KPU Dahulukan Distribusi Logistik ke Daerah Terjauh dan Ekstrem
KPU memprioritaskan daerah terjauh dan sulit dijangkau dalam pendistribusian Pemilu 2024.
PONTIANAK, KOMPAS — Sebagian logistik Pemilu 2024 sudah tiba di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten di Kalimantan Barat. Daerah terjauh dan ekstrem akan mendapatkan prioritas dalam pendistribusian logistik.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Sintang di Kalimantan Barat Edy Susanto, Kamis (14/12/2023), menuturkan, beberapa logistik pemilu sudah tiba di Kabupaten Sintang, termasuk surat suara DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
Logistik yang masih ditunggu adalah surat suara presiden-wakil presiden dan surat suara DPD serta semua formulir yang diperlukan. Menurut Edy, logistik yang belum datang masih berada di pabrik. KPUD Kabupaten Sintang belum mendapat informasi kapan sisanya akan datang.
KPUD Kabupaten Sintang mendistribusikan logistik pemilu ke Kecamatan mulai 9 Februari 2024. Logistik harus tiba di tempat pemungutan suara (TPS) pada 13 Februari 2024, tepatnya satu hari sebelum hari pemungutan suara.
Pihaknya juga telah membuat klasifikasi prioritas pendistribusian. KPUD Kabupaten Sintang mendistribusikan logistik terlebih dahulu ke daerah yang paling jauh. Daerah yang paling jauh adalah Kecamatan Serawai, Kecamatan Ambalau, Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Ketungau Hulu, dan Kecamatan Ketungau Tengah.
Pada Kamis (14/12), KPUD Kabupaten Sintang menggelar rapat dengan pihak terkait, antara lain Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sintang, Kepolisian Resor Sintang, dan TNI membahas distribusi logistik pemilu. Dalam pertemuan tersebut disampaikan berbagai alternatif antisipasi.
”Ada alternatif yang disiapkan. Jika jalur darat menuju Kecamatan Ketungau Tengah sedang banjir, maka distribusi akan menggunakan jalur sungai,” ujar Edy.
Sementara distribusi logistik ke Kecamatan Ketungau Hulu akan didistribusikan melintasi kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Sanggau. Kemudian, melintasi jalan paralel perbatasan.
Gambarannya, dari Kota Sintang, ibu kota Kabupaten Sintang menuju Kecamatan Ketungau Hulu memerlukan waktu 13 jam. Jika berangkat pukul 08.00, akan tiba di pusat Kecamatan Ketungau Hulu pukul 21.00.
”Itu pun kalau perjalanan lancar,” ujar Edy.
Namun, pada bulan Februari yang diantisipasi jika terjadi hujan sebab struktur jalan biasanya berlumpur.
Demikian juga distribusi logistik ke Kecamatan Serawai dan Kecamatan Ambalau. Gambaran medan yang akan ditempuh, distribusi logistik pemilu dari Kota Sintang diangkut melintasi Kabupaten Melawi jika menggunakan jalur darat.
Kemudian dilanjutkan dengan menyeberangi sungai dengan ponton. Lalu, melintasi jalan darat perkebunan sawit. Diperkirakan, pagi berangkat dari Kota Sintang dan pada malam hari baru tiba di daerah Kecamatan Serawai dan Kecamatan Ambalau.
”Namun, pada bulan Februari yang diantisipasi jika terjadi hujan sebab struktur jalan biasanya berlumpur,” ujarnya lagi.
Edy menuturkan lebih lanjut, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Kabupaten Sintang sebanyak 318.891. Kemudian, terdapat 1.509 TPS di 406 desa/kelurahan dan 14 kecamatan. Untuk distribusi logistik pemilu ke kecamatan lainnya dilakukan 10-12 Februari 2024.
Baca juga: Nestapa Warga Hulu Kapuas
Demikian juga di Kabupaten Kapuas Hulu, 600 km dari kota Pontianak, ibu kota Kalbar. Ketua KPUD Kabupaten Kapuas Hulu Muhammad Yusuf menuturkan, logistik yang sudah tiba di KPUD Kabupaten Kapuas Hulu hampir semua sudah terpenuhi. Tinggal menunggu surat suara DPD dan surat suara presiden-wakil presiden. Namun, di akhir bulan ini atau paling lambat di awal Januari sudah tiba di Kapuas Hulu.
Kemudian, masih ada lagi distribusi tahap II lainnya terkait formulir-formulir. Kewenangannya ada di KPUD Kabupaten, tetapi masih mengantre di perusahaan percetakan. Akhir bulan ini dikirim ke KPUD Kabupaten Kapuas Hulu.
Jalur ekstrem
Ada beberapa TPS di Kecamatan Putussibau Selatan, tepatnya di Desa Kereho dan Desa Tanjung Lokang yang jalur distribusinya bermedan ekstrem. Dari dermaga di pusat kecamatan, logistik harus diangkut menggunakan perahu cepat mengarungi Sungai Kapuas dan Sungai Kereho sekitar setengah hari menuju pusat desa. Distribusi logistik dilanjutkan dengan berjalan kaki dua hari satu malam menuju TPS.
Jika Sungai Kapuas pasang, airnya akan deras dan perahu cepat akan melawan arus. Namun, jika musim kering, sungai sulit dilintasi karena banyak batu. Perahu cepat harus ditarik melintasi sela-sela batu besar.
”Untuk di daerah-daerah itu, distribusi logistik harus sudah tiba di kecamatan pada 7 atau 8 Februari 2024. Satu hari setelah itu dilanjutkan pendistribusian ke setiap desa,” ujar Muhammad Yusuf.
Supaya aman melintasi sungai, logistik dimasukan ke kantong berlapis-lapis. Sebab, berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, pernah terjadi kecelakaan perahu cepat pembawa logistik pemilu. Namun, logistik pemilu kala itu aman.
Muhammad Yusuf menuturkan lebih lanjut, jumlah DPT di Kabupaten Kapuas Hulu 193.984, sedangkan jumlah TPS sebanyak 984. Kemudian terdapat 282 desa/kelurahan dan 23 kecamatan.
Pengawasan distribusi logistik juga disiapkan. Komisioner Bawaslu Provinsi Kalbar Faisal Riza menuturkan, pihaknya telah membuat surat instruksi kepada Bawaslu Kabupaten hingga Penitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) untuk melakukan pemetaan distribusi logisitk pemilu berbasis TPS rawan.
Baca juga: Banjir dan Baskom demi Demokrasi
Ada empat indikator kerawanan yang dipetakan. Pertama, TPS terjauh kaitannya dengan waktu pendistribusian. Kedua, TPS yang sulit diakses. Ketiga, TPS yang rawan bencana. Kemudian keempat, TPS yang dulu ada masalah kekurangan atau logistik tertukar pada pemilu sebelumnya.
”Pemetaan sedang dilakukan dan ditargetkan akhir bulan selesai,” kata Faisal.
Pemetaan penting sebagai strategi mengamankan distribusi logistik pemilu dan dasar untuk menyampaikan rekomendasi kepada KPU. Rekomendasi yang diberikan, contohnya meminta KPU mempercepat pengiriman logistik ke daerah yang jauh dan terkait pengemasan logistik agar aman.