang 10K menerapkan batas waktu (cut off time) selama dua jam atau selesai pukul 07.30. Sebelum start, para pelari menyanyikan lagu ”Indonesia Raya” diiringi marching band Gita Bahana Smepsa dari SMP Negeri 1 Semarang.
Nikmati treknya, nikmati kulinernya, nikmati keindahan Semarang.
Sebelumnya, Manajer Event Harian Kompas Sri Aswito Zainul mengatakan, dalam Semarang 10K tahun ini, penyelenggara membuka kembali kategori umum (overall). Kategori itu bisa diikuti oleh pelari dari dalam ataupun luar negeri. Tahun ini, diperkirakan bakal ada sekitar 15 pelari dari luar negeri, seperti Kenya, Etiopia, Malaysia, dan Singapura.
Hal baru yang muncul pada penyelenggaraan Semarang 10K tahun ini adalah kompetisi break the course record. Dalam kompetisi tersebut, para pelari yang berhasil memecahkan rekor catatan waktu tercepat bakal mendapat hadiah spesial.
Pada Semarang 10K tahun lalu, rekor lari tercepat untuk kategori putra dipegang oleh Robby Sianturi, yakni 32 menit 43 detik. Adapun yang tercepat kategori putri adalah Odekta Naibaho dengan catatan waktu 35 menit 05 detik.
Menurut Aswito, pemecahan rekor sangat memungkinkan untuk dilakukan di Semarang 10K. Hal itu karena rute lari Semarang 10K relatif datar, hampir tidak ada elevasinya.