Libur Natal dan Tahun Baru, BPH Migas Antisipasi Antrean dan Kelangkaan BBM
Secara umum ketahanan stok BBM selama periode libur Natal dan Tahun Baru lebih dari 17 hari. Meskipun demikian, warga khawatir terjadi antrean di SPBU karena persoalan ketersediaan BBM.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas menjamin stok bahan bakar minyak aman selama periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Sementara itu, pengendara berharap distribusi BBM lancar dan memadai agar tidak terjadi kelangkaan dan antrean.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati di Jakarta, Jumat (15/12/2023), mengatakan, berdasarkan proyeksi penyaluran selama periode libur Natal dan Tahun Baru, kebutuhan bensin (gasoline) naik sekitar 4 persen. Sementara itu, kebutuhan solar (gasoil) turun 3,6 persen, avtur naik 6 persen, dan BBM industri turun 9 persen.
”Secara umum, ketahanan stok BBM aman, baik gasoline, gasoil, kerosin, maupun avtur, dengan ketahanan stok lebih dari 17 hari,” kata Erika dalam pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dari 15 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024.
Dalam pendistribusian BBM, ujar Erika, BPH Migas dan Pertamina akan menyiagakan 114 terminal BBM, lebih dari 7.400 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), dan 71 depot pengisian pesawat udara. Fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan permintaan tinggi juga disiagakan.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga Harsono Budi Santoso mengatakan, selama periode libur Natal dan Tahun Baru, pihaknya mengoperasikan terminal BBM selama 24 jam. Jumlah SPBU yang beroperasi 24 jam juga ditambah.
Pertamina juga menambah stok BBM dengan tambahan level stok 2-3 hari dibandingkan kondisi normal, terutama untuk kebutuhan bensin yang meningkat.
”Penambahan stok akan dilakukan di SPBU melalui pengiriman tambahan juga penyediaan mobile storage SPBU kantong di titik-titik SPBU tertentu,” kata Harsono.
Harsono melanjutkan, Pertamina juga menyediakan beberapa layanan di SPBU, terutama melalui kios Pertamina Siaga. Kemudian, juga melalui motoris, yaitu layanan pengiriman BBM dari stasiun terdekat ke area yang berpotensi terjadi kemacetan. Pelanggan bisa mengakses layanan motoris melalui aplikasi MyPertamina dan call center 135.
Adapun dari sisi keandalan transportasi darat dan laut, kata Harsono, Pertamina menambah jumlah mobil tangki dan awak mobil tangki. Hal itu dilakukan selama masa aktif Satgas Natal dan Tahun Baru Pertamina yang baru dibentuk pada Kamis (14/12/2023).
Pertamina juga menggeser atau realokasi operasional mobil tangki ke sepanjang jalur mudik dan jalur wisata sesuai dengan permintaan. Unit kapal juga ditambah untuk suplai BBM dan elpiji.
Potensi antrean
Secara terpisah, Tommy (45), pengendara mobil travel di Kota Padang, Sumatera Barat, mengatakan, biasanya permintaan mobil travel meningkat saat libur Natal dan Tahun Baru. Untuk ketersediaan pertalite, relatif mudah didapat. Namun, untuk biosolar, sering terjadi kelangkaan di SPBU dan memicu antrean panjang.
”Alasan petugas SPBU, biasanya biosolar yang masuk hanya setengah dibandingkan pengiriman saat kondisi normal. Efek tingginya permintaan saat libur Natal dan Tahun Baru,” katanya.
Menurut Tommy, kelangkaan biosolar juga berefek domino. Bus dan truk besar sampai masuk ke tengah kota berburu biosolar di berbagai SPBU. Antrean panjang di SPBU kadang sampai mengular ke jalan raya dan menjadi salah satu sumber kemacetan.
”Jadi, tidak hanya susah mencari biosolar, berkendara mengantar wisatawan pun tidak nyaman karena antrean memicu macet. Harapannya, pemerintah bisa memastikan stok tersedia normal sehingga kemacetan dapat diminimalkan,” kata Tommy.
Truk dan kendaraan angkutan barang memadari ruas Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) di kawasan Cilandak, Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Puncak mudik
Sementara itu, Kepala Subbagian Rencana Operasi Bagian Operasi Korlantas Polri Ajun Komisaris Besar Bargani mengatakan, selama puncak arus mudik dan arus balik libur Natal dan Tahun Baru, polisi akan membatasi operasi kendaraan berat atau sumbu tiga ke atas, terutama kendaraan barang.
”Untuk kendaraan BBM, kemungkinan tidak akan dilakukan pembatasan sesuai SKB (surat keputusan bersama),” kata Bargani.
Bargani melanjutkan, polisi memprediksi puncak arus mudik Natal berlangsung selama dua hari, yaitu 22-23 Desember 2023. Pembatasan kendaraan berat dilakukan selama tiga hari, yaitu 22, 23, dan 24 Desember. Kemudian, puncak arus balik Natal diprediksi terjadi 26 Desember.
Selanjutnya, puncak arus mudik Tahun Baru diprediksi berlangsung 29-30 Desember 2023. Adapun puncak arus balik Tahun Baru diprediksi berlangsung 1-2 Januari 2024.
”Jadi, kami memberlakukan pembatasan kendaraan berat pada tanggal 22, 23, 24, 26, 27, 29, dan 30 Desember serta 1 dan 2 Januari,” ujarnya.